Melihat Volume Pengguna Commuter Line Pada Iduladha 2024

83% pengguna commuter line terpusat di Jabodetabek. Proyek KRL Bandung dan Surabaya dinilai memiliki urgensi tersendiri.

Melihat Volume Pengguna Commuter Line Pada Iduladha 2024 Kereta komuter di Surabaya | Unsplash/Muhammad Arief

Seiring dengan padatnya beberapa wilayah aglomerasi di Indonesia, keberadaan commuter line menjadi hal yang vital bagi warga di kawasan perkotaan. KAI Commuter sendiri menyediakan beberapa jalur kereta komuter di Pulau Jawa, di antaranya Jabodetabek, Basoetta, Merak, Bandung, Yogyakarta, Prameks, serta Surabaya.

Pada akhir Juni 2024 kemarin, KAI Commuter memberikan rilisnya mengenai volume pengguna commuter line pada masa libur Iduladha, yaitu pada 15 hingga 18 Juni 2024.

"Selama libur Iduladha, jumlah pengguna commuter line meningkat signifikan. Volume pengguna di berbagai wilayah operasi KAI Commuter menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan layanan ini," tulis KAI Commuter.

Dalam rilisnya, disebutkan bahwa selama Iduladha 2024, terdapat 3 juta pengguna commuter line dan 1,2 ribu perjalanan kereta api jenis commuter line yang terdiri atas 7 wilayah komuter.

Komuter Bandung dan Surabaya Ungguli KRL Yogyakarta

Jumlah pengguna kereta komuter di masa Iduladha 2024 | GoodStats

Data lanjutan dari KAI Commuter menyebut bahwa pengguna terbesar kereta komuter adalah Commuter Line Jabodetabek, yang menguasai 83% total pengguna kereta komuter di 7 wilayah Indonesia. Kereta komuter di Jabodetabek sendiri menggunakan kereta jenis KRL (Kereta Api Listrik).

Terdapat 2 KRL di Indonesia, yaitu di Jabodetabek dan Yogyakarta. Menariknya, jumlah pengguna KRL Yogyakarta berada di posisi keempat. Di atasnya, terdapat kereta komuter Wilayah 2 Bandung serta Wilayah 8 Surabaya dengan total pengguna masing-masing di 186 ribu dan 162 ribu. Selisih pengguna Wilayah 8 Surabaya dan KRL Yogyakarta terpaut 78,5 ribu.

Sementara itu, jumlah perjalanan tertinggi ada di Commuter Line Jabodetabek dengan total 1.048 perjalanan kereta api. Selebihnya, jumlah perjalanan di 6 wilayah lainnya berada di bawah 100 perjalanan. Bahkan, jumlah perjalanan di Merak dan Prameks masing-masing sebanyak 14 dan 10 perjalanan kereta.

Stasiun dengan volume pengguna kereta komuter tertinggi dari wilayah Jabodetabek adalah Stasiun Bogor dengan total pengguna mencapai 164,1 ribu. Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun terpadat di wilayah Yogyakarta dengan jumlah 28,1 ribu pengguna.

Sementara itu, di wilayah Bandung stasiun paling ramainya adalah Stasiun Bandung (23 ribu pengguna). Di wilayah Surabaya, stasiun terpadat ada di Stasiun Surabaya Gubeng (21,4 ribu).

Urgensi Elektrifikasi Kereta Komuter di Bandung dan Surabaya

Tanggapan warganet mengenai data tersebut cukup beragam. Di media sosial Instagram, berbagai warganet menilai bahwa peningkatan layanan kereta komuter sangat penting di wilayah Bandung dan Surabaya. Komentar-komentar tersebut tertuang di postingan Forum Diskusi Transportasi Surabaya (Transport for Surabaya).

"Kesimpulannya Bandung lebih duluan butuh upgrade commuter," ujar akun @nsyhrlfz.

"Demand ada, potensi untuk melompat jauh lebih besar juga ada, tapi ketikung karena SRRL tidak masuk prioritas," kata akun @imanhawe.

"Kapan ya KRL tersedia di wil Surabaya. terutama Gresik-sby-sda," tambah akun @erwanagung.

Di wilayah Bandung, dorongan elektrifikasi rel di Bandung Raya diungkapkan oleh Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno.

"Keselamatan dan kenyamanan menjadi dambaan penumpang angkutan umum, seperti moda kereta api. Percepatan elektrifikasi commuter line Bandung Raya sangat dinanti untuk disegerakan," papar Djoko dalam Suarakarya.

Sementara itu, pakar transportasi Machsus Fawzi menilai bahwa KRL Surabaya diperlukan untuk mengatasi mobilitas yang besar terutama di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. "Adanya tambahan KRL berbasis listrik ini semakin bagus, karena pilihan masyarakat semakin banyak. Orang bisa mulai meninggalkan kendaraan pribadi dalam melakukan mobilitasnya," kata Machsus dalam Jawa Pos.

Baca juga: 5 Pilihan Transportasi Terbanyak Pemudik Lebaran 2024

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook