Negara Dengan Kesehatan Emosional Terburuk, Bagaimana Keadaannya ?

Pada tahun 2022, Gallup mengeksplorasi pengalaman negatif yang dialami setiap orang di setiap negara yang berbeda dalam acuan harian. Ekspolari ini dilakukan terhadap 147.000 individu dewasa di 142 wilayah negara berbeda. Dalam eksplorasi tersebut Indeks yang digunakan sebagai penilaian mengacu kepada lima pertanyaan singkat yang mewakilkan bagaimana keadaan emosi negatif seorang individu. Kelima pertanyaan tersebut meliputi pertanyaan mengenai rasa sakit, khawatir, sedih, stress dan marah yang dirasakan seseorang pada kurun waktu harian.

Negara Sierra Leone tercatat sebagai negara yang memiliki kesehatan emosional terburuk. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Menurut publikasi Gallup Global Emotional Report 2023 Sierra Leone memiliki skor total tertinggi pada indeks emosi negatif dengan angka 58 dari 100. Angka tersebut merupakan angka tertinggi di dunia pada tahun 2022.

"Semakin tinggi skor yang didapatkan, semakin banyak pula emosi negatif yang menyebar di suatu negara tersebut," tertulis dalam publikasi Gallup.

Pada tahun 2022 Emosi Negatif di Sierra Leone mengalami banyak kenaikan. Sebanyak 77% masayarakat negara ini mengakui mengalami sakit secara fisik. Angka ini naik dari tahun sebelumnya dan menjadikan negara nomor satu di dunia yang merasakan sakit secara fisik paling banyak.

Selanjutnya terdapat 69% masyarakat mengalami kecemasan, angka tersebut dilaporkan naik juga dari tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 57%. Dengan begitu Sierra Leone menepati negara kedua dengan kecemasan tertinggi setelah Afganistan.Terakhir didapati 61% warganya mengalami stres, stres akan timbul ketika seseorang mengalami tekanan. Angka tersebut juga melambung tinggi dari tahun sebelumnya di tahun 2021 yakni 51%.

Memang Sierra Leone telah tercatat sebagai negara dengan kesehatan emosional terburuk berdasarkan keseluruhan indeks emosi tersebut. Lalu bagaimanakah keadaan negara ini?

Negara ini merupakan negara berbentuk republik yang berada di Afrika Barat. Sierra Leone memiliki kota bernama Freetown sebagai ibu kota. Sama seperti namanya yang terinspirasi dari nama pegunungan di sana "Serra Lyoa" negara ini kaya akan keindahan alam berupa pegunungan tinggi dan sejumlah hutan. Selain itu, Sierra Leone memiliki daerah pesisir sepanjang sekitar 400 km yang terletak di Samudra Atlantik, yang memberikan negara ini akses ke sumber daya laut yang kaya.

Sedangkan untuk keadaan masyarakat negara ini tidak jauh berbeda dengan Indonesia, keduanya sama-sama memiliki masyarakat heterogen dengan berbagai budaya, bahasa dan agama yang berbeda. Sebagaimana dilansir oleh World Atlas, sekitar 77 persen penduduk Sierra Leone memeluk agama Islam, sementara 22 persen mengikuti agama Kristen, dan 1 persen sisanya mempraktikkan agama tradisional Afrika.

Namun sayangnya, Sierra Leone merupakan negara yang kerap mengalami beberapa konflik seperti ketidakstabilan politik yang meliputi kudeta, perang saudara, dan pemerintahan otoriter meskipun negara ini sudah dinyatakan merdeka sejak lama. Kini, negara kecil ini sedang menghadapi gejolak ekonomi dan politik yang mengharuskan masyarakatnya berjuang lebih. Gejolak ekonpmi ini juga menjadikan Sierra Leone menepati posisi keenam dalam negara paling miskin di dunia.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pengalaman negatif individu juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor pribadi hingga faktor lingkungan dimana individu tersebut berada hingga faktor ekonominya.