Di Belakang Brasil, Indonesia Miliki Ragam Hayati Terbesar Kedua di Dunia

Indonesia menjadi rumah bagi beragam jenis tumbuhan dan hewan, negara mana saja yang miliki anugerah serupa?

Di Belakang Brasil, Indonesia Miliki Ragam Hayati Terbesar Kedua di Dunia Keanekaragaman Hayati. Sumber: Getty Images oleh Brett Monroe Garner

Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan keragaman hayati yang dimilikinya. Selain menjadi salah satu dari 10 negara dengan keragaman hayati yang paling banyak, Indonesia juga menjadi salah satu dari 17 negara dengan predikat “megadiverse”. Artinya, Indonesia memiliki sebagian besar keanekaragaman hayati di dunia.

Berikut 10 negara dengan indeks keanekaragaman hayati tertinggi di dunia menurut World Population Review:

10 Negara dengan Indeks Keanekaragaman Hayati Tertinggi
Negara Indeks Keanekaragaman Hayati
Brasil 512,34
Indonesia 418,78
Kolumbia 369,76
Cina 365,84
Meksiko 342,47
Australia 337,18
Peru 330,12
India 301,63
Ekuador 291,58
Amerika Serikat 280,13
  1. Brasil

    Brasil memiliki sekitar 15-20% ragam hayati yang ada di dunia. Kini, Brasil memiliki sekitar 120.000 spesies invertebrata, 9.000 spesies vertebrata, dan 4.000 spesies tumbuhan. 

    Ragam hayati di Brasil terus mengalami perkembangan, rata-rata ditemukan 700 spesies hewan baru setiap tahun. Akan tetapi, perburuan liar dan penebangan hutan yang masif juga menjadi ancaman.

  2. Indonesia

    Indonesia merupakan rumah bagi 12% mamalia dunia dan memiliki 39% dari 515 spesies mamalia. Selain itu, Indonesia juga dihuni oleh  16% reptil dunia, 36% dari 1.531 spesies burung, serta 10% spesies bunga.

    Salah satu yang terkenal adalah Ragglesia arnoldii yang dimiliki Indonesia. Tak hanya memiliki ragam hayati, Indonesia juga dikenal dengan ragam etnisnya. Sekitar 370 kelompok etnis menjadikannya berada di peringat ketiga atas keragaman budaya.

  3. Kolumbia

    Kolumbia memiliki ragam spesies burung, kupu-kupu, dan hewan amfibi paling banyak di dunia. Burung kolibri juga paling banyak berada di Kolumbia. Negara ini memiliki keanekaragaman hayati tertinggi per kilometer persegi.

    Kolumbia mendaftarkan sekitar 63.000 spesies pada 2021, dengan 14% diantaranya adalah endemik. Kondisi bentang alam yang bervariatif dan luas mempengaruhi penyebaran hayatinya. 

  4. Cina

    Keanekaragaman hayati di Cina masih terpelihara budaya tradisional, menyebut bahwa manusia adalah bagian integral dari alam. Negara yang menjadi rumah Panda ini memiliki sekitar 38.000 spesies hewan dan 44.000 spesies tumbuhan. 

    Lokasi negara ini sangat berpengaruh pada ragam hayati yang dimilikinya. Cina memiliki 40% permukaan tanah yang berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter. Oleh karena itu, memunculkan ragam habitat yang dihuni ragam spesies pula.

  5. Meksiko

    Meksiko memiliki 10-12% ragam hayati dunia, dengan lebih dari 200.000 spesies. Meksiko juga dikenal karena endemismenya yang tinggi, yaitu memiliki 77% spesies kaktus, 32% spesies mamalia, 11% spesies burung, serta 15% spesies tumbuhan.

    Letaknya yang berada di wilayah tropis membuat Meksiko miliki beragam hayati. Upaya pelestarian dilakukan Meksiko dengan menetapkan sekitar 17.000 kilometer persegi wilayahnya menjadi kawasan alam yang dilindungi. Kawasan alam tersebut mencakup 34 biosfer dan 64 taman nasional.

  6. Australia

    Australia menjadi rumah untuk 84% spesies tumbuhan dan mamalia, serta 45% spesies burung. 85% spesies tumbuhan di Australia merupakan endemik. Ada sekitar 600.000-700.000 spesies endemik dan tidak ditemukan di wilayah lainnya.

    Ragam spesies reptil dan ikan Australia menjadi yang teratas di dunia. Ragam spesies tanaman di Australia juga banyak dimanfaatkan untuk makanan dan obat-obatan oleh masyarakat adat.

  7. Peru

    Sebagai salah satu negara megadiverse, Peru menjadi rumah bagi 10% tumbuhan dunia, 20% kupu-kupu dunia, dan 1.816 spesies burung. Hal ini tak lepas dari kondisi alam Peru yang memiliki rentang iklim paling besar di dunia serta rumah bagi 84 dari 117 zona kehidupan dunia.

    Wilayah hutan Amazon di Peru menjadi terbesar kedua, sehingga menyumbang banyak ragam hayati. Ekosistem unik Andean Paramo juga menyokong berkembangan hayati di dunia. Akan tetapi, ancaman terhadap ragam hayati di negara ini juga terus alami peningkatan.

  8. India

    Negara megadiverse ini memiliki 8,1% ragam spesies dunia, dengan wilayah yang hanya 2,4% dari total daratan dunia. India memiliki 45.500 spesies tumbuhan dan 91.200 spesies hewan.

    India mengupayakan pelestarian melalui 102 taman nasional, 517 suaka margasatwa, 56 suaka konservasi, 4 suaka komunitas, 39 suaka harimau, 28 suaka gajah, serta 6 situs warisan dunia.

  9. Ekuador

    Lokasi Ekuador di wilayah neotropis mendukung keberagaman hayati di negara ini. Pegunungan Andes, Hutan Hujan Amazon, ekosistem bakau pesisir, serta hutan awan menjadi sebagian faktornya. 

    Negara ini memiliki kurang lebih 25.000 spesies tumbuhan. Ada sekitar 20% spesies laut di Galapagos tidak ditemukan di tempat lain. Beberapa faunanya adalah kura-kura raksasa Galapagos, iguana laut, burung kormoran, serta penguin Galapagos.

  10. Amerika Serikat

    Amerika Serikat memiliki 844 spesies burung, 326 spesies amfibi, 3.081 spesies ikan, 531 spesies mamalia, serta 556 spesies reptil. Amerika Serikat juga miliki 400 taman nasional beragam jenis, yaitu hutan, gurun, gletser, dataran, hingga pegunungan.

    California menjadi negara bagian dengan keragaman hayati paling tinggi, yaitu 40% jenis tanaman hanya ditemukan di wilayah tersebut. California juga memiliki pohon tertua, terbesar, serta tertinggi di dunia.

    Akan tetapi, laporan pada 2023 menyebut 40% hewan, 34% tumbuhan, dan 40% ekosistem berstatus terancam. 

Sementara itu, negara Nauru, Tuvalu, dan Sint Maarten menjadi negara dengan keragaman hayati terendah. Jumlah berbeda sangat jauh jika dibandingkan dengan 17 negara megadiverse, yaitu Australia, Brazil, Cina, Kolumbia, Ekuador, Amerika Serikat, Filipina, Indonesia, India, Madagaskar, Malaysia, Papua Nugini, Peru, Kongo, Afrika Selatan, serta Venezuela. 

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Negara Mana yang “Ideal” Bagi Para Pekerja?

Seperti apakah bare minimum negara ideal untuk para pekerja?

Negara yang Berganti Nama, Alasannya karena Mirip Nama Burung?

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut, seperti perayaan merdeka dari kolonialisme hingga koersi yang dilakukan pemimpin diktator.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X