Debat Perdana Cagub Jakarta: Siapa Kandidat Paling Memikat?

Walaupun paling populer dibicarakan oleh warganet, Ridwan Kamil peroleh sentimen negatif paling tinggi dibandingkan dengan dua kandidat lain.

Debat Perdana Cagub Jakarta: Siapa Kandidat Paling Memikat? Tiga Paslon Kandidat Pilkada Jakarta 2024 | Tangkapan Layar Live Streaming YouTube KPU Provinsi DKI Jakarta

Debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah usai dilaksanakan pada Minggu (6/10/2024) malam hari, bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Debat tersebut menghadirkan tiga pasang kandidat yang berlaga di Pilkada Jakarta 2024, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, serta Pramono Anung-Rano Karno. Adapun tema yang diangkat pada debat perdana kali ini adalah “Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”.

Menurut Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, debat antara tiga pasang kandidat tersebut kurang menghadirkan atmosfer persaingan gagasan. Di sisi lain, debat Pilgub Jakarta 2017 antara Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai lebih intens.

“Debat perdana dari Pilkada Jakarta ini memang kalau bisa dikatakan ini turun kasta, tentu turun kasta karena memang dinamikanya tidak semenarik Pilkada sebelumnya di 2017," ungkap Arifki, mengutip CNN.

Sementara itu, mengutip dari sumber yang sama, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro juga menuturkan bahwa alih-alih menyanggah atau menyampaikan kritik terhadap paslon lain, para kandidat justru hanya memaparkan program kerjanya sendiri. Ia menambahkan bahwa hal ini disebabkan karena tidak ada calon petahana serta semua paslon yang muncul merupakan ‘orang-orang istana’.

Melihat pendapat para ahli tersebut, selanjutnya bagaimana tanggapan warganet terkait dengan debat perdana para kandidat yang berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024 ini?

Ridwan Kamil Dominasi Topik Perbincangan di Internet

Drone Emprit telah menangkap informasi mengenai percakapan masyarakat di dunia maya terhitung sejak debat perdana Cagub Jakarta dimulai hingga dua hari setelahnya, yakni 6 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB sampai 8 Oktober 2024 pukul 19.59 WIB.

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat total 26.692 mentions mengenai perdebatan Cagub Jakarta yang berasal dari berbagai sumber media, meliputi pemberitaan daring, Instagram, X, YouTube, Facebook, dan Tiktok.

Dari puluhan ribu mentions tersebut, sebanyak 11.547 mentions di antaranya membicarakan mengenai Ridwan Kamil. Jumlah ini sekaligus menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan total mentions yang diperoleh oleh Pramono Anung (10.456 mentions) dan Dharma Pongrekun (4.692 mentions).

Share of Voice Cagub Jakarta
Share of voice tertinggi didapatkan oleh Ridwan Kamil dengan persentase 43% | GoodStats

Sejalan dengan total mentions, share of voice atau eksposur nama tertinggi juga didapatkan oleh Ridwan Kamil dengan 43%. Selanjutnya, Pramono Anung berada di peringkat kedua dengan 39% serta Dharma Pongrekun berada di posisi terakhir dengan 18%.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Beri Pendidikan Gratis di 1.100 Sekolah Swasta Jakarta

Meski Populer, Sentimen Negatif terhadap Ridwan Kamil Jadi yang Tertinggi

Sentimen terhadap Cagub Jakarta
Ridwan Kamil memperoleh sentimen negatif tertinggi dibandingkan dengan dua paslon lain | GoodStats

Data di atas menunjukkan bagaimana sentimen yang didapatkan oleh masing-masing cagub pasca debat perdana 6 Oktober kemarin. Hal menarik yang dapat disoroti dari data tersebut adalah terkait dengan sentimen yang didapatkan oleh Ridwan Kamil. 

Walaupun nama Ridwan Kamil paling banyak diperbincangkan oleh warganet di dunia maya, ternyata namanya juga yang mendapat sentimen negatif paling tinggi dibandingkan dengan dua cagub lainnya, yakni mencapai 21% dari total sentimen yang didapatkannya. Sementara itu, sentimen negatif yang diperoleh Pramono Anung hanya 3% serta Dharma Pongrekun mencapai 20%.

Selanjutnya, sentimen positif yang diperoleh Ridwan Kamil adalah sebesar 63%, lebih rendah dari yang didapatkan Pramono Anung (93%), tetapi lebih tinggi dari yang didapatkan Dharma Pongrekun (51%).

Terakhir, sentimen netral paling banyak mendominasi Dharma Pongrekun dengan 29%, disusul Ridwan Kamil (16%) dan Pramono Anung (4%).

Isu Negatif yang Muncul dalam Pembicaraan Warganet

Mengutip data yang dihimpun Binokular Media Monitoring, terdapat beberapa topik pembicaraan negatif yang muncul. Pada pasangan Ridwan Kamil-Suswono, isu-isu negatif yang menjadi pembicaraan warganet adalah mengenai Suswono yang gagal pantun, janji RK yang ditagih berkaitan dengan PHK di Pantai Karangsong Indramayu, serta sindiran Dharma Pongrekun yang mengatakan bahwa gagasan atasi kemacetan oleh Ridwan Kamil dan Pramono Anung hanya retorika semata.

Selanjutnya, beberapa isu negatif yang muncul pada pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana adalah mengenai Dharma-Kun yang sempat gugup saat menyampaikan visi misi serta pernyataan Dharma Pongrekun mengenai pandemi yang merupakan agenda terselubung.

Terakhir, beberapa isu yang muncul pada pasangan Pramono Anung-Rano Karno, yakni ketika Dharma Pongrekun mencecar Pramono Anung berkaitan dengan rencana memasang CCTV di tiap RT di Jakarta, Dharma Pongrekun yang mengatakan bahwa program atasi macet yang digagas Ridwan Kamil dan Pramono hanya akan percuma jika tanpa eksekusi, serta Ahok yang menyebut bahwa pasangan lain berbahaya serta kubu Ridwan Kamil dianggap melakukan black campaign.

Baca Juga: Cek Fakta: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Adalah Agenda Terselubung

Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook