Apa Alasan Utama Gen Z dan Milenial Lakukan Aktivitas Pengembangan Diri?

Dengan berbagai alasan yang ada, kegiatan pengembangan diri menjadi ruang yang luas dan fleksibel bagi siapa pun yang ingin mengenal diri lebih dalam.

Apa Alasan Utama Gen Z dan Milenial Lakukan Aktivitas Pengembangan Diri? Ilustrasi Pengembangan Diri | Shutterstock
Ukuran Fon:

Di tengah dinamika kehidupan modern yang terus bergerak cepat, kegiatan pengembangan diri menjadi salah satu cara untuk tetap relevan, berkembang, dan seimbang secara emosional maupun mental.

Aktivitas ini kini tak hanya menjadi tren, tetapi juga kebutuhan, terutama di kalangan generasi muda seperti gen Z dan milenial. Dengan tantangan hidup yang semakin kompleks dan tuntutan produktivitas yang tinggi, generasi muda mulai menyadari bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri.

Gen Z dan milenial dikenal sebagai generasi yang sangat terbuka terhadap perubahan, teknologi, dan pencarian makna hidup yang lebih dalam. Hal ini mendorong mereka untuk aktif mengeksplorasi berbagai bentuk pengembangan diri baik secara fisik, intelektual, emosional, maupun spiritual.

Mereka menyadari bahwa kemampuan untuk terus bertumbuh adalah salah satu kunci untuk menghadapi tekanan hidup, membangun karier yang sehat, dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.

Mayoritas responden gen Z dan milenial mengaku ingin memperluas pengetahuan dan wawasan dari aktivitas pengembangan diri | GoodStats

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Jakpat pada 24–25 Februari 2025, pada laporan yang berjudul Exploring Self-Development Trends Among Gen Z and Millennials, mayoritas gen Z dan milenial di Indonesia melakukan aktivitas pengembangan diri untuk meningkatkan pengetahuan.

Sebanyak 62% responden menyatakan bahwa mereka termotivasi untuk memperluas wawasan, baik secara formal maupun informal, demi mengikuti perkembangan zaman dan memperkuat kapasitas diri dalam menghadapi tantangan hidup.

Motivasi ini sejalan dengan alasan kedua terbanyak, yaitu meningkatkan kualitas hidup yang dipilih oleh 58% responden. Pengetahuan yang semakin luas diyakini dapat membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik, baik dari sisi kesehatan mental, kesejahteraan finansial, hingga relasi sosial.

Selanjutnya, 57% responden juga memilih alasan belajar hal baru dan meningkatkan skill sebagai pendorong utama dalam melakukan pengembangan diri. Keduanya menjadi aspek yang saling melengkapi, karena dalam proses belajar, seseorang secara alami akan mengasah keterampilan baru yang dibutuhkan dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Selain keterampilan teknis, Gen Z dan milenial juga memperhatikan aspek internal seperti meningkatkan kepercayaan dan kepuasan diri (49%). Rasa percaya diri yang tumbuh dari proses pengembangan diri memberikan dorongan untuk mengambil keputusan lebih baik dan menghadapi situasi sulit dengan lebih tenang.

Tak heran, alasan ini juga sejajar dengan investasi masa depan, yang juga dipilih oleh 49% responden. Keduanya menggambarkan pandangan jangka panjang generasi ini terhadap nilai dari pertumbuhan pribadi.

Sementara itu, 47% responden menyebutkan bahwa pengembangan diri membuka peluang baru. Hal ini didukung pula oleh 45% responden yang melihat pengembangan diri sebagai cara untuk meningkatkan kreativitas, yang sangat penting dalam dunia yang terus berubah dan menuntut ide-ide segar.

Tak kalah penting, meningkatkan motivasi juga menjadi alasan kuat bagi 43% responden. Terakhir, alasan menjalin koneksi yang juga dipilih oleh 43% responden menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak selalu bersifat individual, melainkan juga menjadi sarana membangun jaringan sosial yang bermanfaat di berbagai aspek kehidupan.

Survei yang dilakukan oleh Jakpat pada tanggal 24–25 Februari 2025 ini melibatkan total 1.549 responden dan dilakukan secara daring melalui aplikasi Jakpat. Tingkat kesalahan survei ini berada di bawah 5%.

Dari sisi demografi, responden terdiri atas 54% laki-laki dan 46% perempuan. Sebagian besar responden berasal dari wilayah Pulau Jawa di luar Jabodetabek (53%), disusul kawasan Jabodetabek (35%), dan luar Pulau Jawa sebanyak 12%.

Dilihat dari kelompok usia, survei ini mencakup dua generasi besar, yaitu generasi milenial (usia 29–44 tahun) sebanyak 52%, dan generasi Z (usia 15–28 tahun) sebesar 48%.

Baca Juga: 7 Alasan Gen Z Enggan Lakukan Pengembangan Diri, Kurang Motivasi hingga Takut Gagal

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Prakiraan Cuaca Bangka Selatan dan Jembrana Hari Ini

Cuaca adalah faktor krusial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk transportasi, pertanian, dan aktivitas sehari-hari. Mengetahui prakiraan cuaca l

Preferensi Genre Buku di Indonesia dan Alasan di Balik Keputusan Membelinya

Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih buku dengan genre pengembangan diri, sementara faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian danya rekomendasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook