Cuaca Tak Menentu, Seberapa Sering Orang Indonesia Minum Vitamin?

Dengan cuaca yang tak menentu, 39% responden Indonesia tercatat mengonsumsi multivitamin buat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral hariannya.

Cuaca Tak Menentu, Seberapa Sering Orang Indonesia Minum Vitamin? Ilustrasi Multivitamin | Pexels/Polina

Cuaca yang tak menentu, kadang hujan disertai angin kencang, kadang teriknya bukan main, mengakibatkan daya tahan tubuh masyarakat Indonesia menurun. Aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang menuntut kondisi fisik dan mental yang terjaga membuat tak jarang warga Indonesia jatuh sakit. Apalagi, hujan datang layaknya tamu tak diundang dan matahari terik tiba tanpa kenal waktu.

Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak tumbang, mengonsumsi multivitamin dengan rutin bisa jadi pilihan. Multivitamin adalah suplemen dengan ragam kandungan vitamin dan mineral yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Mengonsumsi multivitamin kerap menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian, dengan kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin D, magnesium, serat, hingga kalium di dalamnya.

Meski begitu, tingkat konsumsinya di kalangan warga Indonesia masih cukup rendah. Menurut survei Snapcart, kurang dari separuh responden Indonesia yang rutin mengonsumsi multivitamin. Survei ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 830 responden di seluruh Indonesia.

Ragam cara masyarakat Indonesia penuhi kebutuhan vitamin dan mineral | GoodStats
Ragam cara masyarakat Indonesia penuhi kebutuhan vitamin dan mineral | GoodStats

Hanya 39% responden yang tercatat mengonsumsi produk multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama di musim pancaroba seperti sekarang. Sementara itu, 2% lainnya mengaku menerima vaksin imun booster untuk memastikan tubuh tetap sehat. Akibat pandemi Covid-19, pemerintah sempat mewajibkan seluruh warganya yang beraktivitas di luar rumah untuk menerima vaksin booster guna meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terinfeksi virus.

Sementara itu, 32% responden lain memilih rutin mengonsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral. Tidak hanya sumber vitamin, buah juga merupakan sumber serat yang baik bagi tubuh dan pencernaan. Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat rutin mengonsumsi buah dan sayur. Buah mengisi seperenam porsi piring, sedangkan sayuran mengisi dua pertiga sisanya.

Sebaliknya, 20% responden tercatat tidak suka mengonsumsi multivitamin, tapi terus berusaha menjaga gaya hidup sehat dengan mengatur pola konsumsi sehari-hari. Membangun kebiasaan hidup sehat sejatinya dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, yang sangat dibutuhkan di tengah cuaca tak menentu seperti sekarang.

Sisanya, sebanyak 7% responden mengaku tidak suka minum multivitamin karena terlalu sibuk dan memang tidak tertarik.

Mayoritas responden telah rutin mengonsumsi multivitamin | GoodStats
Mayoritas responden telah rutin mengonsumsi multivitamin | GoodStats

Adapun sebanyak 38% responden tercatat rutin mengonsumsi multivitamin setiap hari, sedangkan 31% lainnya mengonsumsi sekitar 2-3 kali per minggu. Ada pula yang hanya makan multivitamin ketika musim hujan atau pancaroba, meski proporsinya jauh lebih rendah. 

Tingkat konsumsi multivitamin yang berbeda-beda menunjukkan persepsi masyarakat Indonesia terhadap khasiat multivitamin dan juga dipengaruhi oleh kesibukan masing-masing. Selain itu, harga multivitamin juga cukup tinggi, terkadang melampaui daya beli masyarakat.

Pada akhirnya, senjata terbaik dalam melawan pancaroba dan menghadapi perubahan cuaca yang tak menentu adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak melulu lewat multivitamin, menurut Kemenkes, daya tahan tubuh dapat ditingkatkan dengan membangun kebiasaan sehat seperti rajin berolahraga, pola konsumsi yang seimbang dengan memenuhi kebutuhan akan vitamin, mineral, dan antioksidan, serta tidur yang cukup. Melawan cuaca tak menentu diawali dari kebiasaan dalam diri sendiri.

Baca Juga: Preferensi Masyarakat Indonesia dalam Konsumsi Multivitamin di Musim Pancaroba

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Belum Jadi Pilihan Utama, Waktu dan Efektivitas Transportasi Umum Dipertanyakan

Hingga saat ini, transportasi umum memang bukan jadi pilihan utama. Akan tetapi, perubahan kebijakan cukup berdampak pada beberapa kelompok di Jakarta.

Kinerja KCIC Satu Tahun Menembus Jakarta-Bandung

Jumlah penumpang KCIC telah meningkat 3,5 juta penumpang dalam satu tahun, berapa totalnya saat ini?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook