Menjelang tahun politik, masyarakat sudah mulai mempertimbangkan calon presiden yang akan dipilih nanti. Meskipun daftar calon presiden belum diumumkan secara resmi dan belum mulai masa kampanye, namun berita tentang bakal calon presiden sudah tersebar di media. Sehingga, masyarakat dapat mempertimbangkan lebih awal siapa saja kira-kira yang akan mereka pilih.
Adrian Sopa, peneliti senior LSI Denny JA mengatakan bahwa jumlah partisipasi pemilih di pemilu 2019 mencapai jumlah tertinggi, serta jumlah pemilih golput 19,24 persen. Dibandingkan dengan empat periode pemilu sebelumnya, pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah golput terendah.
Praxis, sebuah lembaga riset sekaligus agensi public relation melakukan survei tanggapan masyarakat Indonesia mengenai alasan untuk tidak golput. Responden memilih tiga alasan paling penting untuk menghindari golput.
Alasan terbanyak masyarakat Indonesia tidak golput adalah kekhawatiran atas penyalahgunaan hak suara, yakni 56,5 persen. Hal ini pernah terjadi saat pemilukada DKI Jakarta tahun 2017. Seorang warga berdomisili Lampung menggunakan hak suara orang lain yang merupakan warga DKI Jakarta.
49,28 persen responden mengharapkan perubahan dari pemimpin yang dipilih, serta 46,21 persen responden ingin berkontribusi untuk memajukan bangsa melalui pemilu. Jadi, responden berharap ada perubahan yang dilakukan oleh calon pemimpin yang mereka pilih.
46,21 persen responden menganggap bahwa partisipasi dalam pemilu merupakan tanggung jawab sebagai warga negara. Artinya, sudah seharusnya sebagai warga negara menggunakan hak pilihnya saat pemilu. 27,98 persen responden mengharapkan adanya kelanjutan program dari pemimpin sebelumnya.
Alasan-alasan lain masyarakat memilih untuk tidak golput adalah melindungi haknya, memberi opini, memiliki visi yang sama dengan calon presiden tertentu, serta mencegah agar capres lainnya menang.
Tahun 2019, jumlah golput saat pemilu sudah turun. Diharapkan pula pemilu 2024 ini, jumlah golput di Indonesia akan tetap turun, sehingga partisipasi masyarakat di pemilu semakin tinggi..
Berdasarkan rekapitulasi data dari KPU, mayoritas Daftar Pemilih Tetap (DPT) di pemilu 2024 merupakan generasi muda, seperti generasi milenial dan Z. Diharapkan generasi muda menyadari pentingnya menggunakan hak suara mereka untuk menentukan pemimpin yang akan melanjutkan pembangunan negara.
Penulis: Kristina Jessica
Editor: Iip M Aditiya