Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tingkat daya saing Indonesia meraih peringkat tertinggi pada tahun 2024, menunjukkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia. Institute for Management Development (IMD) melalui laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 menyebutkan bahwa Indonesia meraih peringkat ke-27 dari 67 negara dalam daftar, naik 7 posisi dari tahun 2023.
Sejak 1997, baru sekarang Indonesia berhasil menembus posisi 30 besar, menjadi yang terbaik sepanjang sejarah. Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia ada di posisi ketiga, berada di bawah Singapura (peringkat pertama) dan Thailand (peringkat ke-25).
”Terbukti dengan upaya yang telah dilakukan selama 2 periode pemerintahan ini, daya saing Indonesia melesat ke posisi 27. Peringkat tertinggi sepanjang sejarah. Ini adalah hal positif yang menunjukkan bahwa kita memang betul-betul siap bersaing. Apalagi, di antara negara ASEAN, kita sudah masuk tiga besar,” ungkap Staf Khusus Bidang Hubungan dengan Daerah Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa, Kamis (27/6/2024).
Apa itu Peringkat Daya Saing?
World Competitiveness Ranking atau peringkat daya saing merupakan indikator yang dirilis IMD untuk memeringkatkan 67 negara di dunia berdasarkan daya saing setiap sumber daya manusianya. Terdapat 3 faktor utama yang digunakan untuk menilai daya saing, yakni pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan. Setiap faktor kemudian dibagi masing-masing ke dalam 3 sub-faktor, yang kemudian dibagi lagi ke dalam 59 kriteria penilaian. Setiap faktor diberi pembobotan yang sama dalam penilaian akhir.
Hasil peringkat daya saing dapat digunakan untuk menilai kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara, yang pada akhirnya dapat menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor, khususnya investor asing.
Bagaimana Peringkat Indonesia?
Menurut IMD, performa ekonomi Indonesia berada di posisi ke-24 dengan skor 54,3 poin, sedangkan efisiensi pemerintah berada di peringkat ke-23, dengan skor 57,5 poin. Secara keseluruhan, indikator kondisi ekonomi domestik mengalami pertumbuhan tertinggi, naik 18 peringkat dari tahun lalu. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi pada 2024, yang harapannya bisa terus dilanjutkan hingga tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Singapura berada di posisi pertama negara dengan tingkat daya saing tertinggi, disusul Swiss yang merebut posisi Denmark pada tahun 2023.
Sebaliknya, dari 67 negara dalam daftar, Venezuela jadi negara dengan daya saing terendah, diikuti Argentina, Ghana, Nigeria, hingga Peru.
Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di posisi ketiga setelah Singapura dan Thailand. Di bawah Indonesia, terdapat Malaysia (peringkat ke-34) dan Filipina (peringkat ke-52).
Baca Juga: Peringkat Daya Saing Digital di Asia Pasifik, Indonesia Salah Satu Terendah
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor