Mencari pekerjaan bisa dibilang merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh orang di dunia. Lapangan kerja yang semakin sedikit, belum lagi teknologi yang berkembang pesat membuat beberapa pekerjaan kini tidak lagi membutuhkan tenaga manusia, sumber daya manusia yang semakin berkualitas, membuat persaingan semakin tinggi. Pada akhirnya, lapangan kerja yang tersedia takkan bisa menyeimbangi jumlah angkatan kerja yang ada. Pengangguran menjadi hal yang tak terhindarkan oleh sebagian besar penduduk dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengungkapkan bahwa terdapat 7,2 juta pengangguran di Indonesia pada bulan Februari 2024. Adapun jumlah tersebut setara dengan 4,82% dari total angkatan kerja nasional saat ini. Meski sudah turun sebanyak 790 ribu orang dari periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah tersebut bisa dibilang cukup tinggi.
PLT Kepala BPS Amalia Widyasanti menyebutkan bahwa tingginya angka pengangguran ini diakibatkan karena tidak semua angkatan kerja bisa terserap pekerjaan. Jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah sebanyak 214 juta jiwa, dan jumlah angkatan kerja sebanyak 149,38 juta. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 142,18 juta orang saja yang kini bekerja, sisanya masih dalam kategori menganggur.
"Dari angkatan kerja tersebut tidak semuanya terserap di pasar kerja sehingga terdapat pengangguran sebanyak 7,2 juta orang," ujar Amalia melalui Konferensi Pers, Senin (6/5/2024), mengutip CNN.
Lebih lanjut, BPS juga menyebutkan bahwa dari 142,18 juta penduduk yang bekerja, 93,27 juta orang merupakan pekerja penuh, 36,8 juta orang merupakan pekerja paruh waktu, dan 2,11 juta orang merupakan setengah pengangguran. Apabila dilihat dari jenis kelaminnya, maka jumlah pekerja laki-laki jauh lebih banyak dibandingkan pekerja perempuan. Proporsi pekerja laki-laki adalah 84,02%, sedangkan pekerja perempuan hanya 55,41%.
Dari provinsinya, maka provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka terendah di Indonesia adalah Papua Pegunungan, dengan proporsi sebesar 1,18%.
Menurut BPS, Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka paling rendah di Indonesia per Februari 2024, dengan proporsi sebesar 1,18%. Hal tersebut berarti, terdapat 1,18 dari 100 orang angkatan kerja di wilayah tersebut yang tidak sedang bekerja.
Selain Papua Pegunungan, provinsi lain yang tingkat penganggurannya termasuk rendah adalah Bali, proporsinya sebesar 1,87%. Papua Tengah bertengger di urutan ketiga dengan proporsi sebesar 2,49%, disusul Sulawesi Barat dengan 3,02% dan Gorontalo dengan 3,05%.
Adapun provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia dipegang oleh Banten, dengan proporsi mencapai 7,02%. Di urutan kedua ada Kepulauan Riau dengan 6,94%, dan Jawa Barat di posisi ketiga dengan 6,91%.
Menurut BPS, berikut beberapa kriteria masyarakat yang masuk kategori pengangguran.
- Angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan.
- Angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha.
- Angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat kerja.
- Angkatan kerja yang sudah memiliki pekerjaan tapi belum mulai bekerja.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor