Majalah Fortune Indonesia telah menerbitkan laporan mengenai 100 perusahaan terbesar di Indonesia untuk kedua kalinya. Fortune Indonesia merupakan perusahaan pengembangan komunikasi pemasaran. Fortune merangkum daftar perusahaan terbesar berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2021.
Editor in Chief Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno dalam laporan resmi mengatakan, perusahaan yang masuk dalam daftar ini bukan hanya dari perusahaan terbuka saja, melainkan juga berasal dari perusahaan tertutup.
Hendra melanjutkan, data pada tahun ini terjadi perubahaan yang cukup signifikan jika dibanding dengan tahun lalu. Hanya 30 persen perusahaan yang berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada 2020. Namun, 80 persen diantaranya berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik dari sisi pendapatan atau laba bersih pada 2021.
"Pastinya, hal ini seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia pada 2021 yang tumbuh 3,69 persen secara tahunan," sebut Hendra dalam keterangan resmi, pada Selasa (9/8).
Perusahaan yang masuk dalam daftar harus memenuhi syarat, yakni memiliki pendapatan setidaknya Rp8,41 triliun. Jumlah persyaratan tersebut naik dari tahun lalu, yakni sebesar Rp6,5 triliun.
Total pendapatan 100 perusahaan tersebut mewakili 28,51 persen atau seperempat total perekonomian Indonesia. Total pendapatannya pada tahun ini mencapai Rp4.381,41 triliun. Naik 20,62 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan total pendapatan tersebut, setidaknya terdapat 20 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100. Sektor pertambangan menyumbangkan 36,3 persen total pendapatan. Lalu kemudian disusul oleh sektor keuangan sebesar 19,15 persen dan sektor barang konsumen primer sebesar 18 persen.
Berikut adalah top 10 perusahaan terbesar di Indonesia versi Fortune Indonesia:
1. Pertamina
Masih mengisi peringkat pertama, PT Pertamina (Persero) kembali menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dengan total pendapatan mencapai Rp820,65 triliun dengan laba bersih Rp29,191 triliun. Aset perusahaan ini mencapai Rp1,113 triliun dan ekuitas sebesar Rp442,257 triliun. Catatan laba bersih pertamina terhadap pendapatan sebesar 3.6 persen.
2. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Perusahaan BUMN selanjutnya ditorehkan oleh PLN sebagai peringkat dua perusahaan terbesar di Indonesia dengan total pendapatan mencapai Rp368,174 triliun dengan laba bersih Rp13,128 triliun. Aset PLN mencapai Rp1,613 triliun dan ekuitas sebesar Rp980,597 triliun. Catatan laba bersih pertamina terhadap pendapatan sebesar 3.6 persen.
3. Astra International
Perusahaan yang bergerak di industri otomotif, Astra International berhasil menempati peringkat tiga sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Pendapatan PLN pada tahun ini mencapai Rp233,485 triliun dengan laba bersih Rp20,196 triliun. Aset perusahaan Astra International mencapai Rp367,311 triliun dan ekuitas Rp172,053 triliun. Catatan laba bersih Astra International Terhadap pendapatan sebesar 8.6 persen.
4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI (Persero) Tbk (BBRI) mengisi peringkat empat sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Pendapatan BRI menunjukkan angka Rp191,728 triliun dengan laba bersih Rp31,066 triliun pada tahun ini. Aset perusahaan BRI mencapai Rp1.678 triliun dan ekuitas Rp288,734 triliun. Catatan laba bersih Astra International terhadap pendapatan sebesar 16.2 persen.
5. Telkom Indonesia
Perusahaan BUMN selanjutnya adalah Telkom Indonesia yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi. Telkom Indonesia berhasil masuk peringkat lima perusahaan terbesar di Indonesia dengan total pendapatan Rp143,210 triliun dengan laba bersih Rp24,760 triliun. Nilai aset Telkom Indonesia menyentuh angka Rp277,184 triliun dan ekuitas Rp121,646 triliun. Catatan laba bersih Telkom Indonesia terhadap pendapatan sebesar 17.3 persen.
6. Bank Mandiri
Fortune Indonesia mengatakan, Bank Mandiri mengisi peringkat enam dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia pada tahun 2021. Total pendapatan Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai sebesar Rp141,635 triliun dengan laba bersih Rp28,028 triliun. Bank Mandiri memiliki aset terbesar di Indonesia, yakni mencapai Rp1,725,611 triliun. Ekuitasnya sebesar Rp204,686 triliun. Catatan laba bersih Bank Mandiri terhadap pendapatan sebesar 19.8 persen.
7. Gudang Garam
Perusahaan yang merupakan produsen rokok terbesar nomor sepuluh di dunia ini berhasil mengisi peringkat 7 perusahaan terbesar di Indonesia pada tahun 2021. Total pendapatan PT Gudang Garam Tbk mencapai Rp123,881 triliun dengan laba bersih Rp5,605 triliun. Nilai aset Gudang Garam sebesar Rp89,964 triliun dan ekuitas sebesar Rp59,288 triliun. Catatan laba bersih terhadap pendapatan Gudang Garam sebesar 4.5 persen.
8. Indofood Sukses Makmur
Salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta ini berhasil mengisi peringkat delapan sebagai perusahaan terbesar di Indonesia, dengan total pendapatan senilai Rp99,344 triliun. Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencapai Rp7,642 triliun, dengan nilai aset Rp179,356 triliun, dan ekuitas sebesar Rp48,264 triliun. Catatan laba bersih terhadap pendapatan sebesar 7.7 persen.
9. Hanjaya Mandala Sampoerna
Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama PT HM Sampoerna Tbk yang juga merupakan produsen rokok di Indonesia ini menempati peringkat sembilan perusahaan terbesar versi Fortune Indonesia. Pendapatan PT HM Sampoerna mencapai Rp98,874 triliun dengan laba bersih Rp7,1137 triliun. Nilai aset Sampoerna pada tahun 2021 sebesar Rp53,090 triliun, dan ekuitas sebesar Rp29,191 triliun. Catatan laba bersih terhadap pendapatan sebesar 7.2 persen.
10. Mind.id
Mining Industry Indonesia atau MIND ID merupakan perusahaan BUMN yang bergerak pada Industri Pertambangan Indonesia. MIND ID masuk dalam peringkat sepuluh besar perusahaan terbesar di Indonesia dengan total pendapatan mencapai Rp93,751 triliun dengan laba bersih Rp10,395 triliun. Nilai aset MIND ID mencapai Rp204,935 triliun, dan nilai ekuitas sebesar Rp70,025 triliun. Catatan laba bersih terhadap pendapatan sebesar 11.1 persen.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya