World Intellectual Property Organization (WIPO) telah merilis Global Innovation Index (GII) tahun 2022. Indeks ini menilai negara mana yang paling inovatif selama tahun 2022. Indeks ini menilai kinerja inovasi di bidang ekonomi pada 132 negara dunia.
Secara lebih spesifik, indeks ini melacak tren inovasi global, laju pertumbuhan produktivitas, dan beberapa tantangan lainnya yang berkaitan dengan laju ekonomi yang sebelumnya telah terdampak pandemi global.
Dari seluruh 132 negara yang masuk dalam indeks ini, Swiss menjadi negara dengan skor tertinggi, dan menjadikannya negara paling inovatif di tahun 2022. Swiss menempati urutan pertama pada indeks ini dengan skor sebesar 64,6, kemudian disusul oleh Amerika Serikat dengan skor 61,8, dan Swedia dengan skor 61,6.
Dengan hasil GII tahun ini, berarti Swiss telah menjadi negara paling inovatif dalam 12 tahun berturut-turut dalam indeks yang dikeluarkan WIPO ini. Sementara itu, Amerika Serikat mampu naik pada urutan kedua menggeser Swedia yang sebelumnya berada di urutan kedua.
Laporan ini juga menampilkan ranking negara paling inovatif berdasarkan kelompok pendapatan per kapita yang terbagi menjadi negara berpendapatan tinggi, menengah ke atas, menengah ke bawah, dan negara berpendapatan rendah.
China, Bulgaria, dan Malaysia adalah 3 besar negara paling inovatif pada kelompok negara berpendapatan menengah ke atas. Sedangkan 3 besar pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah adalah India, Vietnam, dan Iran. Kemudian urutan 3 besar pada kelompok negara berpendapatan rendah ada Rwanda, Madagaskar, dan Ethiopia.
Sementara itu, Indonesia berada pada urutan ke-75 pada peringkat global dengan skor 27,9. Indonesia diklasifikasikan ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah, dan berada pada urutan ke-9 dalam kelompok ini. Pada tingkat regional, Indonesia menduduki peringkat ke-13.
Berdasarkan hasil ini, Indonesia masih berada di bawah beberapa negara ASEAN lainnya. Berdasarkan hasil ini, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan juga Singapura yang menduduki urutan kedua di kawasan regional.
Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya