Jangan Salah, Simak Rekomendasi Konsumsi Kalsium Harian

Bangun kesadaran dari sekarang, kekurangan kalsium dapat memicu hancurnya tulang dan berbagai risiko kesehatan yang berbahaya.

Jangan Salah, Simak Rekomendasi Konsumsi Kalsium Harian Ilustrasi Konsumsi Susu | Freepik
Ukuran Fon:

Kalsium merupakan salah satu mineral esensial yang memiliki peran penting dalam menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga berfungsi dalam mendukung kerja otot, penghantaran impuls saraf, dan membantu proses pembekuan darah. Namun, yang sering terlupakan adalah tubuh manusia tidak bisa memproduksi kalsium secara alami. Artinya, kebutuhan kalsium harian hanya bisa dipenuhi melalui asupan makanan dan minuman.

Sayangnya, banyak orang masih belum memenuhi kebutuhan kalsium harian mereka. Ketidakcukupan asupan ini bisa berujung pada gangguan serius, seperti kerapuhan tulang, osteoporosis, hingga peningkatan risiko patah tulang seiring bertambahnya usia.

Kementerian Kesehatan RI Telah Merekomendasikan Konsumsi Kalsium Harian Berdasarkan Kelompok Usia Sebagai Bentuk Dukungan Angka Kecukupan Gizi Masyarakat | GoodStats
Kementerian Kesehatan RI Merekomendasikan Konsumsi Kalsium Harian Berdasarkan Kelompok Usia Sebagai Bentuk Dukungan Angka Kecukupan Gizi Masyarakat | GoodStats

Berdasarkan data publikasi Siloam Hospitals tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) merekomendasikan konsumsi kalsium harian yang sesuai dengan kelompok usia masyarakat. Bayi berusia 0-5 bulan hanya memerlukan 200 mg kalsium per hari. Namun, kebutuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya usia. Anak usia 1–3 tahun membutuhkan sekitar 650 mg, sedangkan anak 4–9 tahun memerlukan hingga 1.000 mg. Menariknya, kelompok usia 50 tahun ke atas kembali membutuhkan 1.200 mg per hari, karena risiko kehilangan massa tulang semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

Kebutuhan tertinggi ada pada masa remaja dan lanjut usia. Pada usia remaja, tulang sedang mengalami pertumbuhan maksimal. Sementara itu, pada lansia, kepadatan tulang mulai menurun sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak kalsium untuk menjaga kekuatannya.

Agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, konsumsi makanan tinggi kalsium seperti ikan teri, tahu, brokoli, dan terutama produk susu menjadi sangat penting. Tanpa asupan yang cukup, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tulang—yang berujung pada pengeroposan.

Susu Berkalsium sebagai Sumber Kalsium Harian

Top Brand Memberikan 5 Top Brand Award Susu Berkalsium Tinggi Untuk Mencukupi Kebutuhan Kalsium Harian | GoodStats
Top Brand Memberikan 5 Top Brand Award Susu Berkalsium Tinggi Untuk Mencukupi Kebutuhan Kalsium Harian | GoodStats

Untuk menutrisi kalsium harian yang cukup, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi susu berkalsium tinggi sebagai minuman penyeling olahan lainnya. Berdasarkan data Top Brand Award 2025, terdapat 5 brand susu yang memiliki kalsium untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Brand Anlene menduduki posisi pertama dengan pangsa pasar 32,9%, disusul oleh MILO sebesar 26,1%, dan HiLo sebesar 25,5%. Sementara itu, Entrasol dan Produgen masing-masing berada di posisi keempat dan kelima dengan 7,3% dan 1,5%.

Tingginya popularitas Anlene dan MILO menunjukkan bahwa masyarakat mulai sadar akan pentingnya asupan kalsium, khususnya dari produk susu yang diformulasikan untuk kesehatan tulang. Namun, penting untuk tetap memperhatikan kandungan tambahan lain seperti gula dan lemak dalam produk susu berkalsium, agar tetap seimbang dengan kebutuhan tubuh secara keseluruhan.

Mulai Langkah Kecil untuk Masa Depan Tulang yang Lebih Baik

Kesadaran akan pentingnya kalsium perlu dibangun sejak dini. Mulailah dengan memperhatikan pola makan, membaca label nutrisi produk, dan memilih jenis susu yang sesuai dengan kebutuhan usia. Jika diperlukan, konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui apakah tubuh Anda memerlukan tambahan suplemen kalsium. Menjaga tulang tetap kuat bukan hanya tentang hari ini, tapi investasi untuk hidup yang lebih sehat dan aktif di masa mendatang.

Baca Juga: Deretan Masalah Kesehatan yang Paling Dikhawatirkan Gen Z

Penulis: Angel Gavrila
Editor: Editor

Konten Terkait

Apa Saja Kegiatan Pengembangan Diri Favorit Gen Z dan Milenial?

Dengan beragam pilihan yang tersedia, pengembangan diri telah menjadi perjalanan personal yang fleksibel dan menyenangkan.

Mayoritas Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kesehatan Dilakukan oleh Dokter

Komnas Perempuan mengungkapkan sekitar 9 dari 15 kasus kekerasan seksual di fasilitas kesehatan dalam 2020-2024 melibatkan dokter sebagai pelaku.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook