Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (14/8/2025) pagi. Mata uang Indonesia berhasil menembus ke level Rp16.112 per dolar AS, menguat sebesar 0,56% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp16.203.
Penguatan ini didorong oleh faktor eksternal, terutama setelah rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Data tersebut memicu ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), akan lebih cepat memangkas suku bunga acuannya. Peluang penurunan suku bunga The Fed membuat dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor, sehingga mereka beralih ke aset di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sentimen positif dari melunaknya data ekonomi AS ini memberikan tenaga bagi rupiah untuk berbalik menguat setelah beberapa waktu berada dalam tekanan. Di pasar, nilai tukar bahkan sempat menyentuh level Rp16.100 per dolar AS, menunjukkan tingginya minat terhadap rupiah pada sesi perdagangan pagi ini.
Penulis: Muhammad Sholeh