Masih belum lama sejak kejadian Siklon Tropis Seroja pada 2021 yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di NTT. Bencana yang mengakibatkan lebih dari 58 ribu orang (Kompas.com, 30/04/2021) mengungsi ini merupakan yang terkuat kedua setelah Siklon Tropis Kenanga yang terjadi di selatan Jawa pada 2008.
Dilansir BMKG, siklon tropis adalah badai berkekuatan besar yang terbentuk dari sistem tekanan rendah yang tumbuh di atas perairan hangat (>26,5°C), dengan awan konvektif dan kecepatan angin maksimal 34 knot (17,49 m/det), serta bertahan minimal 6 jam. Pusaran badai siklon tropis berkisar dari 150–200 km. Masa hidup dari siklon tropis sekitar 3–18 hari. Namun, dikarenakan energi siklon tropis didapat dari perairan yang hangat, energi siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak memasuki wilayah perairan yang dingin atau mendekati perairan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, tercatat sejak tahun 2008 hingga 2021, terdapat 11 kejadian siklon tropis yang tumbuh di dekat wilayah Indonesia dan berdampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di Indonesia.
Dari 11 kejadian tersebut, sebanyak 3 di antaranya tumbuh di sekitar Nusa Tenggara Timur. Kejadian-kejadian tersebut adalah Siklon Tropis Kirrily (26–28 April 2009) yang terbentuk di Laut Arafura, Siklon Tropis Lili (8–9 Mei 2019) yang tumbuh di Laut Banda, dan Siklon Tropis Seroja (5–12 April 2021) yang tumbuh di Laut Sawu.
Sementara itu, 7 pembentukan siklon tropis lainnya terjadi di sekitar Samudra Hindia bagian barat daya Lampung. Di antaranya yaitu:
- Siklon Tropis Durga (20–25 April 2008) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
- Siklon Tropis Anggrek (29 Oktober–5 November 2010) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
- Siklon Tropis Bakung (11–13 Desember 2014) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
- Siklon Tropis Dahlia (30 November–2 Desember 2017) yang terbentuk dari barat daya Lampung hingga selatan Jawa Tengah.
- Siklon Tropis Flamboyan (28 April–2 Mei 2018) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
- Siklon Tropis Kenanga (15–18 Desember 2018) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
- Siklon Tropis Mangga (21–22 Mei 2020) tumbuh di perairan Samudra Hindia barat daya Lampung.
Hanya Siklon Tropis Cempaka (27 November–1 Desember 2017) yang tumbuh di perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah.
Berdasarkan catatan BMKG, siklon tropis di wilayah selatan Indonesia secara umum potensi pertumbuhannya terjadi pada periode April–Mei dan November–Desember. Namun, di wilayah NTT sendiri potensi terjadinya siklon tropis pada bulan Mei sangat kecil.
___
Informasi terkini mengenai potensi pertumbuhan siklon tropis yang dapat memengaruhi potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia dapat diakses melalui kontak resmi BMKG di bawah ini:
- Situs web: https://www.bmkg.go.id
- Twitter BKMG @infobmkg
- Aplikasi iOS dan Android “Info BMKG”
- atau menghubungi langsung kantor BMKG terdekat.
Penulis: Gamma Shafina
Editor: Iip M Aditiya