Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam melimpah, termasuk jenis tanamannya yang beragam. Banyaknya jenis tanaman ini membuat pemanfaatannya tidak sebatas menjadi olahan makanan namun juga sebagai bahan baku obat-obatan tradisional. Saat ini, tanaman obat atau disebut juga komoditas biofarmaka memiliki permintaan yang tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Filipina menempati peringkat pertama sebagai negara tujuan ekspor produk obat tradisional Indonesia dengan nilai ekspor mencapai US$477,05 ribu pada Semester I 2025, diikuti oleh Taiwan dengan nilai US$283,65 ribu. Kamboja dan Singapura berada di posisi ketiga dan keempat dengan nilai ekspor masing-masing sebesar US$122,44 ribu dan US$104,58 ribu.
Di sisi lain, beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Nigeria mencatatkan nilai ekspor yang lebih rendah namun tetap signifikan, masing-masing sebesar US$20,85 ribu, US$17,1 ribu, dan US$16,9 ribu. Myanmar, Timor Leste, dan Hong Kong melengkapi daftar dengan nilai di bawah US$16 ribu.
Data ini mencerminkan bahwa meskipun ekspor obat tradisional Indonesia telah menjangkau berbagai negara, masih terdapat potensi besar dalam peningkatan nilai ekspor, khususnya terhadap negara-negara dengan nilai ekspor yang saat ini masih tergolong rendah. Adapun potensi pasar di kawasan negara tetangga yang sudah mendominasi, dapat diperkuat kembali dengan meningkatkan kualitas komoditas sehingga nilai ekspor dapat terus naik.
Jenis-jenis Obat Tradisional
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Obat Tradisional (OT) adalah bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bagian hewan, mineral atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang digunakan secara turun temurun untuk pengobatan. Selain itu obat tradisional juga dikenal dengan sebutan Obat Bahan Alam (OBA).
Di Indonesia umumnya obat tradisional terbagi menjadi tiga macam yakni jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan fitofarmaka. Jamu merupakan obat tradisional berbahan dasar tumbuhan yang diolah menjadi bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan langsung minum. Ramuan tradisional dapat dikatakan jamu apabila keamanan dan khasiatnya telah terbukti berdasarkan pengalaman langsung selama ratusan tahun.
Sedangkan OHT adalah obat tradisional yang terbuat dari ekstrak atau sari tanaman obat, sari binatang atau mineral. Pembuatannya pun menggunakan teknologi maju dan terstandar juga memerlukan uji laboratorium sebelum diperjualbelikan. Produk OHT yang biasa dikenal oleh masyarakat yakni seperti Kiranti, Antangin dan Tolak Angin.
Sedikit berbeda dengan OHT, fitofarmaka harus melewati satu tahap proses pengujian tambahan. Obat tradisional ini dapat dipasarkan apabila sudah melewati uji praklinis dan klinis. Fitofarmaka juga termasuk jenis obat berbahan alam yang efektivitas dan keamanannya sudah setara dengan obat modern.
Strategi Tingkatkan Ekspor Obat Tradisional
Belakangan ini terjadi peningkatan permintaan obat tradisional yang salah satunya dipengaruhi oleh gaya hidup back to nature di samping mahalnya obat modern, membuat obat tradisional menjadi alternatif pengobatan yang mudah dan terjangkau. Ditambah pengemasan obat tradisional yang kekinian membuatnya tidak lagi identik hanya digunakan oleh kalangan orang tua saja.
Hal ini juga selaras dengan pernyataan Mohamad Kashuri, selaku Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (OTSKK) BPOM (Deputi 2). Peningkatan mutu dan inovasi kemasan dapat menjadi pendorong produk obat tradisional Indonesia semakin mentereng di pasar global.
"Kemudian juga membuat kemasan produk yang menarik, melakukan terobosan produk jamu kekinian, serta melihat peluang dan memahami regulasi negara tujuan ekspor, membangun koneksi atau akses pasar yang baik di negara luar," ujarnya, pada Jumat (31/5/2025), melansir laman BPOM.
Baca Juga: Jamu Masih Jadi Favorit Publik Gen X, Kalau Gen Z?
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/29/aa76d78842eb6478c04ab6e6/statistik-perdagangan-luar-negeri-bulanan-ekspor--juni-2025.html
https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/obat-tradisional-adalah-ot/
https://hortikultura.pertanian.go.id/prospek-tanaman-obat-di-kota-medan-sumatera-utara/
https://www.pom.go.id/berita/bpom-dukung-penguatan-ekspor-dorong-pengenalan-jamu-secara-global
Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor