Statistik Indonesia vs Ekuador: Indonesia Masih Kalah Stamina

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tetap memberi apresiasi atas perolehan pertandingan ini

Statistik Indonesia vs Ekuador: Indonesia Masih Kalah Stamina Indonesia versus Ekuador | Foto:ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Pagelaran Piala Dunia U-17 telah dibuka di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur. Pertandingan ini diadakan pada tanggal 10 November 2023. Pada tanggal 10 November 2023 tersebut, terdapat pula pertandingan perdana antara Indonesia melawan Ekuador. Timnas Indonesia U-17 bermain imbang 1-1 melawan Ekuador dalam pertandingan perdana Piala Dunia U-17 2023.

Selain pertandingan, terdapat juga upacara pembukaan Piala Dunia U-17 2023 yang diisi oleh berbagai penyanyi dan pertunjukan.

Penguasaan Bola Lebih Rendah, Tapi Indonesia Bisa Menahan Imbang

Meskipun Indonesia hanya memiliki 32% penguasaan bola dan hanya mencetak 2 tembakan ke arah gawang, mereka berhasil mencetak gol pertama pada menit ke-22 melalui Arkhan Kaka. Namun, Ekuador berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-29 melalui gol Allen Obando.

Ekuador mendominasi pertandingan dengan 68% penguasaan bola dan 18 tembakan. Namun, mereka tidak mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Dengan hasil imbang ini, Timnas U-17 Indonesia meraih satu poin dan berada di posisi kedua sementara di Grup A Piala Dunia U-17 2023.

Meskipun hasil ini belum menjamin lolos ke babak selanjutnya, namun Timnas Indonesia U-17 berhasil menciptakan sejarah sebagai tim Indonesia pertama yang mampu menciptakan poin di Piala Dunia FIFA.

Berikut adalah beberapa statistik mengenai pertandingan tersebut, menurut FIFA Plus:

  • Penguasaan bola: Indonesia 32%, Ekuador 68%
  • Total tembakan: Indonesia 5, Ekuador 18
  • Tembakan ke arah gawang: Indonesia 2, Ekuador 8
  • Umpan: Indonesia 163/230, Ekuador 342/418
  • Akurasi umpan: Indonesia 70%, Ekuador 81%
  • Peluang tercipta: Indonesia 1, Ekuador 11
  • Tekel: Indonesia 17, Ekuador 16
  • Intersep: Indonesia 10, Ekuador 23

Permasalahan Stamina Jadi Sorotan

Dalam pertandingan Indonesia versus Ekuador ini, permasalahan stamina menjadi sorotan beberapa netizen di media sosial. Mereka mengamati bahwa performa timnas muda masih butuh pengembangan lebih lanjut. Pembicaraan seperti ini biasanya ramai di media sosial X.

"banyak faktor luck nya, secara permainan dan fisik timnas kita kalah jauh," kata sebuah akun bernama @kebabmur*****.

Kemudian, akun lain juga mengatakan hal yang sama. "Fisik pemain Timnas Indonesia mulai kendor. Mulai KELELAHAN padahal masil lama," kata akun bernama @fbr****.

"asli kecewa banget sih sama fisik timnas u17, dari awal udah dapet instruksi main tensi tinggi tp pelatihan fisiknya amburadul. babak 2 berasa liat timnas 5 tahun kebelakang," kata sebuah akun bernama @soodaa***.

Pelatih Timnas Bima Sakti Mengakui Performa Timnas

Kontroversi netizen mengenai performa Timnas Indonesia telah ditanggapi oleh pihak Timnas. Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti mengakui fenomena ini, dan mengatakan bahwa hal ini terjadi karena minder akan kekuatan lawan.

"Banyak ya faktornya. Saya melihat karena pertandingan pertama pressure lawan tim yang sudah mapan," kata Bima Sakti dalam sebuah keterangan yang dimuat oleh CNN Indonesia.

"Mereka bertanding sebelumnya di kompetisi di Amerika Latin. Brasil 2-2, Chile di hajar 1-3. Kemudian mereka Jadi juara dua ya waktu itu," tambahnya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tetap memberi apresiasi atas perolehan pertandingan kali ini. Joko Widodo menyatakan rasa bangganya atas skor imbang ini, mengingat terdapat perbedaan track record antar tim.

"Dengan hasil ini kita sudah mendapat satu poin. Itu harus diapresiasi karena peringkat Indonesia dan Ekuador terpaut jatuh," kata Joko Widodo yang dimuat oleh Bola.

Secara umum, performa Timnas Indonesia sudah cukup baik melawan Ekuador, namun dengan beberapa catatan yang membuat performa Timnas Indonesia main baik di Piala Dunia U-17 2023.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Berapa Gaji Wasit di 5 Liga Top Eropa?

Mengutip The Athletic, gaji wasit di 5 liga top Eropa berada di kisaran US$65.780 hingga US$186.087 atau sekitar Rp1,07 miliar hingga Rp3 miliar per musimnya.

Indonesia Jadi Tim dengan Skuad Termuda di Piala Asia U-23 2024

Berdasarkan update daftar pemain Piala Asia U-23 2024 yang dirilis AFC pada Senin (15/4), skuad Indonesia U-23 punya rata-rata usia termuda yakni 21,21 tahun.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X