Perusahaan unicorn atau startup unicorn adalah perusahaan swasta dengan nilai valuasi lebih dari US$1 miliar. Per Oktober 2022, terdapat lebih dari 1.200 unicorn di seluruh dunia. Adapun, jenis startup lain yakni decacorn memiliki valuasi senilai lebih dari US$10 miliar, dan hectocorn senilai lebih dari US$100 miliar.
Platform analitik bisnis global CB Insights melalui laporannya berjudul State of Retail Tech Q3 2022 melaporkan, perusahaan rintisan asal Indonesia yang bergerak di bidang logistik J&T Express menjadi salah satu unicorn paling potensial pada Kuartal III/2022.
J&T Express menempati posisi keempat, berdampingan dengan startup asal China Xiaohongshu dengan nilai valuasi mencapai US$ 20 miliar atau senilai Rp301,7 triliun (kurs: Rp15.160/dolar AS). Investor dari J&T Express meliputi Hillhouse Capital Management, Boyu Capital, serta Sequoia Capital China.
Sementara itu, perusahaan rintisan yang berbasis di London, Inggris Checkout.com menempati peringkat pertama sebagai perusahaan unicorn dengan nilai valuasi terbesar menurut laporan CB Insights. Perusahaan yang berkecimpung dalam dunia financial technology (fintech) tersebut mencatatkan nilai valuasi fantastis mencapai US$ 40 miliar atau setara dengan Rp603,4 triliun pada Kuartal III/2022.
Diikuti oleh Instacart di posisi kedua dengan nilai valuasi mencapai US$ 39 miliar atau senilai Rp588,3 triliun. Lalu, di posisi ketiga ada unicorn asal Amerika Serikat yang berfokus di bidang manufaktur, Fanatics dengan nilai valuasi US$ 27 miliar atau Rp407,2 triliun menurut data CB Insights.
Sementara itu, terdapat aliran dana sebesar US$ 4,6 miliar yang masuk ke sektor e-commerce di seluruh dunia sepanjang Kuartal III/2022 berdasarkan laporan dari CB Insights. Adapun, peraih suntikan pendanaan terbesar ialah perusahaan fintech yang berbasis di Swedia, Klarna sebesar US$ 800 juta.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya