Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia, baik untuk keperluan berbisnis, maupun hanya sekadar bersosialisasi. Bahasa Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama di berbagai negara.
Dalam konferensi internasional, bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling sering digunakan. Begitu pula saat orang dari bangsa yang berbeda saling bertemu, bahasa Inggris jadi bahasa penghubung yang paling sering digunakan.
Di Indonesia sendiri, bahasa Inggris juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia pekerjaan, pendidikan, periklanan, hingga bahasa serapan yang sering kita gunakan untuk menyebutkan nama berbagai benda serta istilah yang sering kita temui.
Menurut penilaian Indeks Kecakapan Bahasa Inggris atau English Proficiency Index (EPI) yang dilaporkan oleh lembaga pembelajaran bahasa Inggris English First (EF) untuk tahun 2022, Indonesia mendapatkan skor senilai 469, menempatkannya di urutan ke-81 sedunia. Jika dilihat menurut standar EF, skor ini masuk ke kategori rendah.
Walaupun skor secara nasional tergolong rendah, ada beberapa kota di Indonesia yang meraih skor lebih tinggi dari skor nasional. Bahkan ada beberapa kota yang masuk kategori menengah dalam indeks EPI dari EF.
Urutan pertama ditempati oleh Kota Surabaya. Kota pahlawan ini memiliki EPI dengan skor sebesar 546, menjadikannya kota dengan nilai indeks EPI tertinggi di Indonesia. Skor yang diraih Kota Surabaya ini masuk ke dalam kategori EPI menengah.
Ibukota Jakarta menempati urutan kedua dengan raihan skor indeks EPI senilai 523. Sama dengan Surabaya, nilai EPI Jakarta menempatkannya ke dalam kategori menengah.
Berikutnya adalah Kota Balikpapan dengan skor EPI sebesar 514, menempatkannya di urutan ketiga. Banjarmasin juga masuk ke dalam kategori EPI menengah.
Pada urutan keempat ada kota Bandung dengan raihan skor EPI senilai 508. Ibukota Propinsi Jawa Barat ini masuk juga ke dalam kategori EPI menengah.
Selanjutnya adalah kota Yogyakarta, dengan skor EPI senilai 504. Skor yang juga diraih oleh kota Pontianak, menjadikan kedua kota tersebut masih masuk ke dalam kategori EPI tingkat menengah.
Terakhir adalah kota Malang. Kota kedua Jawa Timur ini meraih skor 490, yang mana ini memasukkan kota tersebut ke dalam kategori EPI rendah.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya