Sukses Digelar Selama 6 Hari, PJF 2023 Jadi Festival Musik Jazz Terlama di Indonesia

Setelah sukses menggelar acara selama 6 hari, PJF 2023 berhasil memecahkan rekor menjadi festival musik jazz terlama di Indonesia.

Sukses Digelar Selama 6 Hari, PJF 2023 Jadi Festival Musik Jazz Terlama di Indonesia Potret suasana PJF 2023 saat penampilan salah satu musisi Indonesia, Gangga Kusuma | Instagram @prambananjazz

Perhelatan Prambanan Jazz Festival (PJF)ke-9 di tahun 2023 sukses diselenggarakan selama enam hari dalam dua pekan (7, 8, 9 dan 14, 15, 16 Juli 2023). Mengusung tema "Magical Experience", PJF 2023 kembali dilangsungkan di salah satu situs sejarah dan budaya terbesar di Indonesia, yaitu Candi Prambanan.

Mengutip Beritasatu.com, CEO PJF sekaligus Founder Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi mengapresiasi penyelenggaraan acara PJF di tahun 2023 ini. Terlebih, PJF 2023 memecahkan rekor sebagai pagelaran festival musik terlama di Indonesia.

"Luar biasa banyaknya konser musik dalam negeri maupun internasional, baik di Jakarta atau di kota lain. Ini menjadi best effort dari kami, bahwa sebuah pagelaran musik bisa helat selama dua pekan (6 hari). Ini pertama kalinya di Indonesia," ujarnya.

Adapun, Anas mengatakan bahwa para penikmat musik yang hadir tidak hanya dapat menikmati festival musik, namun juga menjadi pelaku music tourism. Ia berharap bahwa hal tersebut dapat menciptakan perputaran uang yang signifikan serta dapat menghidupkan roda ekonomi Yogyakarta.

Ia optimis bahwa putaran uang di Yogyakarta yang didorong oleh acara PJF 2023 ini bakal mencapai ratusan miliar, seiring dengan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi. Harapannya bukan tanpa alasan, Anas menyebut bahwa penyelenggaraan PJF pada era sebelum pandemi, yaitu 2019 bisa memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Yogyakarta. 

“Di tahun 2019 itu dari sekitar 75 ribu penonton yang datang, uang yang berputar di Yogyakarta hampir mencapai Rp800 miliar selama tiga hari,” ungkapnya dikutip dari Kumparan.com.

Beberapa komponen penting yang mendorong perekonomian Yogyakarta melalui PJF | Fauziah/Goodstats

Anas menambahkan, putaran uang tersebut didukung oleh berbagai komponen penting dalam perekonomian Yogyakarta. Di antaranya ialah akomodasi, penjualan tiket konser, tiket transportasi, kuliner, rental kendaraan, dan lainnya.

Di samping itu, Anas juga mengatakan bahwa diplomasi budaya selalu menjadi misi utama PJF. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa hal ini sudah berhasil dilakukan PJF, di mana musisi internasional yang hadir dalam acara ini turut melakukan hal positif untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia dengan mengunggah pertunjukan musik mereka berlatarkan Candi Prambanan.

"Kami punya cita-cita bahwa Prambanan Jazz ini bisa menjadi sebuah diplomasi budaya di tingkat dunia. Kali ini, PJF selama 6 hari menghadirkan 12 musisi internasional. Bisa dilihat bagaimana mereka semua excited, bagaimana semua senang melihat sebuah tempat (Candi Prambanan) yang sangat cantik. Bahkan, mereka mengatakan ini satu-satunya di dunia," jelas Anas.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Bagaimana Konsep Pernikahan Impian Ala Anak Muda?

Sebanyak 97% anak muda memiliki keinginan untuk menikah dengan konsep pernikahan yang bervariasi.

Pilihan Bahasa di Rumah sebagai Cerminan Identitas Budaya Masyarakat Indonesia

Survei menunjukkan Bahasa Indonesia dominan di rumah, diikuti bahasa campuran dan bahasa daerah, mencerminkan dinamika budaya dan upaya pelestarian tradisi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook