Intip Suku Bunga Student Loans di 5 Negara, Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia?

Kenaikan UKT berujung wacana student loans. Berapa tambahan bunga yang harus dibayar mahasiswa di luar negeri?

Intip Suku Bunga Student Loans di 5 Negara, Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia? Ilustrasi Demonstrasi Pendidikan | Sumber: Shutterstock

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang baru-baru ini terjadi memicu protes akan beratnya beban ekonomi yang harus ditanggung oleh orang tua di Indonesia. Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia terus berusaha mencari berbagai solusi, termasuk mempertimbangkan model program pinjaman pelajar yang menuai pro kontra di tengah masyarakat.

Pinjaman pelajar atau student loans adalah bantuan keuangan yang memungkinkan mahasiswa meminjam dana untuk membiayai pendidikan tingginya dengan kewajiban mengembalikan setelah lulus dan bekerja. Program ini dirancang untuk meringankan beban finansial yang ditanggung oleh orang tua dan mahasiswa selama masa studi.

Beberapa negara yang telah mempraktikkan pinjaman pelajar umumnya menerapkan suku bunga. Fungsi dari suku bunga ini adalah mengompensasi risiko pemberian pinjaman, pendanaan program, mendorong pembayaran tepat waktu, dan mengatasi efek inflasi.

Meskipun sering dianggap sebagai beban tambahan, bunga ini penting untuk keberlanjutan program pinjaman mahasiswa dan mendukung pendidikan tinggi. Berikut beberapa negara dan angka suku bunga pinjaman yang dibebankan pada mahasiswanya.

Suku bunga yang diterapkan Inggris merupakan yang tertinggi dibanding negara maju lainnya.
Suku bunga yang diterapkan Inggris merupakan yang tertinggi dibanding negara maju lainnya | GoodStats

Suku bunga pinjaman mahasiwa di Inggris dapat beragam tergantung pada jenis pinjaman dan pendapatan peminjam. Namun, jumlah maksimal yang dapat dibebankan pada mahasiswa di Inggris yaitu di angka 5,6%.

Di Selandia Baru, mahasiswa domestik memiliki pinjaman tanpa bunga saat berada di dalam negeri. Ketika pindah ke luar negeri selama lebih dari enam bulan, mereka dikenakan bunga sebesar 4,4%, dengan tujuan mendorong lulusan untuk tetap tinggal dan bekerja di Selandia Baru.

Di Amerika Serikat, Australia, maupun Kanada suku bunga pinjaman mahasiswa dapat bervariasi setiap tahun. Sama seperti negara lainnya, faktor pendapatan setelah kerja dan jenis pinjaman pun juga mempengaruhi bunga yang dikenakan.

Tetapi kembali ke tujuan dari pinjaman yang untuk memudahkan akses pendidikan, bunga yang diaplikasikan pada pinjaman ini cenderung dibuat selunak mungkin. Misalnya di Australia, pinjaman tidak dikenakan bunga dalam pengertian tradisional tetapi hanya penyesuaian dengan inflasi.

Kemudian di Kanada, pemerintahnya juga mempertimbangkan kondisi terkini saat membebankan suku bunga. Seperti saat pandemi Covid-19 lalu, beberapa provinsi di daerah tersebut menghapus bunga pada pinjaman pelajar untuk sementara.

Berkaca dari sistem yang diterapkan negara lain, Indonesia tampaknya harus mempersiapkan dengan matang program pinjaman pelajar ini. Penting bagi pemangku kepentingan di Indonesia untuk memperhatikan berbagai model dan kebijakan yang berhasil dari negara lain, sambil mempertimbangkan kebutuhan pendidikan di Indonesia.

Selama hal tersebut benar dipertimbangkan dan tersampaikan ke masyarakat dengan baik, penolakan dari masyarakat diharapkan akan sendirinya berkurang.

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Survei menunjukan bahwa 91% anak muda siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja.

Simak Preferensi Bacaan Gen Z 2024

Faktor kenyamanan menjadi kunci utama populernya physical book di era digitalisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook