Di samping gegap gempita perayaan, tahun baru 2024 ini juga harus dibuka dengan rentetan peristiwa gempa bumi yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Di Indonesia, gempa bermagnitudo 4,5 pada kedalaman 10 km terjadi di Kab. Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46 WIB. Ini merupakan fenomena gempa susulan dari gempa pertama yang sudah terjadi sejak Minggu (31/12/2023).
“Hingga pukul 21.15 WIB (Senin, 1 Januari 2024) hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 6 kali aktivitas gempa bumi di Sumedang," terang Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), dilansir Liputan6.com, Senin (1/1/2024).
Di belahan bumi lain, gempa besar berkekuatan magnitudo 7,5 pada kedalaman 10 km mengguncang Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang, pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 waktu setempat.
Menurut data terakhir Japan Meteorological Agency (JMA), hingga Minggu (7/1/2024), tercatat ada lebih dari 7 ribu gempa susulan yang terjadi. Sementara itu menurut pihak berwenang setempat, korban tewas telah meningkat menjadi 168 orang dan 323 orang masih dinyatakan hilang per Senin (8/1/2024), dilansir Voanews.com.
Indonesia dan Jepang memang termasuk dalam daftar negara yang paling rawan gempa. Setidaknya dalam 24 tahun terakhir, tercatat ada sebanyak 217 peristiwa gempa bumi besar yang terjadi di kedua negara ini.
The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan ilmiah di bawah Departemen Perdagangan AS, mencatat ada sebanyak 1.337 peristiwa gempa bumi besar yang terjadi di seluruh dunia sepanjang abad ke-21 ini.
NOAA mengklasifikasikan gempa bumi besar berdasarkan sejumlah kriteria, yakni gempa dengan magnitudo min. 7,5; nilai taksiran kerusakan min. US$1 juta; korban jiwa min. 10 orang; atau yang mengakibatkan tsunami.
Jepang berada di urutan ke-4 negara yang paling sering dilanda gempa bumi besar di abad ke-21. Gempa yang mengguncang Prefektur Ishikawa di awal tahun ini, tercatat menjadi peristiwa gempa bumi besar yang ke-76 kalinya di Jepang sejak tahun 2000.
Hampir 2 kali lipat, peristiwa gempa bumi besar yang terjadi di Indonesia sepanjang abad ke-21 ini jumlahnya sebanyak 141. Di tahun 2023 sendiri, tercatat ada 5 peristiwa gempa bumi besar yang terjadi di Indonesia, dengan 2 di antaranya yang terjadi di Laut Banda (9/1/2023) dan Kep. Mentawai (24/4/2023) memicu terjadinya tsunami minor.
Tiongkok, sementara itu, berada di urutan teratas dalam daftar ini. Sejak 2000, ada sebanyak 153 peristiwa gempa bumi besar yang melanda Negeri Tirai Bambu. Gempa terbesar di Tiongkok terjadi di Provinsi Sichuan pada 12 Mei 2008 lalu, dengan magnitudo sebesar 7,9 dan menewaskan sebanyak 87.652 orang.
Dengan jumlah korban jiwa lebih dari 87 ribu orang, gempa Sichuan juga masuk dalam deretan peristiwa gempa bumi yang paling banyak memakan korban jiwa di abad ke-21.
Jumlah korban jiwa akibat gempa yang terjadi di Sichuan menjadi yang terbesar ketiga setelah peristiwa gempa (diiringi tsunami) yang melanda Ibukota Haiti, Port-au-Prince, pada 2010, dan Aceh pada 2004 lalu.
Gempa bermagnitudo 7,0 pada kedalaman 13 km yang mengguncang Port-au-Prince pada 12 Januari 2010 lalu diklaim menewaskan lebih dari 316 ribu orang. Dilaporkan gempa ini juga memicu terjadinya tsunami dengan rata-rata gelombang setinggi 3,21 m yang menghantam sejumlah pantai di sepanjang Teluk Port-au-Prince.
Beberapa tahun sebelumnya, pada 26 Desember 2004, gempa dahsyat bermagnitudo 9,1 terjadi di lepas pantai barat Pulau Sumatra. Terasa getarannya hingga ke wilayah Pasifik, gempa ini juga memicu terjadinya tsunami di 18 negara dengan gelombang tertinggi (30 m) menghantam kota Banda Aceh, Indonesia.
Nilai kerusakan dari peristiwa ini diperkirakan mencapai US$10 M dan menelan korban jiwa hingga lebih dari 227 ribu orang yang tersebar di sejumlah negara terdampak, dengan dampak kerusakan paling parah dan korban jiwa paling banyak terdapat di Provinsi Aceh.
Di awal tahun lalu, hampir sebanyak 60 ribu orang meregang nyawa akibat gempa bermagnitudo 7,8 dan 6,7 yang terjadi di sekitar wilayah perbatasan Turki-Suriah pada 6 Februari 2023. Total ada sebanyak 50.783 warga Turki dan 5.914 warga Suriah yang tewas akibat peristiwa ini.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya