Serba-Serbi Pasar Fashion Dunia: Pendapatan, Ekspor-Impor, dan Dominasi Pasar

Pakaian menjadi kebutuhan primer manusia. Seiring perkembangan zaman, pakaian tetap pada fungsi utamanya namun mendapat fungsi baru yakni menjadi fesyen.

Serba-Serbi Pasar Fashion Dunia: Pendapatan, Ekspor-Impor, dan Dominasi Pasar Ilustrasi Toko Baju | Unsplash/hannahmorgan7

Sandang, Pangan, Papan. Acap kali kita mendengar kalimat demikian yang memang secara gamblang menjelaskan bahwa kebutuhan primer manusia yang pertama adalah perihal pakaian.

Setelah menjadi kebutuhan primer terpenuhi, manusia yang memang punya sifat alamiah tak pernah puas ini, tentu akan mulai mengeksplorasi perihal perkembangan tren dan mulai membeli pakaian yang menurutnya bagus. Hal-hal manusiawi seperti ini yang menciptakan perkembangan pasar pakaian dan fashion menjadi semakin di luar nalar dan memaksa para perusahaan pakaian terus berinovasi.

Menurut data Statista Consumer Market Outlook, di tahun 2021 Amerika Serikat menjadi negara dengan pendapatan dari pasar pakaian tertinggi di di seluruh dunia. Amerika Serikat tercatat mendapatkan pendapatan sebesar 317,563 Juta USD pada tahun tersebut.

Cina dan Britania Raya menduduki posisi dua dan tiga, tepat di bawah Amerika Serikat. Cina tercatat mendapatkan pendapatan dari pasar pakaian di angka 303,348 juta USD, sedangkan Britania Raya mendapatkan USD 76,374 Juta USD.

Tentu banyak produsen yang tak akan puas jika menjual produk hanya di negaranya sendiri, merujuk dari data WTO (World Trade Organization) dengan judul laporan World Trade Statistical Review, Cina tercatat menjadi negara eksportir pakaian tertinggi di dunia. Dengan total nilai ekspor mencapai 176 miliar USD.

Uni Eropa dan Bangladesh berada di posisi dua dan tiga, dengan masing-masing nilai ekspor di angka 151 dan 34 miliar USD.

Bergeser ke perihal impor. Uni Eropa tercatat menjadi importir pakaian tertinggi di tahun 2021, dengan nilai impor mencapai angka 195 miliar USD Di posisi dua dan tiga ada Amerika Serikat dan Jepang yang masing-masing punya nilai ekspor di angka 106 dan 27 miliar USD.

Forbes berhasil mencatat daftar merek pakaian yang memiliki penjualan tertinggi di tahun 2021 hingga 2022. LVMH atau Moët Hennessy Louis Vuitton menjadi merek yang mendapatkan penjualan tertinggi di tahun 2021 hingga 2022 dengan total penjualan di angka 75,9 miliar USD.

Di posisi dua ada Nike, yang awalnya adalah sports apparel dan kian merambah ke ranah fashion, dan membuat perkembangan pasar yang baik untuk Nike. Nama terakhir, tercatat mendapatkan penjualan di angka 46,9 miliar USD. Di bawahnya, ada Inditex, yang menjadi perusahaan yang memiliki gerai terkenal seperti Zara, Bershka dan Pull&Bear. Inditex tercatat mendapatkan pendapatan melalui penjualan di angka 32,6 miliar USD pada tahun 2021 hingga 2022.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Sepatu Bata Resmi Tutup, Ternyata Telah Rugi Selama Bertahun-Tahun

Keputusan penutupan pabrik ini merupakan langkah yang dianggap perlu untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan secara keseluruhan.

6 Minuman Teh Kemasan Favorit Saat Berbuka Puasa, Adakah Merek Kesukaanmu?

Teh Botol Sosro dan Teh Pucuk Harum konsisten di puncak klasemen dengan persentase 27,56% dan 26,65%. Kebiasaan minum teh kemasan meningkat saat berbuka puasa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook