Situasi perang yang menyelimuti negara Rusia dan Ukraina saat ini tentunya menimbulkan dampak secara global dalam berbagai sektor. Salah satunya ialah potensi terhambatnya laju impor ekspor menuju negara-negara lain.
Ukraina merupakan salah satu mitra pemasok bahan baku di Indonesia dari Benua Eropa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor Indonesia dari Ukraina mencapai 3.181,64 ribu ton pada periode Januari hingga November 2021. Adapun total nilai impor Indonesia dari Ukraina mencapai 1.013,06 juta dolar AS.
Padahal, saat ini Indonesia tengah berupaya keras memulihkan kembali kondisi perekonomian setelah kurang lebih 2 tahun terdampak oleh pandemi Covid-19. Laju kegiatan perekonomian pun secara perlahan kembali menuju normal.
Hal ini terlihat dari nilai impor Indonesia pada bulan November 2021 menyentuh angka 19.328,2 juta dolar AS. Jumlahnya naik sebanyak 3.034,6 juta dolar AS dengan persentase sebesar 18,62 persen dibandingkan bulan Oktober 2021.
Volume impor juga mengalami kenaikan sebesar 2,01 persen menjadi 15.208,9 ribu ton. Impor migas menyumbang 15,65 persen dari total impor Indonesia pada bulan November 2021 sementara non migas sebesar 84,35 persen dengan total nilai 16.303,2 juta dolar AS dan volume mencapai 11.240,6 ribu ton atau sebesar 73,91 persen dari total volume impor.
Kebutuhan komoditas impor dalam negeri terus meningkat sepanjang 2021 yang terlihat dari peningkatan nilai realisasi impor barang konsumsi mencapai 17.692,3 juta dolar AS pada periode Januari hingga November 2021. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan secara year-on-year (YoY) dari periode sebelumnya yakni sebesar 12.940 juta dolar AS.
Melihat situasi yang saat ini tengah genting antar 2 negara tentunya akan memengaruhi nilai serta volume komoditas impor Indonesia dari Ukraina. Lantas, komoditas apa yang paling banyak diimpor Indonesia dari Ukraina?
Kekuatan Paspor Negara-Negara Asia Tenggara 2022, Indonesia Urutan Berapa?
Biji gandum dan meslin jadi komoditas impor utama
Biji gandum dan meslin menempati peringkat teratas komoditas dengan volume dan nilai impor terbesar dari Ukraina ke Indonesia pada Januari hingga November 2021. Adapun total volume impor biji gandum dan meslin mencapai 3.002,46 ribu ton dengan nilai sebesar 897,7 juta dolar AS.
Sekitar 94,37 persen total volume dan 88,61 persen nilai impor Indonesia dari Ukraina berasal dari komoditas biji gandum dan meslin. Hal ini kemudian menjadikan biji gandum dan meslin sebagai komoditas impor terbesar sekaligus yang utama dari Ukraina ke Indonesia.
Selain biji gandum dan meslin, adapun komoditas impor Indonesia dari Ukraina lainnya ialah ingot besi baja. Total volume impor ingot besi baja mencapai 52,38 ribu ton sepanjang Januari hingga November 2021 dengan total nilai mencapai 25,19 juta dolar AS.
Produk gandum-ganduman lainnya menjadi komoditas dengan volume impor terbanyak ke-3 yakni sebanyak 42,54 ribu ton dengan nilai mencapai 16,64 juta dolar AS. Selanjutnya, komoditas jagung menyumbang sebanyak 27,83 ribu ton volume impor senilai 9,81 juta dolar AS.
Besi kasar, besi cor, dan besi beton menjadi komoditas impor berikutnya dari Ukraina menuju Indonesia dengan total volume sebanyak 18,33 ribu ton. Adapun nilai impor komoditas ini mencapai 20,85 juta dolar AS.
Masih terdapat beberapa komoditas impor yang diklasifikasikan sebagai Lainnya. Volume impor komoditas lainnya dari Ukraina ke Indonesia mencapai 38,09 ribu ton sepanjang Januari hingga November 2021 dengan nilai sebesar 42,86 juta dolar AS.
Melihat biji gandum dan meslin sebagai komoditas impor utama Indonesia dari Ukraina, maka beberapa produk yang terbuat dari bahan baku ini pun berpotensi terancam krisis serta mengalami kenaikan harga di Indonesia.
Ukraina Pemasok Gandum Impor Terbanyak di Indonesia Tahun 2020/2021
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor