Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia, Ini Alasannya

Minat remaja Indonesia terhadap musik pop dan klasik

Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia, Ini Alasannya Ilustrasi musik klasik | pexels.com/@aramis-cartam-1316421

Mendengarkan musik menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh siapapun. Jenis musik yang luas memberi banyak pilihan kepada setiap orang untuk menentukan genre musik favoritnya.Terdapat berbagai macam genre musik, seperti pop, klasik, jazz, rock, hip-hop, dan masih banyak lagi.

Dari semua genre musik, musik klasik termasuk genre musik yang langka peminatnya, terutama di kalangan remaja. Daniel de Fretes dan Putri Isydora Bonggaminanga melakukan penelitian mengenai minat remaja terhadap musik klasik dan musik pop.

Penelitian tersebut dituangkan dalam sebuah jurnal berjudul “Menakar Preferensi Musik di Kalangan Remaja: Antara Musik Populer Dan Musik Klasik”.

Dari 12 remaja yang diwawancara, terdapat 1 orang yang lebih menyukai musik klasik dibandingkan musik pop, 7 remaja lebih menyukai musik pop dibandingkan musik klasik, serta 4 orang yang menyukai keduanya. Remaja yang diwawancara adalah remaja yang berusia 12-14 tahun.

Berdasarkan hasil wawancara, preferensi musik remaja ini berdasarkan pengalaman mereka dalam mendengarkan kedua genre tersebut. Enam remaja yang menjadi subjek penelitiannya mengatakan bahwa mereka kurang familiar dengan musik klasik. Mereka lebih sering mendengar lagu pop yang sering tren di media sosial.

Beberapa dari mereka juga kurang menyukai musik klasik karena mereka menganggap nada pada lagu klasik cenderung lebih membosankan dan membuat mengantuk. Salah satu remaja juga menyebutkan bahwa musik pop lebih mudah dinikmati karena liriknya yang mudah dimengerti. Lagu klasik sulit dimengerti maknanya karena umumnya lagu klasik tidak memiliki lirik. Remaja tersebut menganggap makna lagu klasik cenderung lebih abstrak.

Bagi remaja yang menyukai musik klasik, melodi pada musik klasik dianggap menenangkan mereka. Musik klasik juga dapat membantu mereka untuk lebih fokus belajar. Remaja yang menyukai musik klasik kebanyakan pernah mempelajari lagu klasik, ataupun memainkan instrumennya. Meski demikian, ada pula satu remaja yang lebih menyukai musik klasik meskipun tidak terlalu banyak mengetahui lagu klasik.

Jika melihat dari sejarah masuknya musik klasik ke Indonesia, musik klasik diidentikan dengan musik yang hanya didengar oleh orang-orang elit. Hal ini disebabkan pertunjukan musik klasik yang membutuhkan biaya yang cukup besar dan di Indonesia, pertunjukan orkestra hanya tersedia di tempat tertentu yang memadai.

Stigma lain tentang musik klasik adalah musik klasik dianggap genre yang “berat” untuk dipelajari. Karena makna musik klasik yang cukup abstrak, sebagian besar orang Indonesia, khususnya remaja, kurang bisa menikmati musik klasik sebagaimana mereka menikmati musik pop.

Penulis: Kristina Jessica
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Bangga Buatan Indonesia: Media Sosial Dorong Anak Muda Pilih Produk Lokal

Sebanyak 69,3% anak muda Indonesia mengaku mengikuti influencer yang sering mempromosikan produk lokal di media sosial.

Benarkah Gen Z Problematik di Dunia Kerja?

Ramai di media sosial mengenai gen Z yang disebut-sebut tidak becus dalam bekerja. Lantas, apakah hal tersebut benar adanya?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook