Bagaimana Pengaruh Kesadaran Lingkungan terhadap Perilaku Berbelanja?

Setiap tahunnya, produk ramah lingkungan semakin banyak digemari. Hal ini menandakan tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan saat berbelanja.

Bagaimana Pengaruh Kesadaran Lingkungan terhadap Perilaku Berbelanja? Ilustrasi Berbelanja yang Ramah Lingkungan | Sarah Chai/Pexels

Perubahan iklim telah memengaruhi setiap lini kehidupan masyarakat, mulai dari ketersediaan pangan, kualitas kesehatan, hingga aktivitas ekonomi. Masyarakat yang telah memahami dampak perubahan iklim mulai menumbuhkan kesadaran akan pengaruh setiap kegiatan yang dilakukannya, termasuk berbelanja.

Adanya pengaruh konsumerisme menciptakan proses produksi yang kaya akan pencemaran lingkungan dan menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini, perubahan perilaku dalam berbelanja dapat berkontribusi terhadap kualitas lingkungan.

Perubahan Perilaku Berbelanja sebagai Dasar Kesadaran Lingkungan

Pew Research Center menerbitkan PwC’s Voice of The Consumer Survey 2024. Data diperoleh melalui survei terhadap 20.000 konsumen dari 31 negara dengan mengangkat berbagai isu, mulai dari pengaruh teknologi, perubahan ekonomi, hingga masalah lingkungan terhadap perilaku berbelanja masyarakat.

Tindakan/Aksi Masyarakat dalam Mengurangi Dampak Krisis Iklim | Goodstats
Tindakan/Aksi Masyarakat dalam Mengurangi Dampak Krisis Iklim | Goodstats

Survei tersebut memantik konsumen untuk mengambil tindakan guna menjaga keberlanjutan lingkungan. Hasilnya, 46% konsumen memilih untuk membeli produk yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Bahkan, 43% konsumen bersedia untuk merefleksikan kebiasaan konsumsi dengan tujuan untuk mengurangi jumlahnya.

Selanjutnya, 32% responden berkeinginan untuk mengubah kebiasaan makan dengan melakukan diversifikasi konsumsi dari berbagai bahan yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Tindakan berikutnya adalah mengurangi dan melakukan diferensiasi perjalanan (31%), mendukung kandidat politik dengan program-program keberlanjutan (26%), menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energi (25%), memakai kendaraan listrik (24%), dan mengurangi kebiasaan berbelanja online untuk meminimasi produksi karbon dari proses pengiriman barang (22%).

Dalam laporan yang sama, ditemukan komitmen konsumen untuk membayar 9,7% di atas rata-rata anggaran belanja untuk membeli produk yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi, mengingat kondisi ekonomi dan kenaikan harga yang tidak stabil saat ini.

Pengaruh ESG dalam Pembelian Produk

Selain itu, Deloitte menerbitkan Retail Holiday Report 2024. Laporan ini menjelaskan perubahan perilaku belanja masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian ekonomi, peningkatan teknologi, hingga penurunan kualitas lingkungan akibat perubahan iklim.

Untuk menghasilkan laporan tersebut, Deloitte melakukan wawancara daring yang dimulai dari Juni hingga Juli 2024 terhadap 1.000 konsumen yang berasal dari Australia dan 150 ritel dari berbagai kategori. 

Salah satu isu yang diangkat dalam laporan tersebut adalah lingkungan. Deloitte menganalisis bagaimana konsumen mempertimbangkan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam proses pembelian produk.

Pengaruh ESG dalam Pembelian Produk Bagi Konsumen
Pengaruh ESG dalam Pembelian Produk bagi Konsumen | Goodstats

Hasilnya, 38% konsumen menganggap ESG sebagai pertimbangan yang penting dalam pembelian produk. Bahkan, 6% konsumen menanggapi secara kritis, menunjukkan besarnya pengaruh ESG dalam proses pembelian. Sementara itu, 33% responden lainnya memandang ESG secara netral dan 23% sisanya tidak menjadikan prinsip ESG sebagai bahan pertimbangan dalam membeli produk.

Salah satu studi yang dilakukan oleh Mckinsey dan NielsenIQ pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa produk yang mengedepankan nilai sosial dan lingkungan memperoleh pertumbuhan yang luar biasa dengan rata-rata sekitar 28% dalam lima tahun terakhir. 

Dalam penelitian tersebut, semakin mendalam nilai ESG yang disajikan dalam setiap portofolio produk, maka semakin mudah untuk menggaet loyalitas konsumen. Hal ini menandakan besarnya permintaan masyarakat terhadap produk ramah lingkungan.

Dengan demikian, berkaca pada besarnya perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja dan tingginya permintaan akan produk ramah lingkungan, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mendesain produk yang seimbang antara nilai lingkungan, sosial, dan ekonominya. Dengan berfokus aspek lingkungan, produsen dapat bertahan di tengah pasar yang kompetitif dan tumbuh lebih besar. Pada akhirnya, produsen memegang peranan penting untuk mendorong masyarakat berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan.

Baca Juga: Pengaruh Produk Ramah Lingkungan Terhadap Preferensi Belanja Konsumen

Penulis: Nur Fitriani Ramadhani
Editor: Editor

Konten Terkait

Penjualan Mobil Turun 14% pada 2024

Toyota Kijang Innova jadi mobil terlaris sepanjang 2024, total Reborn dan Zenix menjual sekitar 63,6 ribu unit.

10 Produk Investasi yang Paling Diminati Indonesia pada 2025

Lebih dari separuh pelaku investasi pasar modal tanah air berusia di bawah 30 tahun. Perhiasan dan logam mulia menjadi produk yang diminati pada 2025.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook