Bagaimana Perilaku Masyarakat dalam Konsumsi Konten Video di Media Sosial 2024?

Sebanyak 85,3% responden mengaku menonton konten video setiap hari, TikTok jadi aplikasi terfavorit untuk mengakses konten video.

Bagaimana Perilaku Masyarakat dalam Konsumsi Konten Video di Media Sosial 2024? Ilustrasi Beragam Aplikasi Media Sosial | Unsplash

Pada tahun 2024, konsumsi konten video di media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Berkat perkembangan teknologi yang semakin pesat, masyarakat semakin mudah mengakses berbagai platform dengan jenis video yang beragam, mulai dari tayangan singkat hingga siaran langsung.

Bukan hanya sebagai hiburan, video kini juga menjadi sumber informasi dan edukasi yang populer, terutama bagi generasi muda dan pekerja profesional. Fenomena ini memberikan peluang besar bagi kreator konten, pelaku bisnis, hingga lembaga pemerintah untuk terhubung lebih dekat dengan audiens dalam format yang lebih menarik dan mudah dicerna.

Hasil survei dari serangkaian kegiatan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism tahun 2024 menunjukkan bahwa masyarakat gemar menghabiskan waktunya untuk menonton konten video di media sosial.

Adapun survei ini melibatkan 204 responden dengan rincian 3,4% kurang dari 15 tahun, 88,2% berusia 15-44 tahun, dan 8,3% lebih dari 44 tahun dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berasal dari wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, hingga Papua. Survei dilakukan secara online melalui Google Form pada 28 Oktober-11 November 2024.

Video Jadi Bagian Tak Terpisahkan dari Rutinitas Harian

Mayoritas responden menonton konten video setiap hari | GoodStats

Lebih dari 85% masyarakat mengkonsumsi konten video setiap harinya. Data ini menunjukan peluang besar bagi pembuat konten karena dapat menjangkau audiens yang luas. 

Bagi platform media sosial, data ini bisa menjadi acuan untuk terus mengembangkan fitur-fitur yang mendukung konsumsi konten video. Dengan memahami preferensi audiens, para pembuat konten dan platform media sosial dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik, sehingga semakin banyak orang yang terlibat dalam ekosistem digital.

Mayoritas responden menghabiskan 1-2 jam per hari menonton konten video di media sosial | GoodStats

Sebanyak 40,7% responden menghabiskan 1-2 jam per hari untuk menonton konten video di media sosial, menunjukkan masifnya ketertarikan masyarakat akan konsumsi jenis konten ini.

TikTok jadi pilihan untuk menonton konten video | GoodStats

TikTok menjadi platform yang paling sering diakses dalam mengkonsumsi konten video oleh masyarakat, diikuti dengan YouTube dan Instagram.

Konten yang Paling Diminati Masyarakat

Konten hiburan jadi favorit warga Indonesia | GoodStats

Ada banyak sekali jenis konten yang hadir di berbagai platform media sosial. Mulai dari edukasi, berita, gaming, kuliner, musik, tutorial, hiburan, dan lainnya. Dengan keberagaman tersebut, konten hiburan menjadi yang paling sering dilihat oleh masyarakat yaitu sebesar 42,2% dan diikuti oleh konten edukasi sebesar 18,6%.

Hiburan menjadi alasan terbesar masyarakat dalam menonton konten video | GoodStats

Hiburan menjadi alasan utama masyarakat Indonesia menonton konten video, dengan angka mencapai 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa konten yang bersifat menghibur seperti komedi, vlog, atau drama masih menjadi daya tarik utama bagi pengguna media sosial.

Di posisi kedua adalah untuk mengisi waktu luang, dengan persentase sebesar 29,9%. Ini mengindikasikan bahwa media sosial telah menjadi sarana yang populer untuk bersantai dan melepas penat.

Kualitas dan durasi konten video sangat penting bagi masyarakat | GoodStats

Di samping itu, kualitas konten video juga merupakan hal yang penting menurut masyarakat. Hasil survei menunjukkan lebih dari 96% merasa kualitas itu begitu penting. Selain itu, durasi video yang paling digemari adalah 1-5 menit. Berarti video-video pendek yang menghibur, relevan dengan masyarakat, dan edukatif memiliki peluang yang besar untuk lebih banyak dilihat ketimbang video-video panjang.

3-5 Detik Pertama Paling Krusial

Hook konten video harus menarik bagi masyarakat | GoodStats

Dengan span atensi yang singkat, masyarakat cenderung cepat bosan jika konten yang disajikan tidak menarik sejak awal. Di dalam dunia digital marketing, dikenal yang namanya hook atau pengait kuat di awal video. Hook yang efektif dapat menarik perhatian penonton dalam beberapa detik pertama dan mendorong mereka untuk terus menonton. Jika hook gagal, penonton akan dengan mudah berpindah ke konten lain. 

Sejalan dengan itu, hasil survei menyatakan bahwa lebih dari 60% masyarakat sering skip konten video jika 3-5 detik pertama sudah tidak menarik bagi mereka. Menarik di sini berarti adanya hubungan atau relevansi konten tersebut dengan audiens, baik itu dalam menghibur, memberi informasi, maupun menambah edukasi.

Masyarakat Aktif Berbagi Konten Video

Kadang-kadang masyarakat membagikan konten video ke orang lain | GoodStats

Ketika masyarakat menemukan konten video yang dirasa memiliki relevansi dengan dirinya atau lingkungan, mereka kadang membagikan konten tersebut ke keluarga atau teman dengan melalui grup WhatsApp, status WhatsApp, chat pribadi, dan lainnya.

Sementara itu 22,5% masyarakat mengaku sering membagikan konten video, sedangkan 11,3% lainnya mengaku tidak pernah.

Emosi Bisa Dipengaruhi Konten Video Media Sosial

Menonton konten video dapat mempengaruhi suasana hati & mengurangi aktivitas produktif lainnya | GoodStats

Jika suasana hati atau emosi seseorang itu baik-baik saja, maka aktivitas yang dilakukan pun bisa maksimal. Namun, jika emosinya sedang bermasalah, yang disebabkan salah satunya dengan mengkonsumsi berbagai konten video di media sosial, pasti segala hal yang dilakukannya menjadi kurang produktif.

Hal ini diperkuat oleh hasil survei yang menunjukan bahwa 85,3% masyarakat mengatakan mengkonsumsi konten video dapat berpengaruh terhadap suasana hati atau emosi.

Sebagai contoh, ada banyak sekali anak muda yang gemar memposting pencapaian mereka di media sosial. Sebetulnya, hal ini tidak masalah, karena sejatinya setiap orang mempunyai hak untuk membagikan apapun di media sosial, selama tidak bertentangan dengan aturan yang diberikan oleh platform-platform tersebut.

Namun, sebagai penonton hal ini bisa menjadi 2 mata pisau, yaitu bisa memotivasi untuk terus bersemangat dalam meraih segala mimpi yang sudah ditentukan atau malah merasa insecure.

Perasaan kurang baik ini dapat mempengaruhi suasana hati atau emosi, yang berujung pada penurunan produktivitas. Survei juga menyebutkan bahwa konten video di media sosial bisa mengurangi waktu untuk aktivitas produktif yang lain dengan angka sebesar 69,1%.

Literasi Digital Jadi Penting

Literasi digital sangat diperlukan bagi masyarakat | GoodStats

Kebijaksanaan dalam mengonsumsi konten video yang ada di media sosial menjadi sangat penting. Hasil survei pun menunjukan bahwa 98% masyarakat mengatakan perlu akan adanya literasi digital. Literasi digital dalam hal ini berarti keterampilan digital untuk dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

Dengan membatasi durasi pemakaian media sosial, ketergantungan terhadap konten video di media sosial dapat dikurangi, yang pada akhirnya juga mempengaruhi suasana hati serta emosi. Sebagai masyarakat, setiap orang hendaknya tetap bijaksana dalam menggunakan media sosial, termasuk dalam menonton konten-konten video di berbagai platform yang ada. Bukan aplikasi tersebut yang mengendalikan kita, melainkan kitalah yang harusnya memiliki kontrol sepenuhnya.

Baca Juga: Provinsi dengan Rata-rata Upah Buruh Terbesar 2024

Penulis: Muhammad Rafi Ulwany
Editor: Editor

Konten Terkait

Masyarakat Indonesia Rentan Terpapar Iklan Judi Online di Internet

Masyarakat Indonesia seringkali menemukan iklan judi online di media sosial, baik melalui platform populer maupun situs web.

Simak Perangkat Internet Paling Populer Berdasarkan Gender

Ponsel merupakan perangkat utama untuk mengakses internet baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook