Menjadi Pemenang Ballon d'Or 2022, Ternyata Benzema Pernah Dipandang Sebelah Mata

Sebelum diakui sebagai striker kelas dunia, Karim Benzema ternyata pernah diragukan kemampuannya. Kini, Benzema telah membuktikan dirinya.

Menjadi Pemenang Ballon d'Or 2022, Ternyata Benzema Pernah Dipandang Sebelah Mata Karim Benzema Memenangkan Ballon d'Or 2022│Goal.com

Penghargaan Ballon d'Or tahun 2022 telah dihelat pada 18 Oktober dini hari waktu Indonesia kemarin. Penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepakbola ini dimenangkan oleh Karim Benzema, striker dari klub Real Madrid berkebangsaan Perancis.

Kesuksesan Benzema dalam menyabet penghargaan ini tidaklah mengagetkan. Karim Benzema memang telah digadang-gadang akan memenangi penghargaan sejak pertengahan tahun kemarin.

Sebelum menyandang sebagai pemain sepakbola terbaik di dunia, ternyata Karim Benzema sempat menjadi pemain yang banyak dikritik beberapa tahun lalu. Bahkan, selama beberapa tahun, pesepakbola beragama Islam ini tidak masuk dalam skuad Timnas Perancis, termasuk pada saat Perancis memenangkan Piala Dunia pada tahun 2018.

Inilah dia perjalanan karir Karim Benzema dari seorang striker yang banyak diragukan media, hingga menjadi pesepakbola terbaik di dunia.

10 Besar Ballon d'Or 2022│GoodStats

 

Pertama kali bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2009

Karim Benzema pertama kali bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2009, bersamaan dengan bergabungnya Cristiano Ronaldo dari Manchester United. Benzema sebelumnya bermain untuk Olympique Lyon, salah satu klub besar di Perancis.

Pada masa itu, Real Madrid tertarik untuk mengontrak Karim Benzema yang masih berusia 21 tahun, setelah Benzema berhasil mencetak 37 gol dalam 2 musim bersama Lyon. Namun, Benzema tidak langsung mendapatkan tempatnya sebagai penyerang utama Real Madrid. 

Di masa itu, Real Madrid masih dihuni oleh striker legendaris Raúl González dan striker Argentina yang sedang banyak dibicarakan pada saat itu, Gonzalo Higuain. 

Namun, saat pertama kali bergabung dengan Real Madrid, Benzema bukanlah pemain muda sembarangan. Karirnya di usia muda bersama Lyon sangatlah mentereng. Jika di saat itu sudah banyak orang yang menggunakan sosial media, nama Benzema yang bermain di Lyon akan sama tenarnya dengan Mbappe atau Haaland di masa kini.

Pernah menjadi pemain yang dipandang sebelah mata

Di musim pertamanya bersama Real Madrid, Benzema hanya menjadi striker pelapis Gonzalo Higuain. Jika saja Higuain tidak mengalami cedera dan harus menepi selama 4 bulan, Benzema mungkin tidak akan mendapatkan banyak menit bermain di musim pertamanya.

Setelah Higuain hengkang dari Real Madrid, Benzema mulai mendapatkan posisinya sebagai penyerang utama Real Madrid. Di masa ini, Benzema mulai membangun chemistry yang kuat bersama Cristiano Ronaldo.

Saat Gareth Bale bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2014, trio Bale-Benzema-Cristiano menjadi salah satu lini serang yang paling ditakuti di dunia sepakbola. Di masa keemasan trio BBC ini, Real Madrid memenangkan 4 gelar Liga Champions Eropa pada tahun 2014 hingga 2018.

Namun, Karim Benzema tidak menjadi pemain kunci dari masa keemasan Real Madrid di masa itu. Cristiano Ronaldo lah yang selalu mendapatkan sorotan di masa-masa kedigdayaan Real Madrid.

Karim Benzema justru sering mendapatkan kritik, dan bahkan tidak diakui sebagai pemain top oleh banyak media internasional. Secara statistik, Benzema tidaklah mengecewakan di masa-masa itu. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa di masa itu Benzema sering melakukan kesalahan di kotak penalti lawan. Ditambah lagi dipengaruhi oleh bayang-bayang seorang Cristiano Ronaldo membuat nama Benzema semakin tenggelam.

Di masa-masa ini, Benzema juga sering absen dari skuad Timnas Perancis. Benzema tidak bermain untuk Timnas Perancis dari tahun 2015 hingga 2021, termasuk pada saat Perancis menjadi juara pada Piala Dunia tahun 2018.

Menjelma menjadi striker kelas dunia setelah kepergian Ronaldo

Karim Benzema di musi 2021/2022│Eurosport

 

Kepergian Cristiano Ronaldo pada tahun 2018 dari Real Madrid seolah menjadi titik balik dari karir Karim Benzema. Setelah kepergian Ronaldo, Karim Benzema langsung menemukan performa terbaiknya dan mengambil alih panggung utama di Real Madrid.

Setelah hanya mencetak 12 gol untuk Real Madrid di 2017/2018, torehan gol Benzema melesat menjadi 30 gol di musim 2018/2019. Puncak karir Karim Benzema hingga saat ini adalah pada musim 2021/2022, dimana dia mencetak 44 gol dan 15 asis bersama Real Madrid dari total 46 pertandingan.

Tak hanya itu, setelah kepergian Ronaldo, Benzema juga menjadi pemimpin di Real Madrid, dimana dia dipercaya menjadi kapten untuk memimpin tim di lapangan.

Puncaknya, kemarin Benzema memenangkan penghargaan Ballon d'Or 2022, mengalahkan Mohamed Salah, Lewandowski, hingga Cristiano Ronaldo yang pernah membayang-bayanginya.

Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Cek Daftar Tim Tersukses di Piala Asia U-23, Ada Calon Lawan Indonesia?

Indonesia yang berstatus debutan tergabung di Grup A Piala Asia U-23 2024 bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia, 3 tim langganan di turnamen ini.

Timnas Sepakbola Indonesia Juara Skuad Termahal di ASEAN

Tim Nasional Sepak Bola Indonesia menduduki peringkat teratas market value termahal di ASEAN. Hal ini tidak lepas dari maraknya kebijakan naturalisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X