Berbicara perihal produksi sampah, Indonesia pernah menduduki sebagai negara penghasil sampah terbanyak ke-5 di dunia pada tahun 2020. The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 mengungkapkan, produksi sampah di Indonesia menghasilkan lebih dari 65 juta ton per tahun.
Hal ini dibuktikan dengan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyebutkan bahwa volume sampah di Indonesia pada tahun 2021 tercatat mencapai 68,5 juta ton dan tahun 2022 naik hingga 70 juta ton.
Sebanyak 17 persen atau sekitar 11,6 juta ton sampah dari jumlah sampah tersebut, disumbang oleh sampah plastik. Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan sumbangan sampah plastik itu terus mengalami peningkatan dari tahun 2010. Akan tetapi, sampah makanan nyatanya menjadi sumber sampah terbanyak. Sisa makanan menyumbang hampir separuh jenis sampah, yakni 40,8% dari total volume sampah .
Dari total sampah sebesar itu, ternyata masih banyak sampah yang belum sepenuhnya diproses. Rasio pengelolaan sampah yang dilakukan dengan baik di bank sampah, industri, maupun berbagai elemen masyarakat hanya sekitar 64,52% atau 44,2 juta ton dari total keseluruhan.
Data dari Lembaga Jajak Pendapat (Jakpat) 2023 yang melibatkan 2.768 responden menunjukkan bahwa lebih dari separuh masyarakat Indonesia yang tidak memilah sampah mereka. Sebanyak 57,4% responden lebih memilih untuk menyerahkan sampah mereka kepada petugas dengan berbagai alasan.
Akibatnya, volume sampah yang diangkut mengalami kenaikan. Di tahun 2021, total volume sampah yang diangkut petugas telah mencapai 68.390 ton/hari dari 64.320 tahun 2020. Beberapa kota besar di Indonesia menjadi penyumbang sampah terbesar, bahkan mencapai lebih dari 40 ribu per harinya.
Data yang diambil dari Dinas Kebersihan Kota di Indonesia dalam Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2022 tersebut memperlihatkan, Manokwari, Papua Barat menjadi kota dengan jumlah sampah yang diangkut terbesar di Indonesia. Total timbulan sampah terangkut per harinya di tahun 2021 mencapai 47 ribu m³. Angka tersebut mengalami kenaikan yang cukup besar dari tahun 2020 yang hanya menyumbang 40 ribu m³ perhari.
Sementara itu, merujuk pada website Sepeda Papua, timbulan sampah harian di Manokwari mencapai 160 ton per hari. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan hingga mencapai 165 ton sampah per hari dihasilkan pada 2022. Akibatnya, di tahun 2023, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Manokwari tidak lagi mampu menampung sampah yang dihasilkan.
"Dari total 165 ton produksi sampah per hari yang dihasilkan masyarakat pada tahun 2022, sekitar 116 ton sampah berhasil terangkut ke TPA, atau sekitar 75 persen saja," jelas Kepala seksi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Manokwari, Christovel, dikutip dari Antara News.
Perlu diketahui, timbulan sampah merupakan istilah yang merujuk pada volume sampah yang dihasilkan dari berbagai jenis sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu.
Selain Manokwari, Semarang juga menjadi daerah penghasil sampah terbesar. Volume sampah yang berhasil diangkut petugas perharinya mencapai 4 ribu m³ atau 89,75% dari total sampah di tahun 2021. Persentase sampah terangkut di Pontianak jauh lebih besar dibandingkan dua kota sebelumnya. Sebanyak 93,08% atau sekitar 1.722 m³ sampah perhari diangkut oleh petugas.
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengungkap, jumlah timbulan sampah tahunan di Indonesia mencapai 29,8 juta ton sepanjang 2021. Pada tahun 2022, jumlah timbulan sampah tahunan nasional mencapai angka 21,1 juta ton berdasarkan hasil input dari total 202 kabupaten/kota se-Indonesia.
Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya