Puncak pesta demokrasi Pemilihan Umum Tahun 2024 tinggal dihitung jari, tepatnya pada 14 Februari 2024 mendatang.
Tak hanya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden saja, pencoblosan Pemilu Legislatif juga akan dilaksanakan secara serentak.
Berdasarkan hasil survei elektabilitas partai politik (parpol) Pemilu 2024, diperkirakan hanya terdapat beberapa partai saja yang akan memenuhi ambang batas Parlemen atau presidential threshold sebesar 4% untuk lolos ke Parlemen, sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
Menilik data hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 25 Januari-2 Februari 2024 dengan jumlah responden 1.220, Margin of error (MoE) ±2,9%, dan tingkat kepercayaan sebesar 95%, elektabilitas Partai Gerindra berada di posisi paling atas. Kemudian disusul oleh PDIP dan Golkar.
Meskipun begitu, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha, mengatakan bahwa Partai Gerindra dan PDIP mengalami tren penurunan.
"Tren elektabilitas partai politik, Partai Golkar dan PKB relatif stabil. Sementara PKS, Partai Demokrat, PAN, PPP, dan Perindo relatif naik. Sedangkan Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem relatif turun," ujarnya, dikutip dari Detik,com.
Lebih lanjut, hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Political Statistics (Polstat) pada 4-7 Februari 2024 dengan sebanyak 1.200 responden dan MoE ±2,83%, menunjukkan hasil yang serupa.
Tiga parpol dengan elektabilitas tertinggi diduduki oleh Partai Gerindra, PDIP, dan Golkar.
Direktur Riset Polstat Apna Permana, memaparkan bahwa PDIP yang pada dua Pemilu sebelumnya selalu menjadi juara, diprediksi tak membuat hattrick dalam Pemilu kali ini. Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terancam tidak lolos ke Parlemen dengan perolehan elektabilitas di bawah persentase ambang batas Parlemen.
"Seperti halnya pada Pemilu 2019, Partai Golkar kali ini kembali harus puas menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 10,1%. Kemudian PKS dipilih oleh 8,9% responden, diikuti oleh Partai NasDem (7,9%), PKB (7,8%), Partai Demokrat (6,8%), PAN (4,2%) dan PSI (4,1%). Sementara itu PPP dengan elektabilitas 3,4% berharap-harap cemas untuk bisa lolos ke Senayan, begitu pula Partai Perindo yang elektabilitas terus merosot sejak berkoalisi dengan PDI-P," imbuhnya.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya