Rusia Tembakan Rudal Ke Ukraina, Eskalasi Konflik Besar Imbas dari Serangan Ukraina

Rusia pada tanggal 13 Desember 2024 menjatuhkan rudal di seluruh wilayah Ukraina, membuat beberapa wilayah Ukraina mengalami padam listrik.

Rusia Tembakan Rudal Ke Ukraina, Eskalasi Konflik Besar Imbas dari Serangan Ukraina Ilustrasi Perang | Pixabay

Pada Jumat (13/12/2024), Rusia melepaskan serangan rudal kepada Ukraina yang menyebabkan beberapa kota mengalami pemadaman listrik.

Dilansir dari BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa 93 rudal dan lebih dari 200 pesawat tak berawak digunakan, tetapi 81 dari rudal tersebut ditembak jatuh. Tempat-tempat di bagian barat Ukraina menjadi sasaran serangan, yang menyebabkan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur energi di sejumlah wilayah. Pemerintah Ivano-Frankivsk mengatakan ini adalah serangan terburuk yang pernah mereka lihat.

Serangan ini juga disebut sebagai bagian dari respon terhadap serangan yang sebelumnya dilakukan oleh militer Ukraina kepada pangkalan udara Rusia di barat daya menggunakan misil buatan Amerika Serikat.

Tindakan Ukraina ini diyakini justru membuat eskalasi konflik antara Ukraina dengan Rusia. Hal ini juga disampaikan oleh Donald Trump. Pernyataan Trump ini kemudian mendapatkan apresiasi dari juru bicara Moscow, Dmitry Peskov.

Jika ada perubahan dalam serangan yang dilakukan Trump dan Moscow, hal itu akan menimbulkan kekhawatiran di Ukraina. Mereka berharap bahwa Trump secara mengejutkan akan melanjutkan bantuan militer AS untuk Ukraina, tetapi mereka juga khawatir bahwa sejarah retorika pro-Rusia dapat memaksa Kyiv untuk mencapai kesepakatan yang tidak menguntungkan.

Dilansir dari The Guardian, dalam beberapa bulan terakhir Rusia memang telah secara sistematis menargetkan infrastruktur energi sipil Ukraina untuk menyebabkan kekacauan di negara itu menjelang musim dingin, ketika suhu akan turun jauh di bawah nol di sebagian besar wilayah negara. Para pekerja energi berusaha sekuat tenaga untuk "meminimalkan konsekuensi negatif" sistem energi, sebagaimana disampaikan Menteri Energi Herman Halushchenko.

Perang antara Rusia dan Ukraina memang belum menemukan titik terang dalam penyelesaian konfliknya. Hal ini disebabkan karena banyak faktor salah satunya adanya intervensi negara lain dalam konflik. Lalu sudah sejauh mana Rusia menyerang Ukraina sebelumnya sebagai imbas dari konflik ini?

Wilayah Ukraina yang Pernah Diserang atau Diduduki Rusia

Serangan Rusia terhadap Ukraina dan konflik ini sudah berlangsung dari tahun 2022. Serangan ini terjadi secara berangsur-angsur dan telah memakan banyak korban jiwa.

Sebagian besar oblast di Ukraina pernah diserang atau diduduki Rusia | GoodStats

Peta di atas menunjukkan paling tidak terdapat 14 oblast di Ukraina yang pernah mengalami serangan atau diduduki oleh Rusia.

Istilah oblast merujuk pada divisi administratif tingkat pertama di negara-negara Slavia, termasuk Rusia, Ukraina, Belarus, Bulgaria, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Dalam bahasa Rusia dan bahasa Slavia lainnya, kata oblast berarti daerah, wilayah, atau provinsi.

Rusia dapat dikatakan sangat agresif dalam serangannya terhadap Ukraina. Hal ini dapat dilihat dari wilayah yang pernah diserang dan diduduki oleh Rusia di Ukraina. 

"Sejak perang berskala besar dimulai, Ukraina telah kehilangan 43.000 tentara dalam aksi di medan perang dan 370.000 kasus bantuan medis untuk yang terluka. Selain itu, perlu dicatat bahwa sekitar setengah dari tentara yang terluka dalam pertempuran kemudian kembali ke medan perang, dan data kami juga mencakup cedera berulang atau ringan", ujar Zelensky dalam sosial medianya.

Hingga kini konflik ini masih terus berlangsung. Keduanya masih mengirimkan serangan satu sama lainnya. Sudah saatnya konflik ini mendapatkan perhatian internasional lebih banyak lagi.

Baca Juga: Ukraina Terima Bantuan 233 Miliar USD, Inilah 7 Negara Penyumbang Terbesar

Penulis: Aurellia Angelie
Editor: Editor

Konten Terkait

Peristiwa Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024

Tahun 2024 mencatat berbagai kecelakaan pesawat yang tersebar di seluruh dunia dan terbesar selama 7 tahun terakhir.

PBB Belum Bisa Kumpulkan Cukup Dana buat Atasi Kelaparan, Bakal Jadi Masalah Besar Lagi?

PBB gagal dalam mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan, bahkan dana yang terkumpul tidak sampai 50% dari anggaran yang diajukan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook