Tingkat Kepemilikan Gawai di Indonesia terus Meningkat Tiap Tahunnya, Bagaimana Catatannya?

Tingkat kepemilikan ponsel di Indonesia naik sekitar 3,5 persen dibandingkan tahun 2021 lalu.

Tingkat Kepemilikan Gawai di Indonesia terus Meningkat Tiap Tahunnya, Bagaimana Catatannya? Ilustrasi masyarakat Indonesia menggunakan gawai ponsel pintar | Dmitry Galaganov/Shutterstock

Hampir seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 99,5 persen masyarakat dari total penduduk berusia 16-64 tahun setidaknya memiliki satu ponsel. Data tersebut diungkapkan oleh perusahaan riset audiens terkemuka asal Britania Raya, GWI melalui surveinya pada kuartal tiga 2022 lalu.

Tingkat kepemilikan gawai yang tinggi pada masyarakat Indonesia ini di satu sisi dapat menguntungkan Indonesia secara luas. Bahkan, pada 2015 silam Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dalam situs resminya sempat menyebut Indonesia sebagai raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur.

"Indonesia adalah "raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur". Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa adalah pangsa yang besar," tulis Kemenkominfo RI dalam situs resminya (2/10/2015).

"Namun kepemilikan smartphone bukan satu-satunya syarat yang harus dipenuhi supaya perkembangan teknologi digital berlangsung cepat. DBS Group Research dalam hasil risetnya, Sink or Swim-Business Impact of Digital Technology, menyimpulkan apabila penetrasi teknologi digital sangat dalam dan penggunaannya meluas, dampak teknologi digital akan semakin dirasakan, khususnya di dunia bisnis," lanjut Kemenkominfo RI.

Menurut laporan GWI dilansir Kepios melalui laporannya yang bertajuk "Digital 2023: Indonesia" yang dirilis pada Kamis (9/2) lalu, tingkat kepemilikan ponsel di Indonesia naik sekitar 3,5 persen dibandingkan tahun 2021 lalu. Begitu juga dengan kepemilikan ponsel pintar, pada 2022 terdapat 99,4 persen penduduk berusia 16-64 tahun yang setidaknya memiliki satu ponsel pintar.

Tingkat kepemilikan gawai penduduk Indonesia berusia 16-64 tahun | GoodStats

Untuk gawai lainnya, terdapat sekitar 61,7 persen masyarakat Indonesia berusia 16-64 tahun yang memiliki laptop atau komputer. Namun, angka ini turun sekitar 10,2 persen dari jumlah kepemilikan laptop pada tahun 2021.

Sementara itu, ada sekitar 19 persen masyarakat Indonesia berusa 16-64 tahun yang memiliki smart watch atau smart wristband dan 18,2 persen masyarakat Indonesia berusia 16-64 tahun memiliki tablet. Kedua kepemilikan gawai tersebut mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,8 persen dan 1,1 persen dari tahun sebelumnya.

Tingkat kepemilikan gawai yang cukup tinggi terjadi pada kepemilikan konsol game dan perangkat smart home. Kedua kepemilikan gawai ini mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Kini, terdapat 17,9 persen penduduk berusia 16-64 tahun yang memiliki konsol game dan 9,5 persen memiliki perangkat smart home.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Artikel Sebelumnya China Raih Gelar Kedua Badminton Asia Mixed Team Championship setelah Kalahkan Korea Selatan di Final 2023
Artikel Selanjutnya Presiden Jokowi Ajak Pelaku Industri Otomotif Berorientasi ke Ekspor, Seberapa Banyak Angka Penjualan Mobil di Indonesia?
Konten Terkait

Rumah Jadi Sumber Utama Dalam Penanaman Nilai Anti Korupsi Sejak Dini

Pentingnya pengajaran untuk memupuk nilai anti-korupsi sejak dini. Menurut laporan BPS, rumah menjadi sumber pengajaran tertinggi pada 2022.

Daftar Negara Pengimpor Minyak Terbesar di Dunia, AS Teratas

Berdasarkan data dari CIA, Amerika Serikat menjadi negara importir minyak mentah terbesar di dunia dengan perkiraan 7,9 juta barel per hari pada 2017.

Mayoritas Masyarakat Indonesia Lebih Pilih Masak di Rumah untuk Makanan Sahur dan Berbuka

Mayoritas responden lebih memilih memasak di rumah untuk berbuka puasa dan sahur, dengan persentase di angka 95% untuk sahur dan 88% untuk berbuka

Pakaian Akan Jadi Item Belanja yang Paling Banyak Dicari pada Bulan Ramadan

Jakpat membuat survei mengenai barang yang paling banyak diburu pada Ramadan. Hasilnya, pakaian menjadi yang teratas dengan persentase di angka 88%

Daya Beli Masyarakat saat Ramadan Diprediksi Tinggi, Puncaknya pada Jelang dan Pekan Ketiga Ramadan

Pada pekan jelang Ramadan berada pada angka 49%, sementara pada pekan ketiga berada pada angka 40%

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook