Program Sejuta Rumah Sukses Bangun 9,8 Juta Rumah per 2024

Realisasi Program Sejuta Rumah pada Agustus 2024 mencapai 666 ribu unit. Pemerintah telah membangun 9,8 juta rumah di bawah program ini.

Program Sejuta Rumah Sukses Bangun 9,8 Juta Rumah per 2024 Ilustrasi Program Sejuta Rumah | Sekretariat Kabinet RI

Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo pada Oktober mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan bahwa realisasi Program Sejuta Rumah per Agustus 2024 mencapai 666.432 unit, setara dengan 63,9% dari target yang dicanangkan untuk tahun ini.

“Sampai dengan bulan Agustus realisasinya sudah mencapai sebesar 666.432 unit. Untuk itu, kami optimis bahwa target 10 juta rumah dapat kami selesaikan pada akhir tahun 2024 ini,” tutur Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Sejak peluncurannya pada 2015 silam, program ini telah berhasil membangun 9.872.741 unit rumah. Akan genap berusia 10 tahun di 2024 ini, Iwan optimis bahwa program ini akan terus berjalan dengan baik. Pada 2024 ini, rencananya akan ada 1.042.738 unit rumah yang dibangun.

Realisasi Program Sejuta Rumah 2015-2024

Program Sejuta Rumah telah membangun 9,8 juta rumah sejak diluncurkan di 2015 | GoodStats
Program Sejuta Rumah telah membangun 9,8 juta rumah sejak diluncurkan di 2015 | GoodStats

Capaian Program Sejuta Rumah tercatat terus meningkat sejak peluncurannya di tahun 2015. Realisasi tertinggi terjadi pada masa sebelum pandemi, pada 2019, Kementerian PUPR berhasil membangun 1,26 juta unit rumah. Rekor tersebut nyaris dipatahkan oleh capaian pembangunan di tahun 2023 yang mencapai 1,22 juta unit, menjadi yang tertinggi sejak pandemi berakhir.

Kisah di Balik Program Sejuta Rumah

Program Sejuta Rumah merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo sejak awal masa jabatannya. Program ini sendiri bertujuan agar setiap masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian yang layak dan turut merasakan hasil pembangunan infrastruktur tanah air.

.”Program Sejuta Rumah merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. Kami ingin masyarakat Indonesia bisa menempati hunian yang layak huni dan merasakan hasil pembangunan bidang infrastruktur dan perumahan yang dilaksanakan pemerintah,” ungkap Iwan Suprijanto dalam kesempatan lain (26/1/2024), mengutip Detik.

Program Sejuta Rumah ini menargetkan membangun 1 juta rumah setiap tahunnya, yang terdiri atas rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan non-MBR. Dengan menitikberatkan segmen MBR, realisasi program ini memang selalu didominasi oleh rumah MBR.

Pada tahun 2023 misalnya, sebanyak 1,01 juta unit rumah yang dibangun merupakan rumah MBR, setara dengan 82,9% dari total capaian di tahun tersebut. Sisanya sebanyak 207 ribu unit merupakan rumah non-MBR yang pembangunannya dilakukan oleh pengembang (74,97%) dan masyarakat (25,13%).

Harapannya, Program Sejuta Rumah dapat membantu mendorong akses hunian layak terhadap masyarakat yang membutuhkan.

“Dari hasil Susenas tahun 2023 lalu, backlog kepemilikan rumah mengalami penurunan dari 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit, sedangkan persentase dan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak juga mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 29,4 juta menjadi 26,9 juta rumah tangga,” papar Iwan lagi.

Pemerintah akan terus mendorong kolaborasi dengan setiap pihak terkait termasuk pihak swasta di bidang perumahan untuk mempercepat realisasi Program Sejuta Rumah di tahun ini.

Baca Juga: Intip Keberhasilan 4 Program Serupa Tapera di Negara Lain, Efektif di Indonesia?

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Gempa Beruntun Guncang September 2024

September 2024 mencatatkan aktivitas gempa yang cukup tinggi di berbagai wilayah Indonesia. BMKG telah memberikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat.

Jawa Dominasi Jumlah Guru Indonesia 2024

Jawa Barat menjadi rumah bagi 476 ribu guru, menjadikannya provinsi dengan guru terbanyak di Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook