Statistik Pengguna Wearable Tech di Indonesia

Tren penggunaan wearable tech semakin menjadi seiring perkembangan zaman. Kira-kira apa alasan orang Indonesia punya produk ini?.

Statistik Pengguna Wearable Tech di Indonesia Ilustrasi Smartwatch | Unsplash/OnurBinay

Wearable Tech atau teknologi yang dapat dikenakan semakin menjadi tren seiring perkembangan zaman. Berbagai perusahaan teknologi semakin berlomba-lomba menjual dan menawarkan produk wearable tech seperti smartwatch, smartband, hingga TWS (True Wireless Stereo).

Rakuten Insight Center, sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan platform survei asal negeri paman sam ini pernah melakukan survei terkait pengguna wearable tech di Indonesia pada tahun 2022. 

Menurut data hasil survei Rakuten Insight Center, Samsung memiliki angka Brand Awareness atau kesadaran merek untuk produk wearable tech tertinggi di Indonesia. Di setiap golongan umur, Samsung berhasil menciptakan brand awareness yang tinggi untuk produk wearable tech-nya di Indonesia. Disusul oleh Xiaomi dan Apple Watch yang menduduki peringkat dua dan tiga di tahun 2022.

Sementara itu, meskipun berada di bawah Samsung dalam Brand Awareness, Xiaomi justru menjadi brand wearable tech yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat di Indonesia. Tercatat, ada sebanyak 39 persen responden memiliki Produk Wearable Tech dari Xiaomi. Disusul di bawahnya dengan Samsung dan Apple Watch dengan masing-masing persentase kepemilikan ada di angka 38 dan 15 persen.

Menurut hasil survei Rakuten, sebanyak 39 persen responden pria dan 47 persen responden wanita mengaku menggunakan wearable tech setiap hari. Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang Indonesia menggunakan wearable tech setiap hari. 

Ada berbagai alasan mengapa orang Indonesia menggunakan wearable tech di tahun 2022, yang paling dominan dengan persentase hingga 51 persen adalah karena beberapa responden peduli kesehatan serta ingin memantau dan memperbaikinya. Disusul oleh alasan responden yang mengutamakan aksesibilitas dengan persentase sebanyak 43 persen.

Rakuten juga menghimpun beberapa alasan orang Indonesia yang tidak membeli dan memiliki wearable tech. Alasan dengan persentase terbesar hingga 53 persen, adalah karena beberapa responden menganggap tidak butuh. Disusul dengan 49 responden yang menganggap fitur smartphone sudah cukup untuknya.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Artikel Sebelumnya Jonatan Christie Bawa Gelar Ke-8 Indonesia di Tunggal Putra Indonesia Masters Sepanjang Masa
Artikel Selanjutnya Selebritas Indonesia Sepanjang 2022: Lesti Jadi yang Paling Banyak Diberitakan, Raffi Ahmad Paling Vokal
Konten Terkait

Uni Eropa Wajibkan Manufaktur HP Gunakan Kabel Charger Type-C di Tahun 2025

Uni Eropa keluarkan kebijakan penggunaan kabel Type-C untuk gadget yang dipasarkan di Uni Eropa. Kebijakan ini akan berlaku di tahun 2025

Jajaran Brand Telekomunikasi Terbaik Versi Top Brand Index 2022, Mulai dari Laptop, Hingga Simcard

Top Brand Award telah merilis Top Brand Index fase 1 untuk tahun 2022 yang berisi jajaran brand terbaik dari berbagai kategori di Indonesia. Indeks ini melihat

Serba-Serbi Dominasi Pasar Gawai Cerdas Dunia

Gawai cerdas menjadi benda yang esensial untuk berkomunikasi hingga produktivitas. Merek mana yang mendominasi pangsa pasar dunia?

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook