Kemenhub: 85,5 Juta Orang Akan Mudik, 47% Gunakan Kendaraan Pribadi

Kemenhub memprediksi sekitar 47 persen dari total pemudik menggunakan transportasi darat pribadi dalam melakukan perjalanan mudiknya.

Kemenhub: 85,5 Juta Orang Akan Mudik, 47% Gunakan Kendaraan Pribadi Atmosfer mudik di Stasiun Pasar Senen pada tahun 2017 | Dhodi Syailendra/Shutterstock

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui survei yang dilakukan oleh Balitbang Kemenhub memprediksi akan ada 85,5 juta masyarakat Indonesia yang melakukan mudik lebaran di tahun ini. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati dalam Media Briefing Kesiapan Angkutan Lebaran 2022 (8/4).

Survei ini dilakukan setelah pengumuman diperbolehkannya mudik oleh Presiden Joko Widodo. Sebelum adanya pengumuman tersebut, prediksi masyarakat Indonesia yang akan melakukan mudik berjumlah 79,4 juta orang. Survei tersebut dilakukan setelah pengumuman penghapusan syarat PCR/Antigen untuk syarat perjalanan.

Dari 85,5 juta orang masyarakat yang akan melakukan mudik, 14,3 juta orang atau sekitar 16,7 persennya merupakan warga Jabodetabek. Kemudian, pemudik terbanyak diprediksi berasal dari Jawa Timur dengan jumlah 14,6 juta orang atau sekitar 17 persennya.

"Bisa dimaklumi karena sudah dua tahun terakhir ini mudik tidak diperbolehkan dan tentu juga banyak masyarakat yang sudah rindu kampung halaman. Ini yang kemudian diprediksi animo untuk melaksanakan perjalanan mudik akan sangat meningkat," kata Adita (8/4).

Segmentasi moda transportasi mudik masyarakat Indonesia di tahun 2022 | GoodStats

Sementara itu, Kemenhub memprediksi sekitar 47 persen dari total pemudik menggunakan transportasi darat pribadi dalam melakukan perjalanan mudiknya. Kemudian, pilihan moda transportasi darat kedua terbanyak adalah transportasi darat umum seperti bis, dengan prediksi sekitar 31 persen pemudik akan memakai moda tersebut.

Transportasi udara menjadi opsi moda transportasi mudik terbanyak ketiga dengan persentase 10 persen, diikuti kereta api dengan persentase yang sama. Jika diinterpretasikan, pemudik yang menggunakan pesawat akan ada sekitar 8,9 juta orang, sedangkan yang menggunakan kereta sekitar 8,2 juta orang. Data tersebut disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI (6/4).

Kemudian, pemudik yang menggunakan tranportasi laut diprediksi akan sebanyak 1,4 juta orang atau sekitar 2 persen dari total pemudik, sedangkan pemudik yang memilih menggunakan opsi angkutan lainnya hanya sekitar 100 ribu orang.

Kemenhub memprediksi puncak arus mudik akan berlangsung pada 29 dan 30 April pukul 7-9 pagi. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan berlangsung pada 8 Mei pukul 7-9 pagi.

“Ini adalah sesuatu yang perlu diantisipasi mengingat angka 85,5 juta ini bukanlah angka yang sedikit dan kita sudah dua tahun tidak melaksanakan kegiatan mudik ini,” ujar Juru Bicara Kemenhub (8/4).

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook