Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 1,16 Juta, Tembus Rekor Pascapandemi

Setelah hanya mencapai ratusan ribu per bulan sepanjang 2020-2021, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tembus 1,16 juta pada Juni 2024.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 1,16 Juta, Tembus Rekor Pascapandemi Wisatawan di Bali | Kemenparekraf RI

Perkembangan pariwisata di tanah air sempat lesu akibat wabah pandemi Covid-19. Sejak Indonesia mengumumkan kasus pertamanya pada Maret 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia langsung merosot ke rekor paling rendahnya.

Melalui sebuah konferensi secara daring, Kepala BPS Suhariyanto menyebut bahwa penurunan jumlah wisman di Indonesia terjadi secara fantastis, yaitu turun 87,44%.

"Dampak Covid-19 sungguh luar biasa pada sektor pariwisata. Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sudah dimulai sejak Februari, kemudian Maret, dan penurunan pada April semakin tajam," kata Suhariyanto dalam Antara.

Penurunan ini terjadi karena mayoritas negara asing membatasi perjalanan warganya untuk ke luar negeri, termasuk Indonesia, demi pencegahan penyebaran virus Covid-19. Tidak hanya wisman, penurunan juga terjadi pada jumlah kunjungan wisatawan domestik atau biasa disebut wisatawan nusantara (wisnus) di tanah air.

Naik Turun Jumlah Wisatawan Mancanegara Menuju Rekor Tertinggi

Tren jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, April 2020-Juni 2024 | GoodStats

Dalam data yang diunggah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia mencapai rekor terbarunya. Pada Juni 2024, jumlah kunjungannya berhasil menembus angka 1,16 juta dalam satu bulan. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak sekitar 23 ribu kunjungan dibanding data pada Mei 2024.

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti juga memberi konfirmasi resmi akan capaian rekor ini.

"Total jumlah kunjungan wisman pada semester I-2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020," kata Amalia mengutip JawaPos.

Data tersebut juga disampaikan melalui rilis dari Direktur Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata Badan Pusat Statistik (BPS) Harmawanti Marhaen. Ia memberi klaim bahwa sepanjang semester I-2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melesat ke 6,41 juta kunjungan.

“Bila dibandingkan dengan Juni 2023, kunjungan wisman masih tetap mengalami kenaikan sebesar 9,99% (yoy). Pemulihan sektor pariwisata di Indonesia juga ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2024 yang mencapai 6,41 juta kunjungan. Angka ini naik 21,02% dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” katanya melansir SokoGuru.

Diketahui rekor paling rendah jumlah kunjungan ada di Februari 2021. Pada bulan tersebut, angka kunjungannya hanya di kisaran 105 ribu kunjungan. Kunjungan di bulan tersebut turun 21 ribu dibanding bulan sebelumnya.

Pada bulan-bulan berikutnya, kunjungan wisman cenderung naik perlahan. Kenaikan signifikan terpantau terjadi mulai semester pertama 2022, ditandai dengan angka kunjungan April 2022 yang naik menjadi 213 ribu, kemudian pada Mei 2022 menjadi 333 ribu, 453 ribu pada Juni 2022, dan 598 ribu kunjungan pada Juli 2022.

Angka jutaan kunjungan pertama kali diraih pada Juni 2023. Pada bulan tersebut, terdapat 1,06 juta wisatawan mancanegara ke tanah air, naik 109 ribu kunjungan dibanding Mei 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno memberi arahan untuk selalu menjaga keramahtamahan masyarakat Indonesia ke tamu wisatawan yang bepergian di destinasi wisata. Ia menyebut akan selalu mengawal sistem dan layanan pariwisata di tanah air.

"Jadi kita terus menjadi bangsa yang ramah terhadap kritik, tapi selalu berusaha menjadi yang terbaik,” kata Sandiaga dalam Kemenparekraf RI.

“Tentunya kami akan bekerja sama dengan semua pihak guna memastikan bahwa Indonesia ini adalah tempat yang aman, nyaman, menyenangkan bagi wisatawan,” tambahnya.

Baca juga: Indonesia Menjadi Destinasi Wisata Halal No. 1 di Dunia

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Daftar Profesi Paling Rawan Terlibat Pencucian Uang di Indonesia

Pemerintah/legislatif menjadi profesi yang paling rawan terlibat dalam kasus pencucian uang di Indonesia, skornya mencapai angka sempurna.

Daftar Instansi Paling Banyak Dilaporkan Atas Kasus Gratifikasi, Kementerian Tertinggi

Kementerian menduduki peringkat teratas sebagai instansi dengan laporan gratifikasi tertinggi pada 2023, yakni sebanyak 1.513 laporan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook