Mengenal Sepak Terjang 5 Maskapai Penerbangan Indonesia dan Beragam Jenis Layanannya

Tercatat ada 5 maskapai domestik terbaik di Tanah Air. Masing-masing memiliki sepak terjang dalam menjalankan unit bisnisnya

Mengenal Sepak Terjang 5 Maskapai Penerbangan Indonesia dan Beragam Jenis Layanannya Ilustrasi maskapai penerbangan Indonesia | Shutterstock (Sony Herdiana)

Dunia dirgantara Indonesia kini telah berkembang semakin pesat. Di Indonesia, transportasi udara menempati urutan ketiga sebagai transportasi paling diminati.

Alasan mengapa transportasi udara menjadi begitu diminati adalah karena efisiensi. Menempuh perjalanan dengan menggunakan pesawat dapat memangkas waktu perjalanan hingga lebih dari separuhnya. Selain itu jika dihitung hitung antara biaya dan tenaga, transportasi udara jauh lebih unggul dibandingkan transportasi lainnya.

Dalam dunia bisnis, produk wisata dengan transportasi udara lebih banyak diminati. Beberapa destinasi yang cukup terpencil seperti Raja Ampat dan destinasi yang jauh seperti kawasan Eropa akan lebih mudah diakses dengan transportasi udara.

Sementara itu, moda transportasi pesawat terbang mungkin baru menjadi wacana dan impian bagi beberapa orang saja, dikarenakan harga tiketnya yang relatif mahal. Namun, dengan adanya layanan pesawat bertarif rendah ata low cost airline (LCA), kini moda transportasi pesawat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Dikutip dari berbagai sumber termasuk TripAdvisor, berdasarkan pelayanannya, tercatat ada 5 maskapai domestik terbaik di Tanah Air. Masing-masing memiliki sepak terjang dalam menjalankan unit bisnisnya. Selain itu, tiap maskapai juga menawarkan berbagai jenis layanan yang berbeda, berikut ulasannya.

1. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia berhasil menyabet predikat maskapai penerbangan terbaik di Indonesia versi TripAdvisor sebanyak 4 kali. © Eko Budi Raharjo/Shutterstock

 

Garuda Indonesia dikenal sebagai maskapai nasional terbesar dengan layanan dan fasilitas yang lengkap. Konsep layanan baru Garuda, yang disebut “Garuda Indonesia Experience”, mencakup aspek budaya Indonesia, cita rasa dan pelayanan yang menjadi trademark Garuda Indonesia.

Pada akhir 2020, Garuda Indonesia tercatat memiliki 142 unit pesawat yang terdaftar untuk penerbangan komersial/kargo dengan rata-rata usia pesawat 8,2 tahun.

Pesawat-pesawat tersebut meliputi:

  • ATR 72–600,
  • Airbus A330-200,
  • Airbus A330-300,
  • Boeing 737-300,
  • Boeing 737-500,
  • Boeing 737-800,
  • Boeing 737 MAX 8,
  • Boeing 747-400,
  • Boeing 777-300ER, dan
  • Bombardier CRJ1000 NextGen.

Pesawat jenis Boeing 737 mendominasi armada Garuda Indonesia dengan 74 unit pesawat atau 52 persen dari total unit pesawat yang dimiliki.

Terhitung dari 142 pesawat tersebut, hanya 12 pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Selebihnya merupakan leased alias disewa dari pabrikan pesawat/lessor.

Meskipun diisukan mengalami kerugian dan memiliki utang yang menumpuk, namun soal layanan, Garuda Indonesia jawaranya. Pada 2020, Garuda Indonesia berhasil meraih predikat maskapai penerbangan terbaik di Indonesia versi TripAdvisor. Predikat maskapai terbaik di Indonesia ini merupakan capaian keempat kalinya yang diraih secara berturut-turut sejak tahun 2017.

Maskapai ini dikenal memiliki layanan dan fasilitas yang lebih lengkap dibanding maskapai lainnya. Garuda Indonesia memiliki kategori first class, Executive Class dan Economy Class.

Tempat duduk first class berbentuk suite pribadi dengan kursi ergonomis yang berukuran panjang 208cm dan lebar 55cm dan dapat diubah menjadi tempat tidur datar, lengkap dengan matrasnya.

Untuk kategori Eksekutif, tempat duduknya juga ergonomis dengan ruang kaki yang luas dengan kelegaan sebanyak 106 cm. Untuk kategori Ekonomi, tempat duduknya memiliki kelegaan dengan ruang buat kaki sepanjang 78 cm.

Kelas ekonomi terdapat dalam penerbangan jarak dekat dengan fasilitas kursi 30-32 inchi, kecuali di New Generation 737, yang menggunakan fasilitas kursi 31-32 inchi. Semua kursi di pesawat ini memiliki TV layar sentuh 9 inci dengan pengendali jarak jauh kursi belakang.

Garuda Indonesia dilengkapi dengan layanan Lounge Bisnis (Eksekutif), sebuah layanan yang dapat diakses oleh pelanggan yang bepergian menggunakan Kelas Eksekutif atau anggota Garuda Indonesia Frequent Flyer Platinum dan Gold.

Lounge menawarkan berbagai fasilitas kelas dunia seperti ruang VIP, pusat bisnis dilengkapi dengan ruang pertemuan dan terakhir dukungan IT, ruangan yang tenang untuk bersantai, refreshment area lengkap dengan shower, area hijau dan ruang berdoa.

Selaian Lounge Bisnis, maskapai ini juga dilengkapi dengan Garuda Miles. Sebuah layanan premium khusus yang memungkinkan penumpang untuk mendapatkan manfaat dari jarak yang telah ditempuh, seperti kemampuan untuk menggunakan check-in di counter khusus, mendapatkan bagasi ekstra atau akses gratis ke ruang tunggu eksklusif.

Garuda Indonesia melayani 69 rute domestik dan 22 rute internasional. Untuk layanan domestik, rute penerbangan maskapai ini menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Sementara untuk rute internasional, Garuda Indonesia melayani penerbangan ke berbagai negara di kawasan Asia hingga Eropa.

2. Citilink

Citilink, maskapai yang meraih predikat sebagai Best Low Cost Airline di Asia sebanyak 3 kali © Ryan Fletchter/Shutterstock

 

Maskapai Citilink awalnya dibentuk pada tahun 2001 sebagai strategic business unit (SBU) dari maskapai nasional, Garuda Indonesia.

Hadir sebagai maskapai penerbangan berbiaya murah, Citilink disambut baik oleh para pengguna jasa moda transportasi jenis ini.

Selain menawarkan harga murah, nama besar Garuda Indonesia menjadi semacam jaminan bagi para konsumen maskapai ini untuk memilihnya sebagai mitra di udara.

Seiring berjalannya waktu, Citilink menjadi salah satu favorit para pengguna jasa pesawat terbang, terutama para backpacker, pemudik, sampai dengan pemburu tiket murah.

Belum lagi dengan kehadiran tiket promo Citilink yang tak jarang diberikan secara berkala oleh maskapai ini. Meskipun Citilink bukan satu-satunya maskapai yang menawarkan penerbangan berbiaya murah di Indonesia, namun maskapai yang memiliki slogan “Enjoy Simplicity” tetap memiliki tempat di hati para penggemarnya.

Meski perjalanannya sempat terhenti pada Januari 2008 untuk mempersiapkan serta memperbaiki konsep layanan terbarunya, Citilink kembali terbang mengudara pada September tahun yang sama. Hadir kembali dengan konsep pelayanan yang lebih matang.

Keberhasilan Citilink merebut perhatian para pengguna jasa transportasi pesawat terbang ini makin diperkuat dengan sejumlah penghargaan yang diterima maskapai ini.

Mulai dari Leading Low Cost Airline dari Indonesia Travel and Tourism Foundation. Dilanjutkan dengan Best Overall Marketing Campaign dan The Budgies and Travel Awards.

Kemudian diikuti dengan Service to Care Award kategori airline secara berturut-turut pada 2012 dan 2013 dari Markplus Insight. Sampai dengan Maskapai Penerbangan Nasional Terbaik dalam penghargaan Adikarya Wisata tahun 2012.

Soal armada pesawat, hingga kini Citilink telah mengoperasikan lebih dari 30 pesawat, dengan komposisi:

  • Airbus A320 berkapasitas 180 tempat duduk,
  • Boeing 737-300 berkapasitas 148 tempat duduk, dan
  • Boeing 737-400 yang berkapasitas 170 tempat duduk.

Selain melayani rute penerbangan domestik, maskapai Citilink juga membuka rute penerbangan ke beberapa negara, di antaranya Australia, India, Kamboja, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Tiongkok, hingga Jerman.

3. Sriwijaya Air

Peswat Sriwijaya Air tengah mengudara © Rawisyah Aditiya/Shutterstock

 

Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Tenaga ahli yang juga berperan merintis perusahaan penerbangan swasta ini adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, Suwarsono, dan Joko Widodo.

Sriwijaya Air mulai terbang pada 10 November 2003. Rute pertamanya adalah dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Jakarta ke Palembang, Jakarta ke Jambi, dan Jakarta ke Pontianak.

Dengan strategi bisnis yang konsisten di bidang transportasi udara, sejak didirikan pada 2003 hingga sekarang, Sriwijaya Air nyaris tidak pernah mengalami kerugian.

Keunggulan Sriwijaya Air adalah layanannya yang diklaim berkualitas serta didukung sumber daya yang handal. Sesuai dengan Permen Perhubungan No. PM 49 Th. 2012, bahwa pesawat dengan pelayanan medium service menyesuaikan bagasi penumpang maksimal 20 Kg, media hiburan berupa majalah, inflight shopping, dan surat kabar.

Selain itu, pelayanan di dalam pesawat Sriwijaya Air juga mencakup makanan dan minuman yang terdiri dari boks makanan ringan, air mineral, teh panas, kopi, dan heavy meal.

Jenis pesawat yang digunakan Sriwijaya Air, dengan anak perusahaannya NAM Air, sebagian besar diproduksi oleh The Boeing Company dan sisanya dari ATR.

4. Lion Air

Lion Air, maskapai yang terkenal dengan tarif yang rendah dan terjangkau © Corvin Y.O/Shutterstock

 

Lion Air air merupakan maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia yang menawarkan tiket dengan tarif harga yang cukup rendah. Maskapai tersebut menggunakan pesawat andalannya berupa Boeing dan juga Airbus sebagai dukungan armadanya.

Hingga kini, Lion Air telah melayani 183 rute penerbangan baik itu untuk rute domestik maupun internasional. Lion Air menyediakan dua jenis tipe kelas di tiap kabin pesawatnya, yakni kelas ekonomi dan juga kelas bisnis.

Maskapai Lion Air pernah mendapatkan penghargaan dari Skytrax World Airline Awards yakni sebagai World’s Best Low cost Airline Cabin dan juga sebagai World’s Best Low cost Premium Seat. Maskapai Lion Air ini masih satu grup dengan Batik Air dan juga Wings Air serta Lion Bizjet dan Malindo Air yang beroperasi di Malaysia serta Thai Lion Air yang ada di Thailand.

Dengan misi We make people fly maka Lion Air bermaksud memberi kemudahan bagi semua orang agar bisa terbang ke mana saja dengan harga yang lebih terjangkau. Pada kelas ekonominya terdapat fasilitas tempat duduk dari bahan kulit, dengan panjang sekitar 29 inci atau 74 cm.

Lalu supaya bisa menjual murah harga tiketnya maka Lion Air tidak menyediakan makanan gratis di kelas ekonomi. Meski demikian, penumpang dapat juga membeli makanan secara langsung di pesawat jika menghendaki.

Sedangkan pada kelas bisnis, para penumpang akan mendapat fasilitas tempat duduk dari bahan kulit dengan panjang sekitar 38 inci atau 96 cm sehingga lebih nyaman jika dibandingkan dengan kursi di kelas ekonomi.

Maskapai Lion Air memakai armada Boeing 737-900ER untuk dua kelas penerbangan (ekonomi dan bisnis). Susunan layout tata letak kursinya di kelas ekonomi adalah 3–3, sedangkan layout tatanan kursinya di kelas bisnis adalah 2–2.

Selain melayani rute penerbangan domestik dari Sabang hingga Merauke, maskapai Lion Air juga menjangkau destinasi beberapa negara, antara lain melayani rute penerbangan dari dan ke negara Singapura, Malaysia, Saudi Arabia, hingga Tiongkok.

5. Batik Air

Pewat Batik Air tengah mengudara © Rawisyah Aditiya/Shutterstock

Batik Air adalah anak perusahaan dari Lion Air dengan layanan penuh yang dirancang untuk mengakomodasi permintaan penumpang kelas menengah sampai kelas atas yang mendukung layanan premium.

Batik Air sendiri merupakan maskapai penerbangan ketiga dari Lion Air Group setelah Lion Air dan Wings Air. Tergolong sebagai maskapai yang berusia muda, Batik Air mulai beroperasi pada Mei 2013 menggunakan pesawat Boeing B737-900 Extended Range (ER) yang menawarkan 12 kursi kelas bisnis dan 168 kursi kelas ekonomi.

Batik Air merupakan maskapai pernerbangan Indonesia kedua, setelah Garuda Indonesia yang menyuguhkan penerbangan full service, atau penerbangan yang meliputi layanan fasilitas mumpuni seperti hiburan dalam hal ini televisi di tiap kursi, fasilitas mendengarkan musik, dan makanan gratis selama penerbangan.

Maskapai penerbangan ini memiliki dua kelas penerbangan, yaitu ekonomi dan bisnis yang tiap kursinya sudah dilengkapi oleh LCD untuk menyimak film terbaru atau kesempatan untuk bermain games sebagai pembunuh waktu selama penerbangan.

Anak maskapai Lion Air Group ini dilengkapi dengan 4 armada Boeing 737-900ER. Kemudian dalam beberapa perkembangan yang dialaminya, terjadi pula proses penggantian pesawat. Hingga kini Batik Air pun lebih diutamakan untuk menggunakan jenis pesawat Airbus.

Untuk rute domestik, maskapai ini menjaungkau penerbangan ke beberapa pulau utama, meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sementara untuk rute internasional, Batik air melayani penerbangan hingga kedelapan negara di anataranya Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, India, Tiongkok, Qatar, dan Arab Saudi.

Penulis: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Proyeksi Angka Pertumbuhan Ekonomi pada RAPBN 2025

Angka pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2025 diproyeksi mencapai 5,2%.

Realisasi Investasi Asing di Indonesia pada Triwulan II 2024

Realisasi investasi di Indonesia didominasi investasi asing, totalnya mencapai Rp217,3 triliun pada Triwulan II 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook