Komoditas nonmigas masih menjadi andalan ekspor Indonesia di samping kekayaan alam minyak dan gas yang dimiliki oleh negara dengan penduduk 280 juta jiwa ini. Komoditas seperti serat stapel buatan, kapal, perahu dan struktur terapung, sayuran serta ratusan golongan komoditas lain masih diminati oleh pembeli mancanegara.
Kinerja ekspor nonmigas Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang periode 2020–2024, ekspor nonmigas tumbuh rata-rata sebesar 11,26%. Pada 2024, nilainya meningkat 2,89% dibanding tahun sebelumnya, menegaskan peran penting sektor ini dalam menopang perdagangan nasional.
Jika melihat kinerja semester pertama, ekspor nonmigas pada Januari–Juni 2024 mencapai US$117,83 miliar. Angka tersebut kemudian naik signifikan pada periode yang sama tahun 2025 menjadi US$128,39 miliar, atau tumbuh 8,96%. Capaian ini mencerminkan daya saing produk nonmigas Indonesia yang masih kuat di pasar internasional meski dinamika global penuh ketidakpastian.
Perlu dipahami bahwa ekspor komoditas nonmigas menyumbang porsi cukup besar dalam nilai ekspor Indonesia, lebih banyak dibandingkan komoditas migas. Hal ini menunjukkan optimisme daya saing produk nonmigas di kancah internasional.
”Surplus sepanjang Januari–Juni 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$23,81 miliar, sementara komoditas migas masih mengalami defisit US$8,83 miliar," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, pada 1 Agustus 2025 lalu.
Tren ekspor nonmigas Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan dinamika yang cukup signifikan. Pada tahun 2020, nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar US$154,94 miliar. Angka ini kemudian melonjak tajam pada 2021 menjadi US$219,36 miliar, seiring dengan pemulihan ekonomi global pasca pandemi. Peningkatan berlanjut pada 2022, mencapai puncaknya di US$275,91 miliar.
Namun pada 2023, terjadi penurunan menjadi US$243,61 miliar, yang mencerminkan adanya tekanan eksternal seperti pelemahan permintaan global maupun fluktuasi harga komoditas. Meski demikian, pada 2024 ekspor nonmigas kembali menunjukkan tren pemulihan dengan nilai US$250,65 miliar. Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa meskipun terdapat fluktuasi, ekspor nonmigas Indonesia tetap bergerak dalam jalur pertumbuhan yang positif.
Baca Juga: Awal 2025, Bagaimana Catatan Ekspor dan Impor Indonesia?
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/news/2025/08/01/739/kinerja-positif-neraca-perdagangan-indonesia-masih-berlanjut.html
https://satudata.kemendag.go.id/data-informasi/perdagangan-luar-negeri/ekspor-non-migas-provinsi
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor