Indonesia akan mengukir sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN merupakan salah satu proyek raksasa Indonesia dan rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 mendatang, sekaligus menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79. Bukan sekedar untuk memindahkan pusat administrasi, proyek ini juga menjadi langkah awal untuk memulai pemerataan di seluruh bagian negara.
Sejarah Pemindahan Ibu Kota Indonesia
Sejatinya, wacana pemindahan ibu kota telah berlangsung sejak tahun 1957. Ketika itu, Presiden Soekarno melahirkan ide ini dan memilih Palangkaraya sebagai lokasi ibu kota Indonesia. Meski begitu, wacana tersebut tetaplah wacana. Presiden Soekarno akhirnya menetapkan DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia berdasarkan UU Nomor 10 tahun 1964.
Kendati demikian, wacana terkait pemindahan IKN kembali muncul pada era Orde Baru. Bahkan, rencananya ibu kota akan dipindahkan ke Jonggol. Ketika isu kemacetan dan banjir menyergap Jakarta, wacana pemindahan ibu kota ini kembali mengudara. Pemerintah sempat hendak memindahkan pusat pemerintahan ke daerah lain namun tetap mempertahankan DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Barulah pada masa Presiden Joko Widodo, di tahun 2019, beliau mengutarakan pemindahan ibu kota ini sebagai jawaban untuk meraih pemerataan di seluruh Indonesia, baik dalam bidang pembangunan, ekonomi, hingga populasi. Selama ini, memang jelas terjadi ketimpangan antara daerah-daerah di Pulau Jawa dengan di luar Jawa. Dengan demikian, DKI Jakarta berperan sebagai pusat bisnis, pariwisata, dan ekonomi Indonesia, sedangkan IKN Kalimantan Timur berperan sebagai pusat administrasi negara.
Waskita Garap 12 Proyek IKN
Membangun ibu kota baru tentu bukan hal yang mudah. Infrastruktur harus disiapkan sebaik mungkin supaya Kalimantan Timur siap menjadi pusat pemerintahan yang baru. Sejauh ini, PT Waskita Karya Tbk telah mengepalai 12 proyek pembangunan di IKN. Adapun total nilai kontraknya mencapai Rp13,6 triliun.
Lebih lanjut, SVP Corporate Secretary dari PT Waskita Karya Tbk Ermy Puspa Yunita menyebutkan bahwa 2 dari 12 proyek telah dirampungkan. Kedua proyek tersebut adalah Jalan Lingkar Sepaku 4 Segmen 4 sepanjang 4,45 km dan Multi-Utility Tunnel 01.
“Pekerjaan proyek MUT juga telah diselesaikan 100%. Terowongan ini dibangun di bawah permukaan tanah dan jalanan kota di mana semua kabel listrik, pipa-pipa atau jaringan optik dikumpulkan. Dengan begitu IKN bebas kabel dan jaringan yang bergelantungan maupun ditanamkan di tanah yang tidak tertata dengan baik,” kata Ermy di Jakarta, Senin (6/5/2024), melansir Antara.
Sementara itu, proyek IKN lainnya juga mengalami percepatan sejak Januari 2024. Proyek jalan tol IKN Segmen 5A telah rampung sebanyak 84,45%. Selain itu, Sekretariat Presiden juga telah rampung sebesar 80,99%. Proyek dengan tingkat penyelesaian yang paling kecil adalah jalan tol segmen 3B-2, yang baru rampung 5,7%.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor