Perbandingan Perolehan Suara PKB dan Demokrat pada Pemilu 2004-2019

Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan usai Anies menggandeng Cak Imin pada pemilu 2024 mendatang

Perbandingan Perolehan Suara PKB dan Demokrat pada Pemilu 2004-2019 Anies gandeng Cak Imin sebagai Cawapres pada Pemilu 2024. (Sumber: ANTARA FOTO/ MOCH ASIM)

Partai Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan. Pada saat bersamaan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB juga ikut bubar. Dua fenomena tersebut merupakan imbas dari bersatunya Partai Nasdem dan PKB dengan duet Anies-Muhaimin.

Keputusan ini diambil setelah rapat darurat antara Majelis Tinggi yang dipimpin Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono AHY). Demokrat keluar koalisi karena pengkhianatan atau pengingkaran kesepakatan yang telah dibangun.

Anies disebut telah mengkhianati komitmen untuk menggandeng Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai cawapres di pemilu 2024. Atas keputusan tersebut sehingga Partai Demokrat resmi mencabut dukungannya untuk Anies sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan. 

Perolehan suara antara kedua partai yakni PKB dan Partai Demokrat tercatat pada proses pemilihan umum tahun 2019, PKB memperoleh suara lebih tinggi dibandingkan dengan Partai Demokrat dengan perolehan suara masing-masing 9,69 persen dan 7,77 persen. 

Perolehan terbesar yang didapatkan oleh PKB terjadi pada pemilu tahun 2004 dengan perolehan suara sebesar 10,56 persen. Sedangkan Partai Demokrat memperoleh suara tertinggi pada pemilu tahun 2009 dengan 20,81 persen suara. 

Namun, perlu diketahui bahwa kekuatan suara partai belum tentu sejalan dengan suara pemilih pribadi sehingga suara pemilih Cak Imin bisa lebih besar atau kecil dari partainya pada pemilu mendatang.

Sebelumnya, Partai NasDem dikabarkan menjalin koalisi dengan PKB. Dalam koalisi itu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disebut-sebut bakal mendampingi Anies sebagai cawapres.

Dua partai itu sebelumnya berada di koalisi berbeda. NasDem sebelumnya membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan. Sementara itu, PKB tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB.

Demokrat lalu memilih hengkang usai PKB bergabung sekaligus menempatkan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook