Krisis iklim yang dihadapi dunia saat ini adalah tantangan global yang memerlukan aksi kolektif dari seluruh pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Emisi karbon mernjadi salah satu penyebab utama krisis iklim.
Mengutip Cambridge Dictionary, emisi karbon merupakan karbon dioksida yang disumbang dari aktivitas pabrik, transportasi, sektor energi, dan lainnya yang sangat berbahaya bagi lingkungan.
Pada gelaran COP28 tahun lalu, sekitar 118 negara telah berkomitmen untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan global pada tahun 2030 mendatang sebagai langkah menuju pengurangan penggunaan bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi karbon.
Dengan banyaknya negara yang berkomitmen untuk mencapai target emisi nol karbon (net zero emissions) di masa depan, maka akan lebih mudah untuk mengurangi dampak perubahan iklim bagi bumi kita.
Namun, tahukah kamu? Ternyata ada sejumlah negara yang telah berhasil dalam menjalani komitmen ramah lingkungan dengan mencapai emisi karbon terendah di dunia, beberapa di antaranya bahkan sukses mencapai net zero emission.
1. Bhutan
Bhutan menjadi negara pertama yang telah mencapai emisi nol karbon, di mana negara ini tercatat memiliki emisi karbon dioksida per kapita -0,37 ton CO2e. Padahal, Bhutan menerima lenih banyak gas rumah kaca dari pada yang dipancarkannya.
Bhutan adalah negara yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh hutan, sehingga kebanyakan masyarakatnya bekerja di bidang kehutanan dan pertanian. Diketahui, hutan-hutan tersebut menyerap jutaan ton CO2 per tahunnya, sedangkan emisi yang dihasilkan oleh Bhutan hanya 2 juta ton CO2 pada 2020.
2. Suriname
Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan, wilayah Suriname 93% tertutup hutan sehingga menyerap lebih banyak gas rumah kaca dari pada yang dipancarkannya. Meski merupakan negara kecil, Suriname ternyata juga menjadi negara terdepan yang berkomitmen untuk membuat peta jalan memerangi perubahan iklim.
Pemerintah Suriname memiliki komitmen untuk menjaga sumber energi terbarukan lebih dari 35% pada tahun 2030 mendatang. Dilaporkan, kebijakan tersebut akan menelan biaya hingga US$969 juta. Tak sampai disitu, negara ini juga akan menggunakan pertanian berbasis ramah lingkungan dengan mengubah biomassa menjadi energi.
3. Ghana
Melansir laman United Nations Development Programme (UNDP), Ghana telah berkomitmen untuk mengurangi gas emisi sebesar 64 MtCO2e pada tahun 2030 mendatang. Tercatat, negara ini juga memiliki emisi CO2 per kapita terendah di dunia dengan hanya mengeluarkan 14,41 juta ton CO2 pada tahun 2020, di mana emisi per kapitanya -0,18 ton CO2.
Pemerintah Ghana diketahui telah merencanakan target emisi nol karbon pada tahun 2060 melalui solusi rendah karbon di seluruh sektor utama pendorong ekonominya, termasuk industri, transportasi, hingga minyak dan gas.
4. Denmark
Denmark merupakan salah satu negara terdepan yang telah menetapkan target emisi nol karbon pada tahun 2050. Negara ini juga terikat untuk memiliki sektor listrik bebas bahan bakar fosil pada tahun 2030 dengan fokus pada energi baru terbarukan sebagai inti strategi mereka.
Bahkan, negara ini dinobatkan sebagai negara paling ramah lingkungan di dunia dengan skor environmental performance index (EPI) sebesar 77.9 poin pada 2022 berkat upayanya di bidang energi bersih dan pertanian berkelanjutan.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya