Forest 500 Report 2025 merilis daftar perusahaan berdasarkan komitmennya menekan deforestasi dan mendukung program nol emisi global. Untuk wilayah Indonesia, Permata Hijau Group memimpin dengan skor 59,4%.
Untuk pendekatan secara keseluruhan, Permata Hijau Group memperoleh skor 56,2%. Kemudian, kekuatan komitmennya meraih skor 84,6%; pelaksanaannya mendapat skor 42,9%; pelaporan dan verifikasi mendapat skor 66,2%; serta terakhir untuk indikator mengatasi pelanggaran hak asasi manusia terkait meraih skor 85,7%.
Sementara itu, Dharma Satya Nusantara Group memperoleh skor pendekatan keseluruhan 84,4%; kekuatan komitmen 46,2%; pelaksanaan 41,8%; pelaporan dan verifikasi 45,8%; dan mengatasi pelanggaran hak asasi manusia terkait 69%.
Deforestasi dapat menyinggung persoalan hak asasi manusia, sebab perubahan iklim yang ditimbulkannya membawa sederet bencana alam. Hal ini berdampak pada kehidupan manusia yang terenggut haknya untuk hidup layak.
Forest 500 Report 2025 menilai dan mengidentifikasi 500 perusahaan ekonomi riil yang paling berpengaruh dalam perdagangan global, pada sembilan komoditas utama dengan risiko deforestasi tinggi, yaitu daging sapi, kulit, kedelai, minyak sawit, kayu, pulp dan kertas, kakao, kopi, serta karet.
Produksi komoditas-komoditas ini mengakibatkan lebih dari dua pertiga deforestasi global.
Sebanyak 10 perusahaan dalam daftar tersebut mengelola minyak sawit. Selain itu, Dharma Satya Nusantara Group dan Harita Group juga mengelola kayu; Austindo Nusantara Jaya Group, Salim Group, dan Sinar Mas Group juga mengelola kedelai.
Salim Group mengelola daging sapi, salah satu penyumbang deforestasi global terbesar.
Laporan tersebut pun menyebutkan beberapa perusahaan dengan nol komitmen. Salah satunya PT Pertamina Persero, yang masih belum membuat satupun komitmen publik terhadap deforestasi. Komitmen ini setidaknya sudah dinanti selama 11 tahun penelitian oleh Forest 500.
Perusahaan Hanya Mengedepankan Sejumlah Komoditas
Dalam laporan tersebut, diketahui banyak pula perusahaan yang hanya menerapkan komitmen penekanan deforestasi pada komoditas yang terkenal. Komoditas selebihnya cenderung diabaikan. Salah satunya, pada perusahaan pengelola daging sapi, hanya ada 37% perusahaan yang berkomitmen. Padahal, ranah tersebut menyumbang deforestasi global terbesar.
Secara global, perusahaan pengelola kelapa sawit paling banyak menerapkan komitmen mengurangi deforestasi, yaitu sebanyak 76%. Disusul perusahaan kayu (73%), pulp dan kertas (53%), dan kakao (50%).
Sementara itu, perusahaan pengelola daging sapi hanya mencakup 37% dan perusahaan pengelola kulit sebanyak 30%.
Komitmen Hijau Secara Global
Secara global, komitmen untuk mendorong nol emisi terlihat semakin menipis. Jumlah perusahaan yang tidak berkomitmen justru semakin banyak.
Dari 500 perusahaan yang masuk dalam laporan, hanya 16 perusahaan yang dinyatakan memiliki komitmen kuat untuk menekan deforestasi.
Hanya 3% dari 500 perusahaan yang telah menerapkan komitmen hijaunya pada semua komoditas. Kemudian, 22% dari 500 perusahaan mampu memberikan bukti penerapan komitmen di satu atau lebih komoditas, menerapkan langkah kredibel untuk memantau dampak, melibatkan pemasok, dan melaporkan kemajuan.
Sementara itu, hanya 8% dari 500 perusahaan yang melaporkan lebih dari 50% volume komoditasnya bebas deforestasi dan konversi.
Baca Juga: 8 Sumber Energi Paling Aman Bagi Manusia dan Lingkungan, Matahari Nomor 1
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor