Indeks Pembangunan TIK ASEAN 2025, Indonesia Peringkat Berapa?

Indeks pembangunan TIK Indonesia mencapai 84,7 pada 2025, jadi yang tertinggi ke-6 di ASEAN.

Indeks Pembangunan TIK ASEAN 2025, Indonesia Peringkat Berapa? Ilustrasi Seseorang sedang Menggunakan Smartphone | Cottonbro Studio/Pexels
Ukuran Fon:

Transformasi digital merupakan salah satu fondasi utama pembangunan ekonomi nasional, tak terkecuali bagi negara-negara ASEAN. Melalui ICT Development Index (IDI) 2025 yang dirilis oleh International Telecommunication Union (ITU), terlihat bagaimana negara-negara ASEAN terus meningkatkan performanya dalam memperkuat infrastruktur dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Indeks Pembangunan TIK Negara-Negara ASEAN | GoodStats
Indeks Pembangunan TIK Negara-Negara ASEAN | GoodStats

Berdasarkan laporan dari ITU pada tahun 2025, Singapura menempati posisi teratas dengan indeks pembangunan TIK tertinggi di kawasan ASEAN mencapai 97,7. Posisi berikutnya diisi oleh Malaysia (95,3) dan Brunei Darussalam (93,6). Ketiga negara ini menunjukkan tingkat kemajuan TIK yang sangat tinggi dan infrastruktur digital yang kuat.

Sementara itu, Thailand (91,9) dan Vietnam (86) juga menempati posisi cukup tinggi, menunjukkan perkembangan pesat dalam pemanfaatan dan penyebaran teknologi digital di negara tersebut. Indonesia berada di posisi keenam dengan nilai 84,7, menunjukkan adanya peningkatan dalam pembangunan TIK, meskipun masih di bawah rata-rata negara-negara ASEAN yang lebih maju secara digital.

Negara-negara seperti Filipina (78) dan Kamboja (77,4) berada pada kategori menengah, sedangkan Myanmar dan Laos masing-masing mencatat nilai 69,7. Di sisi lain, Timor-Leste menempati posisi terakhir dengan skor 42,7. Dari data ini terlihat adanya kesenjangan digital yang cukup besar di kawasan ASEAN antara negara maju dan negara berkembang dalam hal pembangunan TIK.

Skor yang diperoleh Indonesia pada tahun 2025 ini menunjukkan tren yang positif dari tiga tahun terakhir. Tercatat setiap tahunnya skor IDI Indonesia mengalami kenaikan sekitar 2 poin, yakni pada 2023 skor indeksnya sebesar 80,1 kemudian meningkat pada 2024 menjadi 32,8, dan terakhir menjadi 84,7 pada 2025.

Adapun indeks ini dinilai dari dua pilar utama yakni konektivitas universal dan konektivitas bermakna. Pilar pertama mencakup indikator yang berkaitan dengan individu, rumah tangga, komunitas, dan dunia usaha. Sedangkan pilar kedua berfokus pada lima aspek pendukung konektivitas seperti infrastruktur, keterjangkauan, perangkat, keterampilan, serta keamanan dan keselamatan digital.

Upaya Memperkuat Ekosistem Digital di Kawasan ASEAN

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan IDI di kawasan ASEAN, pada bulan April lalu Indonesia bersama delegasi lainnya dari ASEAN telah melangsungkan The 1st ASEAN Digital Senior Officials Meeting (ADGSOM). Forum ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem digital ASEAN dalam skala global.

Pertemuan ini salah satunya membahas mengenai ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM 2025) yang berisi strategi dan visi misi untuk mewujudkan kawasan ASEAN dengan sistem digital yang aman dan inklusif juga transformatif. Kehadiran ADM diharapkan dapat menjadi solusi atas beragam tantangan di tengah kemajuan teknologi yang pesat, seperti masalah penipuan online yang berpotensi mengikis kepercayaan dan merugikan finansial yang signifikan.

“Indonesia mendorong inklusivitas digital, memperkuat ketahanan digital, dan melanjutkan inisiatif yang bermanfaat dari ADM 2025,” ujar Edwin Hidayat selaku Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital pada perhelatan The 1st ASEAN Digital Senior Officials Meeting (ADGSOM) di Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga: Indeks Pembangunan TIK di Indonesia Terus Meningkat

Sumber:

https://www.itu.int/dms_pub/itu-d/opb/ind/D-IND-ICT_MDD-2025-1-PDF-E.pdf

https://www.komdigi.go.id/berita/siaran-pers/detail/indonesia-tegaskan-komitmen-penguatan-ekosistem-digital-asean

Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor

Konten Terkait

Kompak dan Gagah, Kostrad Jadi Juara Terbaik Defile HUT TNI ke-80

Divisi 1 Kostrad unggul, Korpasgat dan Marinir turut harumkan nama matra masing-masing di Monas.

Dari 42 Ribu Pesantren di Indonesia 2025, Berapa yang Kantongi Izin Bangunan?

Dari 42.433 pondok pesantren di Indonesia yang tercatat Kemenag pada 2025, hanya 50 pondok yang mengantongi izin bangunan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook