Beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo meminta kepada para gubernur se-Indonesia untuk bisa mendorong tingkat belanja masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023 yang digelar di Balikpapan pada Kamis (23/2) lalu.
"Rumusnya justru kita mendorong masyarakat untuk belanja, bukan hemat sekarang ini. Beda lagi karena kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan kalau bisa justru naik," kata Joko Widodo dilansir situs resmi Presiden RI (23/2).
Berbelanja dapat dimaknai sebagai kegiatan pembelian barang, jasa, hingga pengalaman dari konsumen terhadap produsen. Kegiatan belanja online dapat dikategorikan dalam definisi tersebut.
Baru-baru ini, lembaga survei Jakpat merilis laporan survei mengenai perilaku masyarakat Indonesia terhadap berbelanja online melalui e-commerce. Laporan survei tersebut diberi tajuk "Indonesia E-Commerce Trends 2022" yang dirilis pada Senin (6/3) lalu.
Dalam salah satu bagian surveinya, turut pula dibahas mengenai jumlah pengeluaran masyarakat Indonesia dalam berbelanja online per bulannya. Hasilnya, Jakpat menyebut rerata masyarakat Indonesia mengeluarkan sekitar Rp475.810 untuk berbelanja online dalam sebulan.
"Secara umum selama semester akhir 2022, pembelanja online menghabiskan sekitar Rp475.810 dalam sebulan untuk belanja online. Segmen yang membelanjakan lebih dari harga rata-rata ini adalah pembelanja pria, Gen X, Millenial, serta pembelanja dari tingkat status sosial ekonomi menengah ke atas yang menjadi segmen pembelanjaan paling banyak dibandingkan dengan yang lainnya," tulis Jakpat dalam laporan surveinya (6/3).
Jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok pengeluaran, 28% masyarakat Indonesia atau mayoritasnya mengeluarkan sekitar Rp200.000 hingga Rp400.000 per bulannya untuk berbelanja online. Di peringkat kedua, ada sekitar 25% masyarakat Indonesia yang mengeluarkan kurang dari Rp200.000 per bulannya untuk berbelanja online.
Sementara itu, terdapat 15% masyarakat Indonesia mengeluarkan sekitar Rp400.000 hingga Rp600.000 per bulannya untuk belanja online, sementara persentase masyarakat yang mengeluarkan uang sebanyak Rp600.000 hingga Rp800.000 ada 10%.
Lalu, ada 8% masyarakat Indonesia yang mengeluarkan uang sekitar Rp800.000 hingga Rp1 juta untuk berbelanja online, sementara persentase orang yang mengeluarkan lebih dari Rp1 juta dalam sebulan ada 14% responden.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya