Influencer jadi profesi yang kian populer di kalangan anak muda Indonesia. Dewasa ini, influencer banyak memengaruhi audiens dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari gaya berpakaian, keputusan pembelian, sampai dengan pemikiran atau pandangan.
Tak sedikit pula di antara mereka yang kemudian terinspirasi untuk ikut menjadi seorang influencer. Untuk mencapainya, tentunya perlu dilakukan beberapa langkah dan persiapan. Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk menjadi influencer?
Untuk menjawabnya, Tirto bersama Jakpat melakukan survei terkait minat dan persepsi publik terhadap influencer pada 1 Juli 2025 terhadap 831 responden dari 34 provinsi menggunakan metode non probability sampling dengan instrumen kuesioner daring yang memiliki margin of error di bawah 3%.
Mayoritas akan Belajar Buat Konten
Hasil survei menyatakan bahwa 79,3% responden mengaku akan belajar membuat konten sebagai langkah awal. Sebagian besar publik ingin belajar cara mendesain tampilan media sosial, menyunting video, dan aspek pengelolaan konten lainnya.
Konten adalah inti dari pesan yang disampaikan. Topik dan cara seseorang membawakannya menjadi faktor penting untuk memperoleh popularitas. Semakin relevan topik dan gaya penyampaiannya, semakin besar juga peluang untuk disukai audiens secara luas.
Selanjutnya, langkah yang juga akan dilakukan publik adalah konsisten mengunggah konten dengan perolehan 57,64%. Konten yang diunggah secara konsisten berpotensi meningkatkan visibilitas akun media sosial. Dengan begitu, konten tersebut berpeluang lebih besar untuk muncul di beranda audiens.
Kemudian 38,75% lainnya akan membeli suatu produk untuk diulas dan menyebarkan videonya di media sosial. Dengan demikian, video ulasan berpeluang untuk ditonton oleh audiens yang mencari informasi tentang produk-produk tertentu.
Lebih lanjut, langkah lain yang akan dilakukan adalah mencari pelatihan influencer (37,42%), kolaborasi dengan influencer ternama (23,47%), bergabung dengan agensi (19,98%), menghubungi brand atau agensi (15,88%) dan membeli follower (7,34%). Lalu 0,96% sisanya menjawab langkah yang lain.
Bidang Influencer apa yang Ingin Digeluti?
Dari responden yang mengaku ingin atau tertarik menjadi influencer, 26,23% di antaranya ingin menggeluti bidang fashion dan kecantikan. Bidang ini menjadi primadona di kalangan anak muda.
Semakin hari, penampilan berkembang menjadi aspek yang begitu diperhatikan. Semua orang ingin terlihat menarik, cantik, dan mempesona. Oleh karena itu, peran influencer fashion dan kecantikan dinilai memiliki potensi besar dalam menjangkau audiens yang lebih luas.
Pada posisi kedua, bidang yang sangat ingin digeluti jatuh kepada influencer kuliner dengan capaian 18,89%. Indonesia dikenal memiliki segudang kekayaan kuliner. Hal ini tentunya mendorong banyak audiens untuk mencari informasi seputar kuliner unik di Indonesia dari seorang influencer kuliner.
Beranjak pada urutan ketiga, kebanyakan publik juga berminat menjadi influencer gaming dengan perolehan 10,47%. Akhir-akhir ini, industri game sedang berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak audiens membutuhkan ulasan detail suatu game sebelum membelinya. Di sinilah peran influencer diperlukan untuk dapat memberikan rekomendasi game terbaik kepada audiens.
Lebih lanjut, bidang-bidang lainnya meliputi keuangan atau finansial (8,78%), hiburan (8,66%), teknologi (6,86%), pendidikan atau informasi (5,78%), buku atau literasi serta kesehatan (3,49%), parenting (2,41%), dan sosial-politik (1,56%). Sementara itu, 3,37% sisanya menjawab bidang yang lainnya.
Baca Juga: Keputusan Pembelian Gen Z Dipengaruhi oleh Influencer, Ini Daftar Produk Paling Banyak Dibeli
Sumber:
https://tirto.id/survei-tunjukkan-66-masyarakat-ingin-jadi-influencer-kenapa-hdL5
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor