Kampanye Mancanegara dengan Biaya Fantastis, dari Modi hingga Biden

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan posisi penting di sebuah negara. Selain usaha, rupanya materil juga diperlukan untuk bisa menyokong keinginan tersebut.

Kampanye Mancanegara dengan Biaya Fantastis, dari Modi hingga Biden Ilustrasi Pemilihan Umum | Freepik

Aktivitas politik tidak bisa lepas dari kampanye.

Pada dasarnya, seorang calon akan melakukan apapun demi bisa dikenali hingga akhirnya dipilih oleh masyarakat. Secara, ada banyak calon politikus lainnya hingga timbul “persaingan” sengit. Maka tidak jarang demi bisa terpilih, seorang calon politisi rela menggelontorkan uang yang tidak sedikit untuk dana kampanye.

Sama seperti di negara lain, biaya kampanye di Indonesia tentu tidak sedikit. Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 Fahri Hamzah mengatakan bahwa diperlukan modal yang besar untuk mendapatkan posisi penting di Indonesia. Ia membongkar bahwasanya diperlukan kisaran Rp5 miliar hingga Rp15 miliar untuk modal hendak menjadi calon anggota DPR RI.

Namun rupanya, angka tersebut tidak seberapa dengan modal kampanye di luar negeri. Beberapa presiden dan perdana menteri di sejumlah negara telah menghabiskan biaya yang besar demi bisa mengamankan posisi mereka sekarang.

Berikut biaya kampanye yang telah dikeluarkan pemimpin-pemimpin negara di dunia.

1. Joe Biden

Pendukung Joe Biden | Unsplash
Ilustrasi Pendukung Joe Biden | Unsplash

Joe Biden memenangkan kontestasi pemilihan umum Amerika Serikat tahun 2020.

BBC melaporkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pemilihan umum Amerika Serikat tahun 2020 mencapai hampir 14 juta USD. Biaya tersebut digadang oleh banyak media sebagai biaya pemilihan umum terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Berdasarkan CGTN, kedua calon presiden yang bersaing pada kontestasi Amerika Serikat pada 2020, Joe Biden dan Donald Trump hampir menghabiskan 3 juta USD untuk modal kampanye. Apabila di rupiahkan, angka tersebut sudah menyentuh Rp43 miliar rupiah.

Joe Biden sebagai pemenang kontestasi tersebut tentu mengeluarkan biaya untuk berbagai keperluan kampanye. Politisi dari partai demokrat itu rupanya paling banyak menghabiskan biaya pada keperluan media dengan persentase 79.32% dari total.

Biden juga mengalokasikan biaya kampanye untuk hal-hal lain seperti gaji, keperluan administrasi, biaya penggalangan dana dan lainnya.

2. Tharman Shanmugaratnam

Ilustrasi Bendera Singapura | Unsplash
Ilustrasi Rakyat Singapura | Unsplash

Tharman Shanmugaratnam merupakan presiden kesembilan Singapura yang resmi mulai menjabat sejak 14 September 2023. Sebelum menjadi presiden, Shanmugaratnam sudah aktif berkecimpung di dunia politik Singapura. Ia sempat menjabat sebagai Menteri Senior Singapura periode 2019 hingga 2023, Menteri Koordinator Kebijakan Sosial periode 2015 hingga 2023, serta Ketua Otoritas Moneter Singapura di tahun 2011 hingga 2023.

Tidak hanya karir politiknya yang melejit, rupanya biaya kampanye yang dikeluarkan Shanmugaratnam saat mencalonkan diri sebagai presiden juga melejit tinggi. Dilansir media CNA, Shanmugaratnam rela menghabiskan SGD738.717 (USD 540.000) untuk menjadi orang nomor satu di Singapura. Apabila dikonversikan ke rupiah, angka tersebut mencapai lebih dari Rp8 miliar rupiah.

3. Narendra Modi

Ilustrasi Bendera India | Freepik
Ilustrasi Bendera India | Freepik

Kontestasi India tahun 2019 dinilai sebagai salah satu pesta demokrasi dengan biaya paling mahal hingga habiskan dana USD8,6 miliar. Apabila dikonversikan ke rupiah, maka hasilnya mencapai lebih dari Rp121 triliun. Biaya tersebut berhasil melicinkan jalan Narendra Modi sebagai Perdana Menteri India untuk masa jabatan kedua.

Penelitian dari Centre for Media Studies (CMS) menyatakan bahwa biaya tersebut membengkak dua kali lipat dibandingkan pemilihan tahun 2014.

Tidak hanya itu, partai afiliasi Modi, Bharatiya Janata Party (BJP) turut menggelontorkan uang yang fantastis untuk pemilu di Lok Sabha pada 2019 silam. BJP menghabiskan Rs27000 crore, hampir 45% dari total anggaran pada pemilu 2019 sebesar Rs60000 crore atau 600 miliar rupee. Nilai rupiah dari angka tersebut adalah lebih dari Rp112 triliun.

4. Boris Johnson

Ilustrasi Bendera Inggris | Freepik
Ilustrasi Bendera Inggris | Freepik

Proses pemilu di Inggris dikatakan sebagai salah satu yang paling aneh di dunia. Sebab, masyarakat tidak langsung memilih perdana menteri, melainkan terlebih dahulu memilih anggota parlemen.

Meski berbeda dari kebanyakan negara, namun Inggris tetap membutuhkan biaya yang besar untuk pemilu. Electoral Commission sebagai komisi pemilihan umum nasional Inggris melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap calon perdana menteri pada pemilu 2019, termasuk Boris Johnson sebagai pemimpin Partai Konservatif yang kemudian menjadi Perdana Menteri Inggris.

Pada pemilu 2019, Johnson dikabarkan mengeluarkan biaya sebesar £11,636.07. Apabila dikonversikan ke rupiah, biaya tersebut mencapai lebih dari Rp229 juta.

Biaya yang dikeluarkan Johnson memang lebih sedikit dibanding biaya kampanye negara lainnya. Namun, Johnson masuk dalam urutan kedua sebagai pemimpin partai dengan biaya kampanye terbesar. Peringkat pertama jatuh pada Pemimpin Partai Demokrat Liberal Jo Swinson yang menghabiskan biaya kampanye £12,378.21, sedangkan peringkat kedua adalah pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn yang menghabiskan dana sebesar £10,378.40.

Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook