Benahi Sepak Bola Nasional, PSSI Bentuk Satgas Independen Antimafia

Pembentukan Satgas Independen Antimafia Sepak Bola menjadi aksi nyata untuk memberantas permasalahan yang terjadi di dalam dunia sepak bola tanah air.

Benahi Sepak Bola Nasional, PSSI Bentuk Satgas Independen Antimafia Potret Ketua Umum PSSI Erick Thohir | kemenpora

Sebagai salah satu olahraga yang populer di tanah air, sepak bola terus menjadi perbincangan hangat di publik. Belakangan ini, sepak bola makin ramai diperhatikan karena sejumlah isu, baik menyangkut prestasi, maupun permasalahan yang masih sering membelit dunia persepakbolaan nasional.

Salah satu permasalahan yang sering menjadi perbincangan adalah kasus mafia sepak bola. Singkatnya, mafia sepak bola adalah sosok yang mengatur dan memanipulasi skor pertandingan, yang dapat mempengaruhi tim yang akan meraih kemenangan maupun yang mengalami kekalahan.

Aktivitas judi bola menjadi alasan terbesar mengapa mafia sepak bola tetap ada hingga saat ini. Modus yang biasanya dilakukan oleh mafia sepak bola terbagi menjadi dua, yakni dengan cara match fixing atau pengaturan skor serta match setting atau pengaturan pertandingan.

Praktik mafia sepak bola ini tidak hanya terjadi pada level kompetisi liga, tetapi sudah mencapai level kompetisi nasional. Saking meresahkannya permasalahan ini, pemberantasan mafia sepak bola menjadi salah satu harapan besar masyarakat terhadap PSSI.

Sederet harapan besar masyarakat terhadap PSSI menurut survei LSI | Goodstats

Ini terlihat dari hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 3-9 Agustus 2023 lalu. Berdasarkan hasil survei, LSI mencatat bahwa sebanyak 14,9% dari total 1.520 responden di Indonesia berharap bahwa PSSI ke depannya dapat segera memberantas praktik mafia sepak bola.

Adapun, salah satu kasus mafia sepak bola yang paling terkenal di Indonesia adalah kasus mantan Plt Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono. Kasus yang menimpanya ini bermula ketika ia menjadi aktor intelektual di balik pengambilan sebagian dokumen dan perusakan CCTV di kantor PT Liga Indonesia. Atas tindakannya ini, Joko dijatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan penjara dalam kasus perusakan barang bukti dalam perkara pengaturan skor.

Pembentukan satgas independen antimafia sepak bola

Merespons permasalahan mafia sepak bola yang tak kunjung reda, Presiden Joko Widodo telah menyetujui pembentukan Satgas Independen Antimafia Bola. Ini disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang mengatakan bahwa Presiden meminta perhatian khusus kepada PSSI untuk memberantas skandal yang terjadi di sepak bola tanah air.

“Secara khusus, saya diperintahkan untuk memberikan perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepak bola,” papar Erick Thohir dikutip dari Kompas.com pada Rabu, (20/9/2023) lalu.

Ia mengungkapkan bahwa pembentukan satgas ini merupakan bagian dari transformasi sepak bola Indonesia berdasarkan kesepakatan bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino. Bahkan, Erick juga meyebutkan kemungkinan Satgas Independen Antimafia Bola bisa memiliki akses berkoordinasi langsung dengan Jokowi dan FIFA.

Lebih lanjut, terdapat sejumlah ruang lingkup kerja Satgas Independen Antimafia Bola, di antaranya meliputi dugaan pengaturan skor hingga praktik suap atau sogokan di ranah sepak bola nasional. Nantinya, Satgas Independen Antimafia Bola dapat bersinergi dengan lembaga pemerintah, mulai dari Polri hingga Kejaksaan Agung.

Hukuman yang paling pantas dijatuhkan pada pihak yang terlibat praktik mafia bola menurut masyarakat | Goodstats

Sementara itu, LSI dalam laporannya mengkaji sejumlah hukuman yang paling pantas bagi pihak yang terlibat dalam praktik mafia sepak bola menurut masyarakat. Hasilnya, hukuman penjara menjadi hukuman yang paling banyak dipilih dengan persentase sebesar 38,1% responden.

Disusul oleh hukuman tidak boleh terlibat lagi dalam dunia sepak bola dengan perolehan 29,5% responden. Selanjutnya, ada pula hukuman denda, dibekukan sementara, dan pembatalan gelar juara dnegan persentase masing-masing sebesar 9,7%, 6,3%, dan 3,6% responden.

Diisi tokoh-tokoh publik dan independen

Pembentukan Satgas Independen Mafia Bola merupakan bentuk nyata terhadap pembenahan sepak bola tanah air agar bersih secara menyeluruh. Untuk itu, Jokowi mendorong pembentukan satgas melibatkan tokoh-tokoh publik untuk meningkatkan upaya transparansi dalam dunia sepak bola tanah air.

“Bapak presiden berharap satgas mafia bola ini juga ada keterwakilan dari publik sehingga sangat transparan,” ungkap Erick Thohir dikutip dari Tirto.id pada Rabu, (20/9/2023).

Keterlibatan beberapa tokoh independen dalam satgas juga diyakini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang bersih dan terbuka atas berbagai input maupun temuan segala praktik kecurangan.

Erick mengungkapkan, Satgas Independen Antimafia Sepak Bola diisi oleh Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019 Maruarar Sirait, Presenter TV Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP Ardan Adiperdana, serta Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.

“Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin satgas mampu bekerja secara maksimal. Mereka bisa langsung melaporkan temuan ke presiden, karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepak bola,” ujar Erick.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Pria Dibalik Kesuksesan Transfer Arsenal Edu Gaspar Resmi Meninggalkan Klub

Setelah enam tahun mengabdi, Edu Gaspar, sosok dibalik kesuksesan transfer pemain Arsenal, resmi mengundurkan diri.

Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Setuju dengan Program Naturalisasi Pemain Timnas

Temuan dari Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan 71,5% masyarakat setuju dengan program naturalisasi pemain Timnas Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook