Angka Pemuda Belum Kawin Terus Meningkat, Bagaimana Datanya?

Presentase penduduk RI kawin terus menurun dari tahun ke tahun

Angka Pemuda Belum Kawin Terus Meningkat, Bagaimana Datanya? Potret pemuda Indonesia | Odua Images/Shutterstock

Demografi merupakan hal yang harus diatur sedemikian rupa dalam berbagai negara. Pengaturan demografi diharapkan dapat menyeimbangkan komposisi penduduk suatu negara, sekaligus mempermudah pengaturan penduduk.

Mengatur demografi dapat pula dilakukan dengan mengatur populasi yang kawin maupun belum kawin. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penurunan jumlah penduduk, atau justru menghasilkan penduduk secara berlebih.

Kondisi seperti ini juga terjadi di Indonesia. Melalui berbagai regulasi dan peraturan perundang-undangan, Indonesia terus mengatur sedemikian rupa komposisi penduduknya agar tidak merugikan negara. Salah satu program kependudukan yang populer di Indonesia adalah Keluarga Berencana. Program ini diklaim cukup berpengaruh di tanah air.

Namun terdapat beberapa tren yang cukup unik di Indonesia, berkaitan dengan fenomena penduduk mudanya.

Presentase penduduk RI kawin terus menurun dari tahun ke tahun

Dalam data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Statistik Pemuda 2022, terdapat fakta bahwa angka presentase pemuda Indonesia yang kawin mengalami tren menurun.

Pada tahun 2022, presentasenya berada di angka 34,33%. Presentase ini mengalami tren penurunan dibanding beberapa tahun terakhir. Padahal, pada tahun 2013, jumlah presentase penduduk pemuda Indonesia kawin berada di level 44,4%.

Hal ini membuat presentase pemuda belum kawin di tanah air semakin meningkat. Pada tahun 2013 presentase belum kawin pemuda tanah air berada di 54,17%, kemudian meningkat hingga pada tahun 2022 menjadi 64,56%.

Peningkatan tipis data kawin terjadi di tahun 2014 dan di tahun 2018. Pada tahun 2014, data kawin berada di presentase 44,45% dibanding tahun sebelumnya yaitu 44,4%. Sementara itu, pada tahun 2018, data kawin berada di presentase 40,35%, naik dibanding tahun sebelumnya yaitu 40,12%.

Masih dibutuhkan keterangan lebih lanjut mengenai mengapa fenomena turunnya presentase pemuda Indonesia yang melakukan pernikahan bisa terjadi.

Pemuda belum kawin mendominasi demografi pemuda tanah air

Dalam keterangan lebih lanjut oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Statistik Pemuda 2022, akhirnya disimpulkan bahwa penduduk pemuda belum kawin di Indonesia jauh lebih banyak dibanding yang kawin. Presentase pemuda belum kawin pada tahun 2022 berada di angka 64,56%, sementara pemuda Indonesia yang telah kawin pada tahun 2022 berada di angka 34,33%.

Menariknya, terdapat pemuda Indonesia yang berstatus cerai hidup maupun cerai mati. Tercatat presentase pemuda Indonesia yang berstatus cerai hidup maupun cerai mati berada di angka 1,11%.

Turun 300 ribu pada tiga tahun berturut-turut

Dalam pemberitaan Katadata, angka pernikahan di Indonesia turun 300 ribu dalam 3 tahun berturut-turut. Dalam data tersebut tedcatat bahwa pada tahun 2019 terdapat dua juta pernikahan di tanah air. Kemudian, pada tahun 2020 terdapat penurunan menjadi 1,8 juta pernikahan. Selanjutnya, pada tahun 2021 penurunan kembali terjadi menjadi 1,7 juta pernikahan.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dalam acara Musrenbangnas RKP 2024, mengatakan bahwa penduduk Indonesia harus kembali meningkatkan angka pernikahan untuk memperbaiki komposisi demografi.

"Jadi anjurannya itu dilakukan keseimbangan jadi jangan menunda nikahnya, sebab kalau tidak, nanti prediksinya yang banyak yang tua. Yang muda yang produktif itu rendah," kata Ma'ruf Amin mengutip CNBC Indonesia.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Adu Kuat Anies vs Jokowi Effect di Pilgub Jakarta 2024

Jelang pencoblosan, Anies tampak memberikan endorsement pada Pram-Doel, sedangkan Jokowi pada RK-Suswono. Lantas, mana yang lebih bisa menarik suara rakyat?

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook