Pemerintah telah menetapkan kebijakan pelonggaran penerapan protokol kesehatan (prokes) penggunaan masker serta perjalanan dalam dan luar negeri sejak 18 Mei 2022 lalu. Sehubungan dengan ini, masyarakat dapat kembali melakukan berbagai aktivitas termasuk perjalanan jauh, baik untuk keperluan bisnis maupun liburan.
Ada beragam pilihan transportasi untuk melakukan perjalanan, baik jalur laut, darat, maupun udara. Dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan liburan ke tempat tujuan yang jauh, transportasi umum bisa menjadi pilihan utama karena estimasi perjalanan yang dibutuhkan relatif lebih cepat.
Menurut survei Goodstats yang bertajuk “Preferensi Liburan Masyarakat Indonesia 2022”, mayoritas atau sebanyak 52,9 persen dari total 276 responden memilih untuk melakukan perjalanan liburan dengan menggunakan transportasi massal. Sementara, sisanya sebanyak 47,1 persen lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Ini memperlihatkan bahwa perjalanan menggunakan kendaraan umum masih banyak diminati masyarakat ketimbang kendaraan pribadi.
Sementara itu, kereta api menjadi transportasi umum dengan peminat paling banyak berdasarkan hasil survei. Sebagian besar atau sebanyak 45 persen responden menunjuk kereta api sebagai kendaraan yang digunakan ketika ingin berlibur. Diikuti dengan peminat pesawat udara sebanyak 27,7 persen, bus sebesar 23,8 persen, dan sisanya memilih kapal laut sebagai pilihan transportasi umum.
Alasan terkuat responden memilih kereta api karena mode transportasi ini dinilai lebih hemat dan tepat waktu.
Menurut data dari KAI, angkutan kereta api logistik maupun penumpang sepanjang periode Januari-Juni 2022 mengalami lonjakan. Adapun, volume angkutan penumpang mencatatkan pertumbuhan sebesar 42 persen menjadi 119,8 juta penumpang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 84,1 juta penumpang.
Nilai pendapatan angkutan penumpang pun mengalami kenaikan sebanyak 154 persen pada Januari-Juni 2022 menjadi Rp2,8 triliun dari Rp1,1 triliun secara yoy. Volume angkutan logistik juga naik sebesar 15 persen sepanjang semester pertama 2022 menjadi 26,8 juta ton dari 23,2 juta ton year on year (yoy). Sehingga, total pendapatannya pun ikut naik sebanyak 26 persen menjadi Rp4,2 triliun dari Rp3,35 triliun yoy.
Melihat statistik volume dan pendapatan KAI yang terus tumbuh, Didiek Hartantyo selaku Direktur Utama PT KAI optimis bahwa bisnisnya dapat tumbuh dua kali lipat pada Semester II-2022 ini. Hal ini menurutnya sangat memungkinkan sejalan dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali.
"Harapan kami kalau sampai semester pertama kita bisa capai Rp2,8 triliun, at least dua kali itu pada semester kedua ini bisa mencapai apa yang telah dicapai semester satu," ucapnya usai acara Investor Gathering pada Rabu, (14/7) seperti yang dikutip dari CNBCIndonesia.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya