Festival musik tahunan Prambanan Jazz Festival (PJF) kembali hadir di tahun 2024 ini. Mengusung tema “Satu Dekade Bersama”, PJF kali ini dipastikan lebih spesial karena menjadi tahun ke-10 acara ini digelar sejak pertama kali diadakan pada Oktober 2015 lalu. Satu dekade berlalu, PJF masih setia menjadi festival musik berskala internasional yang tidak hanya memanjakan para penonton, namun juga mendukung warisan kebudayaan lokal.
Pada tahun ini, PJF 2024 akan diselenggarakan selama 3 hari di Candi Prambanan Yogyakarta, pada tanggal 5, 6, dan 7 Juli 2024. Tidak hanya musisi nasional dan mancanegara yang hadir, PJF kali ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari talenta muda tanah air.
Candi Prambanan, Warisan Kebanggaan Indonesia
Termasuk Situs Warisan Dunia UNCESCO, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Kompleks Candi Prambanan tercatat didirikan pada abad ke-9 hingga abad ke-10 masehi. Meski dikenal dengan nama Prambanan, nama asli dari candi tersebut adalah Siwagrha, yang berarti rumah Siwa.
Dengan tinggi mencapai 47 meter, Candi Prambanan merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa terbesar di Indonesia. Kompleks candinya sendiri terdiri atas 240 candi dengan berbagai ukuran, menjadikannya salah satu kompleks candi terbesar di Asia Tenggara.
Terdapat 3 zona utama yang mengelompokkan candi-candi tersebut, yakni zona utama, zona tengah, dan zona luar.
Zona utama merupakan bagian tersuci, terdiri dari 8 candi besar, seperti Candi Siwa, Candi Brahma, hingga Candi Wisnu. Untuk zona tengah, terdapat candi-candi yang lebih kecil dan menjadi pendukung untuk zona utama. Sementara itu, zona luar terdiri atas candi-candi kecil yang lebih banyak lagi, tersebar di area yang lebih besar.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) mencatat bahwa kunjungan wisata ke Candi Prambanan pada tanggal 23-26 Desember 2023 lalu mencapai 76.000 wisatawan. Jumlah tersebut bahkan naik 68% dibandingkan total kunjungan tahun lalu di periode yang sama.
Tidak hanya itu, jumlah kunjungannya juga meningkat mencapai 82 ribu pada masa libur Lebaran 2024 lalu. Hal ini membuktikan eksistensi yang tinggi dari warisan budaya satu ini.
PJF 2024: Kolaborasi Musik dan Ikon Budaya Indonesia
Candi Prambanan telah menjadi tuan rumah dari PJF selama satu dekade terakhir. PJF sejatinya merupakan proyek kolaborasi antara Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communication yang sering menyelenggarakan konser musik nasional, dengan Bakkar Wibowo, seorang visual designer dan juga pecinta musik.
Misi utama dari PJF ini adalah untuk menampilkan kolaborasi apik antara musik jazz dengan ikon kebudayaan Indonesia, yakni Candi Prambanan.
Adapun PJF 2024 tahun ini dimeriahkan oleh sederet bintang dunia dan musisi kesayangan Indonesia, mulai dari RAN, Yura Yunita, JKT48, Dewa 19, Kahitna, Kunto Aji, Maliq & D’Essentials, Tulus, Ardhito Pramono, dan masih banyak lagi, hingga penampilan spesial dari AR Rahman dan Queen At The Opera.
Harga tiketnya pun beragam, tergantung jenisnya. Termurah dari harga Rp287.500 hingga ada yang mencapai Rp6.000.000.
Satu yang menjadi spesial dalam PJF 2024 adalah acaranya yang dikemas family friendly, ramah anak dan disabilitas. Terdapat fasilitas toilet, mushola, ruang laktasi, bahkan hingga kids area dan playground yang bebas asap rokok.
“Yang menjadi pembeda dengan festival sebelumnya, pada perayaan Satu Dekade Bersama, Prambanan Jazz akan memberikan sebuah wahana permainan seperti bianglala di playing area. Tentunya dengan fasilitas yang nyaman, kebersamaan ini bisa dirasakan untuk seluruh keluarga, sahabat, dan orang terkasih yang hadir bersama menemani untuk menyaksikan Prambanan Jazz Festival kali ini,” ungkap Project Manager Prambanan Jazz Candrari Ceri.
PJF 2024 diharapkan tidak hanya dipandang sebagai festival musik saja, melainkan juga sebagai gebrakan pendorong pariwisata Candi Prambanan hingga Yogyakarta.
“Kami akan siapkan semua kuliner kekinian, kekunoan serta kerajinan khas Yogya di Prambanan Jazz Festival selama 3 hari, dan mari nikmati seluruh fasilitas yang kami siapkan spesial buat PJF Lovers,” lanjut Anas.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor