Di tengah hangatnya isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027 dan penundaan kegiatan pemilihan umum (pemilu) presiden periode tahun 2024, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Joko Widodo turut menjadi sorotan.
Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi saat ini telah melangsungkan periode ke-2 masa kepemimpinan sebagai Presiden Republik Indonesia untuk periode 2019 hingga tahun 2024 mendatang. Berdasarkan aturan konstitusi, periode ini akan menjadi masa kepemimpinan terakhir presiden Jokowi sebagai orang nomor 1 di Indonesia.
Terpilih hingga 2 periode, tentunya terdapat beberapa indikator yang melatarbelakangi terpilihnya Jokowi untuk mengemban amanah kepresidenan dalam kurun waktu 10 tahun. Kinerja yang baik ialah salah satunya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengadakan survei untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Jokowi. Survei ini digelar pada tanggal 25 Februari hingga 1 Maret 2022 yang melibatkan 296.982 responden secara acak di seluruh Indonesia.
Mayoritas masyarakat cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi
Berdasarkan hasil survei LSI, 58,8 persen responden merasa cukup puas dengan kinerja dari Presiden Jokowi. Sementara itu, 7,5 persen di antaranya bahkan mengaku sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Di sisi lain, sebesar 23,7 persen responden menyatakan kurang puas dengan capaian kinerja Presiden Jokowi. Berikutnya, sebesar 6,2 persen responden mengungkapkan bahwa mereka tidak puas sama sekali dengan upaya yang dilakukan Presiden Jokowi. Sisanya, sebesar 3,8 persen responden memilih untuk tidak menjawab.
Tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kinerja Presiden Jokowi tergolong tinggi. Namun bila meninjau tren kepuasan atas kinerja presiden, capaian saat ini justru menurun cukup besar dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Februari 2022, tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden yakni sebesar 66,3 persen. Capaian ini menurun bila dibandingkan bulan Desember 2021 yang memiliki persentase sebesar 71,4 persen. Tingkat kepuasan pada Desember 2021 terhadap bulan November 2021 juga mengalami sedikit penurunan dari 72 persen menuju 71,4 persen.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sempat menyentuh titik yang cukup rendah pada Juli 2021 yakni mencapai 59,3 persen. Pada saat itu, Indonesia tengah dilanda gelombang ke-2 pandemi Covid-19 varian Delta yang menyebabkan terjadinya lonjakan angka kasus aktif dengan pesat.
Dampak dari gelombang ke-2 pandemi Covid-19 juga melumpuhkan kembali mobilitas serta roda perekonomian masyarakat oleh karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal ini tentunya berakibat pada menurunnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden terutama dalam mengatasi puncak gelombang ke-2 pandemi Covid-19.
Berdasarkan demografi, mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Jokowi pada hampir setiap kelompok demografi serta wilayah. Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi terhitung lebih rendah pada kelompok pelajar.
Djayadi Hanan selaku Direktur Eksekutif LSI mengungkapkan bahwa tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden Jokowi tidak berbanding lurus dengan sikap masyarakat yang menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden serta penundaan pemilu 2024.
Kepemimpinan Presiden Jokowi dimulai dengan Nawacita yang merupakan 9 agenda prioritas pembangunan Indonesia bersama Jusuf Kalla pada tahun 2014 hingga tercetusnya 5 visi pembangunan yang ditetapkan Jokowi bersama Ma’ruf Amin pada saat awal terpilih pada periode ke-2 tahun 2019 silam.
Secara keseluruhan, kinerja Presiden Jokowi menunjukkan rekam jejak tingkat kepuasan yang cukup tinggi bagi masyarakat meskipun sempat fluktuatif pada beberapa kurun waktu tertentu. Sesuai aturan konstitusi, Presiden Jokowi akan mengakhiri masa kepemimpinannya tepat 10 tahun pada tahun 2024 mendatang.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor